"Nahda bagus ini atau yang ini?" Alena menunjukkan sebuah desain wedding dress.
"Yang ini. Lo yang bikin?"
"Iya."
"Wah keren!"
Alena tersenyum karena pujiannya itu. Setelah beberapa bulan Nahda disekolah mereka menjadi akrab.
"Sekarang gue jadi punya temen berpendapat. Coba aja tanya Daffa pasti jawabnya bakal terserah."
"Iya sih, tapi Daffa nggak mau temenan sama gue kayanya?"
"Daffa itu nggak suka berinteraksi jadi maklumin aja," lanjutnya "kalo Rio itu lumayan susah deketinnya, eh bukan susah tapi guenya aja yang menghindar dari dulu." lalu mereka berdua tertawa bersama.
"Ciee yang suka sama Rio."
"Apaan sih." Alena tersenyum malu malu.
"Lo suka sama Daffa?" Nahda memegang punggung tangan Alena.
"Ng...nggak" jawabnya gugup.
"Yes! Itu artinya Daffa buat gue ya?" Nahda mengedipkan mata kirinya. Alena hanya tersenyum dan menganggukan kepala.
*****
Bel pelajaran terakhir berbunyi dengan cepat Alena meninggalkan Daffa karena ia berjanji buat ngejauh dari Daffa demi Nahda.
"Gue duluan!" ucap Alena dan langsung berlari. Daffa terlihat kesal karena ia tidak suka pulang sendirian, ia segera mengejar Alena namun langkahnya terhenti,"Daffa hari ini gue nggak bawa mobil. Bisa pulang bareng?" ucap Nahda yang memegang tangan Daffa.
"Tapi gue naik bus!"
"Nggak masalah." Nahda tersenyum. Mereka berdua pun menunggu bus di halte tiba tiba hujan turun suasana menjadi hening dengan suara rintik hujan "Daffa gue mau ngomong sesuatu,"
"Apa?"
"Sebenernya dari awal gue jatuh cinta sama lo." Nahda memejamkan matanya karena gugup. Setelah beberapa menit setelah pembicaraan itu Nahda membuka matanya yang kemudian senyum diwajahnya menghilang karena Daffa tidak lagi berada di hadapannya.
*****
To : Alena
Kalo besok lo tinggalin gue kaya tadi jangan harap besok gue ada disekolah lagi!Daffa menekan send pada ponselnya. Setelah beberapa menit ponselnya berbunyi
Alena
Maafin gue. Tapi... ciee ciee ada yang lagi bikin drama romance nih.Daffa
Gue ninggalin Nahda di halte kok. Lagian gue nggak suka sama dia.Entah kenapa pesan dari Daffa tiba tiba membuat Alena melompat kegirangan. Tanpa disadari perasaan buat Rio menghilang semenjak ia dan Daffa selalu pergi bersama.
*****
Hari ini Nahda nggak masuk mungkin ia malu karena ucapannya kemarin. Bel masuk pun berbunyi dan bu Anna guru pelajaran matematika mamasuki kelas. "Len..." ucap Daffa berbisik.
"Hm?"
"Bentar lagi kita udah wisuda ya?"
"Oh iya nanti pas wisuda lo duduknya sama gue ya!"
"Kenapa gue?"
"Karena lo sunshine buat hidup gue."
Terukir senyum di bibir Daffa "Maksudnya?"
"Iya lo udah buat hidup gue yang gelap jadi terang. Mungkin gue nggak memiliki tubuh ideal tapi turun beberapa kilo itu udah buat gue seneng meledak ledak tau." Alena tertawa kecil.
"Daffa Alena kalo kalian mau bercanda silahkan di luar!" ucap bu Anna dengan kesal, mereka berdua pun diam.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Sunshine
RomanceDaffa adalah seorang yang merubah kehidupan Alena Savita dan tanpa sadar mereka saling jatuh cinta. Namun takdir berkata lain. Leukemia membuat kisah cinta mereka berlika liku. Adanya orang ke tiga di kota Paris yang beraroma romantis ini membuat Al...