STEP 2 : HAL YANG MEMBUATMU BERHARGA (Bag.2)

7.5K 760 33
                                    

STEP 2 : HAL YANG MEMBUATMU BERHARGA


Bagian 2


Aku menemukan seseorang yang kukenal disana. Aku menatapnya dan diapun menatapku balik. Apa yang dia lakukan disana.

***

Apa yang Fadi lakukan disana. Dengan banyak murid perempuan yang sedang mengelilinginya. Aku menatap meja disebelah Fadi yang terdapat Didi dan Rara serta Lucy yang sudah ada disana. Aku berjalan sekaligus menatap penasaran kearah mereka.

"Ahhhh... Fadiii kamu hebat"

"Kamu memang juara"

Aku mendengarkan teriakan para gadis-gadis labil itu. mereka menjerit dan menarik tangan Fadi hanya untuk mencari perhatian kearahnya. Astaga benar-benar deh mereka. Aku berjalan melewati kumpulan para gadis labil dan duduk disamping Rara.

"Ada apa sih?" Tanyaku pada sahabatku yang lain.

"Fadi menang" Ujar Lucy acuh.

"Loh bukannya biasanya juga dia menang kalo tanding?" Aku kembali berucap penasaran.

"Iya biasalah cewek-cewek alay" Ucap Lucy sambil sesekali memasukan makanan kedalam mulutnya.

Didi memberikanku makanan yang sudah dia dan Rara tadi pesan. Dia juga sepertinya tak lupa memesankan untukku.

"Nih makan dulu pasti laperkan?" Tanya Didi.

Aku menganggukan kepala sekaligus mengambil makanan tersebut.

"Aahhhh... Kak Fadi.." Terikan mereka semakin aneh saja.

Aku lantas mengalihkan pandanganku pada Fadi. Dan menemukan Kak Ray yang ternyata juga duduk di meja yang sama bersama Fadi. Mereka masih dikerumuni gadis-gadis alay itu.

Fadi membalas menatapku dan mengedipkan satu matanya padaku. Aku lantas membalasnya dengan memutar mataku malas. Fadi lantas berdiri dari duduknya dan berjalan kearah kami.

"Yahhh... kak Fadi mau kemana?" Ucap seseorang disana.

Aku melihat para gadis alay itu kecewa karena Fadi meninggalkan meja tersebut dan berjalan kearah kami.

"Apa?" Ucap Rara.

Aku menengokkan kepalaku kearahnya. Dan menemukan Fadi yang berdiri disebelah Rara.

"Geseran dong gue mau duduk" Ucap Fadi padanya.

"Itu masih kosong kali" balas Rara.

"Gue mau duduk disebelah Aji... hehe" Jawabnya cengengesan.

Rara tak ambil pusing, lantas berdiri dan menduduki kursi lain yang masih kosong. Aneh-aneh saja tingkah bocah ini. Dia dengan santai duduk disebelahku dan menatapku genit. Apa-apaan sih nih bocah.

"Apa?" Tanyaku saat melihat wajahnya cengengesan itu.

"Katanya tadi kamu menang ya saat lawan Agung?" Tanya Fadi antusias.

"Terus?" Aku bertanya balik kearahnya.

"Itu tuh keren banget tau gak Ji, gila beib gue bisa ngelakuin itu!" Ucapnya masih dengan semangat.

Selalu saja becanda, dasar Fadi. Beberapa kali juga dia menepuk nepukan tangannya pada punggungku. Aku menatap kerahnya, aku seperti melihat sesuatu yang beda padanya.

"Tunggu dulu, kok ada yang beda sih?" Tanyaku pada Fadi.

Dia menatapku bingung.

"Apa?" Tanya Fadi.

180 Days To Be Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang