5 - Pameran Lukisan

407 66 4
                                    

"Pagi Mama" Alena memeluk Mamanya dan memakan sarapannya.

"Pagi sayang" sapa Mama kepada Alena. Setelah menghabiskan sarapannya ia pamit kepada Mamanya dan pergi ke sekolah.

*****

Alena menepuk pundak Daffa dan membuyarkan lamunannya,

"Oh iya ngomong ngomong semalem kenapa lo tib..." sebelum ia selesai bicara Daffa meninggalkannya tanpa basa basi.

"Ih nyebelin deh kebiasaan!" ucap Alena dengan kesal.

Bel pulang sekolah berbunyi.

Tanpa berbicara Daffa langsung menarik tangan Alena dan membawanya ke tempat gym.

*****

"Bro?" sapa Daffa kepada Adit.

"Halo mas Daffa mbak Alena." sapa Adit dengan tersenyum.

Karena ini sudah dua bulan Alena fitness jadi Adit akan menimbang berat badannya "wah lo sepertinya serius diet yaa turun 4kg nih jadi 70 kg."

senyum lebar terpasang di wajah Alena yang lalu di ikuti tepuk tangan Daffa.

Selesai nge-gym Daffa pergi ke kedai nasi goreng. "Ini kedai yang sama dengan Rio," suara Alena sangat lirih hampir tidak terdengar.

"Loh mbak yang waktu itu sama mas Rio yaa?" ucap Bapak penjual nasi goreng.

Alena hanya tersenyum malu. Makanan pun datang dan ia melahap semuanya namun Daffa hanya memaikan makanannya.

Selesai makan Alena ingin menghibur Daffa yang akhir akhir ini sedang kacau. "Daffa habis ini kita pergi ke pameran lukisan yaa?" ucap Alena dihias senyum lebar dibibirnya.

Daffa pun meng iyakan. Sesampai di pameran mereka melihat beberapa karya anak bangsa seperti lukisan angsa, lukisan daun bahkan ada pula lukisan gadis yang sedang menangis. "Ini mirip lo." ia menunjuk lukisan gadis yang sedang menangis itu.

Daffa tidak berkomentar ia hanya memandangi lukisan tersebut. Setelah berputar putar dan mereka mulai kelelahan tiba tiba Alena menghampiri sebuah lukisan.

"First kiss." Alena membaca tulisan yang berada dibawah lukisan.

"Mau beli yang itu?" tanya Daffa.

"Nggak kok. Ayo kita pulang." Alena menarik tangan Daffa.

*****

Alena melihat jendela beberapa kali karena ini hari libur. Biasanya Daffa sudah berdiri di depan pintu namun hari ini batang hidungnya saja tidak terlihat.
Dengan perasaan sedikit kecewa ia pergi ke kamarnya dan mulai menyalakan laptopnya. Film sudah mulai namun pikirannya tidak fokus pada film. Beberapa kali ia keluar kamar dan melihat jendela berharap Daffa mengajaknya jogging.
Waktu sudah menjukkan jam 10. Kekecewaan yang dialami oleh Alena membuatnya marah sehingga ia mengeluarkan isi kulkas dan mulai memakannya.

Setelah beberapa makanan mulai dilahap. ponselnya berbunyi, dengan senyum lebar ia membaca pesan dari Daffa.

From : Daffa
Sorry hari ini gue nggak bisa jogging. Dan lo jangan makan banyak banyak. terus jangan sampe sakit.

Dengan cepat ia membalas pesannya

To : Daffa
Iya. Lo juga ya. semangat:)

Ia pun berhenti makan dan memasukan kembali makanan ke dalam kulkas.

*****

The Last SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang