tiga

172 3 0
                                    

Nadine pov

Gue memasuki gedung tempat raka bekerja, gue langsung masuk lift untuk pergi kelantai 19 dimana ruangan my prince raka berada. Gue melihat karin yang duduk sebagi sekertaris raka tampak sibuk. Gue nggak pernah cemburu dengan karin, karena meskipun karin sekertaris raka dan dia selalu ada didekat raka tapi gue santai-santai aja. Karena kenapa, karena karin sudah berkeluarga dan mempunyai anak dan kelihatan jelas dia sangat mencintai suami dan anaknya apalagi suami karin adalah sahabat dari raka jadi mana mungkin terjadi hal-hal yang tidak terbayangkan. So gue mendekati meja karin sambil membawa tentengan bekal dan menanyakan apakah ada raka didalam ruangannya dan ternyata harapan gue harus pupus karena karin memberitahu bahwa raka tak ada didalam karena sedang rapat dengan klien sambil makan siang. Tapi karena gue orang yang nggak mudah menyerah, gue bilang sama karin, kalau gue mau nunggu raka diruangannya dan tak lupa gue bilang sma karin kalau raka dateng jangan bilang-bilang kalau gue ada didalem nunggu dia. Karena karin salah satu orang yang mendukung perjuangan cinta gue, maka karin mengiyakan permintaan gue. Maka tampa segan-segan gue masuk kedalam ruangan raka dan menunggu raka didalam. Sudah hampir dua jam gue nungguin raka tapi yang ditunggu belom juga menunjukan batang hidungnya. Daripada bosen nunggu, mending gue merebahkan diri disofa empuk raka sambil tiduran, berhubung gue juga lelah maka terlelaplah gue.

Raka pov

Hampir sore gue balik kekantor, gue memasuki loby dan langsung menuju lift agar bisa cepat-cepat sampai keruangan, karena masih ada beberapa berkas yang harus dichek dan ditanda tangani. Ting lift terbuka tanda sudah sampai, saat gue keluar, gue melihat karin yang sedang menelfon beberapa klien untuk mengatur jadwal bertemu. Saat karin melihat dan ingin menyapa gue, gue hanya melambaikan tangan dan bilang lanjutkan saja pekerjaanmu dan kalau sudah selesai kau bisa langsung pulang  dan aku langsung berjalan menuju ruangan. Saat gue membuka pintu dan masuk, aku dikejutkan dengan sesosok perempuan yang tidur disofa, wajahnya tertup karena dia tidur menyamping. Gue sebenarnya sudah punya firasat pasti itu nadine. Dengan langkah gontai aku berjalan kearah perempuan yang tertidur dengan pulas itu, gue ingin menariknya hingga iya jatuh tapi saat kulihat wajahnya yang lelah gue jadi tidak tega sendiri membangunkannya. Maka dari itu  gue biarkan saja dia tertidur disofa. Aasalkan dia tidak mengganggu dengan celotehannya itu aku merasa tidak apa-apa membiarkannya sekali-sekali berada satu ruangan dengan gue, toh orangnya juga lagi tidur. Saat gue menyelesaikan semua pekerjaan gue yang sempat tertunda tadi, gue melihat ada kotak bekal diatas meja gue yakin itu kotak bekal yang nadine bawakan buat gue seperti biasanya. Gue duduk disamping sofa dia tertidur dan membuka kotak bekal yang dibawa nadine, gue memakan kotak bekal itu karena selain masih enak, perut gue juga udh keroncongan minta diisi karena tadi belom sempat makan siang. Saat gue selesai makan siang dan merapikan kotak bekal yang dibawa nadine gue mengambil hp gue untuk bermain game online sambil menunggu nadine.

Nadine pov
Gue menggeliat merasa pinggang gue agak sakit karena tidur disofa, saat gue membuka mata betapa terkejutnya gue melihat pangeran tampan gue sedang serius dengan hpnya, yah gue sudah tau kalau dia udah megang hp dan serius gitu pasti dia lagi maen game online. Sampe gue bangun aja dia masih belom sadar dengan keberadaan gue. Hmmmm gue berusaha memecahkan konsentarasi dia yang sedang maen game online tapi dia masih belum menunjukan tanda tanda bahwa dia merespon keberadaan gue, sampai ide jahil muncul dikepala. Gue berdiri menyelinap kebelakangnya dan memeluknya dari belakang, lumayan modus dikit.___

Hey you!! Look At Me..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang