enam belas

157 2 0
                                    

Nadine pov
Raka nyebelin banget, padahal udah ngarep eh ternyata bercanda. Tapi kalau suatu hari nanti raka jadi suami gue. Aduh senengnys, mau dikekepin aja terus. Hehehe..

Ka..kamu kerjanya masih lama nggak? Ayo katanya mau nemenin aku belanja bulanan kok kamu lama banget. Aku nya keburu bosen, udah jam 5 nih ka. Nanti keburu macet.

Nad nad, sabarnya kan aku nya lagi kerja. Masih banyak yang aku urus, kan kamu tahu seminggu kemaren aku ngeblank. Gara-gars siapa hayo?"

Tampa memalingkan muka raka menjawabku. Matanya hanya terfokus sama laptop dan berkasnya saja.

Ka liat aku dung, kan lagi ngomong sama aku. Liat laptop mulu, emang cantikan dia daripada aku.

Aku berpindah dari tempat dudukku kesebelahnya sambil menatapnya. Apa princess??"

Aduk kenapa deket banget bikin deg deg aja. Iya nggak papa. Kataku gugup.

Kok gugup sih, groginya diliatin pacar. Eh mukanya merah blushing nih pacar aku."

Apaan sih ka, bikin malu aja. Sambil memalingkan wajahku.

Yaudah princess tunggu bentarnya. Janji 1 jam lagi kelar. Princess boboan dulu nanti aku bangunin kalau ketiduran."

Okay, yaudah sana kamu bangun aku mau selonjoran. 1 jam ya. Nggak boleh lebih.

Skip_jam 8

Raka pov
Aduh dibangunin nggak yah, udah jam 8 nih. Pasti ngamuk nih. Kan janjinya 1 jam, eh malah 3 jam. Gimana nih. Bodo deh ngambek-ngambek. Entar dicium juga gak ngambek lagi.

Nad nad bangun, ayo kita pulang. Udah malem. Ucapku sambil mengoyang-goyangkan bahunya.

Iya ka, bentar. Emang udah jam berapa sih?"

Udah jam 8 nad.

Hah jam 8. Aku langsung bangkit dari tidurku sambil melotot ke raka. Kenapa bisa jam 8"

Maaf aku lupa, keasyikan terus nggak kerasa udah jam 8.

Sumpahya aku marah sama kamu.. udah aku mau pulang aja. Aku membuka pintu dan berjalan kearah lift. Raka mengerjarku, tapi sayang lift yang aku naiki sudah tertup.

Nadine pov
Ting, lift terbuka. Aku buru-buru meninggalkan loby kantor raka. Tapi saat aku keluar tiba-tiba ada yang narik tangan aku. Siapa lagi kalau bukan raka. Ngeselin banget kenapa dia bisa secepat itu.

Raka pov
Aku mengejar nadine yang keluar dari ruanganku dengan tiba-tiba. Aku menangkap tangkannya dan menyunggingkan senyumku.

Kamu mau kemana, aku anter sekarang ayo keparkiran.

"Nggak usah aku bisa pulang sendiri"

Kamu kenapa sih ngambek mulu, jangan mentang-mentang kamu tau aku suka sama kamu. Kamu jadi gede kepala. Terserah kalau mau ngambek. Terserah kalau emang mau pulang sendiri. Aku udah nggak peduli lagi sama kamu. aku cape...

"Oh jadi kamu mikirnya gitu, aku ngambek karena siapa? Yang bikin salah siapa? Wajar kan aku marah. Ok aku pulang bye. Kalau dari awal kamu emang nggak serius, seharusnya kamu nggak usah memulainnya."

Nadine pov
Aku menyetop taksi yang kebetulan lewat untuk pulang keapartment ku. Biarlah aku meninggalkannya begitu saja. Hari ini aku lelah. Lelah dengannya yang sibuk dengan pekerjaanya. Aku nggak pernah maksa dia buat nganterin aku belanja. Aku bisa sendiri, karena sebelumnya aku memang sendiri. Harusnya kalau dia bilang tidak bisa mengantarku karena lembur, aku tidak harus menunggunya sampai ketiduran. Harusnya kalau dia tidak bisa berjanji, mending tak usah janji. Macam caleg yang saja kebayakan janji, tapi ternyata ingkar.

Sedikit waktu yang kau miliki
Luangkanlah untukku
Harap secepatnya datangi aku
S'kali ini ku mohon padamu
Ada yang ingin ku sampaikan
Sempatkanlah...

Hampa kesal dan amarah
S'luruhnya ada dibenakku
Tandai seketika
Hati yang tak terbalas
Oleh cintamu...
Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa...

Sedetik menunggumu disini, s'perti seharian
Berkali kulihat jam ditangan
Demi membunuh waktu
Tak kulihat tanda kehadiranmu
Yang semakin meyakiniku
Kau tak datang
(Kecewa_bunga citra lestari)

Kecewa banget aku sama kamu ka...

Hey you!! Look At Me..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang