Menjelang dua minggu sebelum wisuda. "Len bentar lagi kita lulus ya?" ucap Nahda yang kemudian memeluk Alena.
"Iya. Tapi lo masih aja ngejauhin Daffa?"
"Gue sakit hati banget. Lo nggak akan ngerasain karena lo nggak di posisi gue len!"
"Iya iya terserah deh."
To : Daffa
Kenapa lo nggak masuk?Kekecewaan muncul di hati Alena karena dua hari ia menghubungi Daffa tapi tidak ada satu pun yang menghubungkan kepada Daffa, rumahnya pun kosong
*****
"Permisi mas Daffa ini makanannya." suster di rumah sakit memberikan bubur.
"Iya suster makasih." ucapnya. Setelah suapan terakhir pintu kamar diketuk.
"Iya masuk,"
"Daffa are you oke?"
"Daffi," mereka berdua berpelukan melepaskan rindu. Daffi adalah saudara kembar Daffa yang tinggal diLA sejak ia berumur 15 tahun sedangkan Daffa memilih tinggal di Indonesia.
"Oh iya gue ada perlu," ucap Daffa
"What?"
"Gue jatuh cinta sama temen sekelas gue namanya Alena. Dua minggu lagi kita wisuda, waktu itu gue udah janji akan pergi bersama. Tapi liat keadaan gue kayanya nggak bisa deh. Penyakit leukemia ini, gue akhir akhir ini suka mimisan juga dan itu bakal ngerepotin dia. Kata dokter Faris operasi gue dilaksanain dua minggu lagi dan itu bertabrakan dengan wisuda." Daffa terdiam lalu ia melanjutkan "Gue minta lo gantiin posisi gue disana."
"Tapi kalo ini malah nyakitin dia gimana?"
"Kalau begitu jangan sakiti dia. Gue mohon?"
"Oke oke."
"Nanti gue bakal hubungi lo buat semuanya biar penyamaran lo nggak ke bongkar"
*****
Dari kejauhan Alena melambaikan tangannya "Daffa."
"Oh itu Alena," batin Daffi.
"Hai" ucap Daffi yang berpura pura menjadi Daffa.
"Udah 3 hari lo nggak masuk?" Alena melototi Daffi.
"Hm" jawabnya singkat.
"Kemana aja? bahkan lo nggak pernah bales atau angkat telefon gue!"
"Gue capek. Bisa kita kekelas?" bodohnya Daffa tidak memberikan petujuk jalan menuju kelas sehingga Daffi harus mencari kelas satu persatu. Alena berjalan lebih dulu yang di ikuti Daffi dibelakangnya.
"Biasanya lo suka jalan di depan?" Alena menatap penasaran kepada Daffi.
"Haa? em kali ini lo duluan aja." Daffi tersenyum.
"Baiklah." Alena yang berjalan tiba tiba berhenti mendadak dan membuat Daffi menabraknya.
"Au. What's wrong? " tanya Daffi.
"Lo habis sakit ya?"
"Nggak."
Alena mendekatkan tubuhnya dan menyentuh jakun leher Daffi "suara lo berubah."
Daffi menelan ludahnya setelah Alena menyentuh jakun lehernya itu. "Ng..nggak kok." ucap Daffi gugup untung saja meskipun Daffi tinggal LA namun logat Indonesianya masih sangat baik.
*****
"Lo jangan sampek jatuh cinta sama dia." Daffi teringat ucapan Daffa seperti kaset rusak yang terus menerus berputar di kepalanya.
"Dia bahkan bukan tipe gue!" batin Daffi. Alena menepuk pundak Daffi yang membuyarkan lamunannya, lalu ia memberikan cup cake yang dibuat Mamanya. Daffi melahap dengan mata terpejam mengartikan bahwa ini sangat enak "hm yummy." Daffi menoleh ke arah Alena dan mata mereka bertemu.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Sunshine
RomansaDaffa adalah seorang yang merubah kehidupan Alena Savita dan tanpa sadar mereka saling jatuh cinta. Namun takdir berkata lain. Leukemia membuat kisah cinta mereka berlika liku. Adanya orang ke tiga di kota Paris yang beraroma romantis ini membuat Al...