D I F F E R E N T : #5

4.9K 362 6
                                    

[ Hinata Pov ]

Sudah hampir seminggu aku diam di apartement milik pria setengah paruh baya itu, ah~ bahkan aku lupa tak menanyakan siapa namanya.

Tapi anehnya dia tau siapa namaku, padahal aku tak pernah mengenalkan namaku padanya. Aku hanya menyapanya jika aku membutuhkannya.

Tck, jangan menyebutku jahat atau memanfaatkannya yang telah menolongku. Dalam hatiku, aku sangat berterimakasih.

Ah ya, perihal dia tau namaku sebenarnya aku juga bingung. Selain itu dia juga selalu memandangku dengan maniknya yang menyiratkan sesuatu yang tak pernah ku mengerti. Bahkan dia selalu memperhatikanku, memenuhi keinginanku dan satu hal, dia selalu bersikap bodoh dan konyol.

Mengingatnya aku merasa ingin tertawa. Dia adalah tuan rumah disini tapi aku yang merajai wilayah kekuasaannya. Dia sedikitpun tak merasa keberatan dengan kelakuanku yang jauh dari kata lembut.

Ah.. kenapa aku memikirkan laki-laki tua itu sih!

Tapi dia juga tampan, walau terlihat tua.

Arggh! Aku pasti sudah gila! Jangan sampai deh aku menyukainya.

-end

Poni menyamping milik gadis bermanik batu amethyst itu bergerak ke kanan dan ke kiri, berusaha menghilangkan pikirannya yang berisi tentang pria yang satu atap dengannya.

"Hah~ mungkin berendam dengan air panas akan bisa membuat otakku rileks," gumamnya lalu beranjak dari tempat tidurnya.

***

Tik!
Tik!
Tik!

Suara hentakan keyboard mengalun indah memenuhi ruangan tempat dimana Naruto tengah berkutat dengan laptop dan beberapa tugasnya. Dia terlihat fokus, netra shappire-nya yang terbalut kaca mata, dahinya yang sedikit berkerut juga bibir tipisnya yang mengatup. Jemarinya begitu lincah meloncat-loncat dan menari berirama di atas toth angka dan huruf yang berjejer rapi disana.

"Heh, Pak tua! Aku ingin mandi, bisakah kau menyiapkan air panas untukku?" tutur Hinata.

Naruto tak bergeming, dia tetap melanjutkan aktivitasnya. Mungkin Naruto harus membuat poster disana dengan tulisan 'Jangan Mengganggu' agar gadis penumpang itu tak terus berbicara.

Gadis itu mendecak, dengan kesal dia menghampiri Naruto.

Brak!

Sekuat tenaga dia memukul meja itu dengan kepalan tangannya, membuat si empunya berlonjak kaget.

"Ck, apa maumu?" tutur Naruto ketus, membuat Hinata semakin kesal.

"Pak tua, apa kau tuli? Aku ingin mandi! Kau harus menyiapkan air panas untukku.

Naruto mendesah, "Hinata, apa kau tak lihat aku sedang apa?"

"Aku tak peduli, cepatlah!! Aku tak mau menunggu!"

Naruto berdiri, menatap tajam ke arah gadis muda dihadapannya, "Tidakkah kau diajarkan sopan santun oleh kedua orang tuamu?! Kau pikir aku ini pelayanmu, hah?! Aku ini pemilik apartement ini tapi kenapa kau bisa seenaknya ditempatku?!!"

"Jika memang aku tak memiliki sopan santun, terus apa masalahmu?!"

Naruto tersentak, "Apa?!"

"Dengar Tuan! Aku adalah seorang gadis tanpa dibesarkan oleh kasih sayang orang tua! Aku bukan gadis yang terlahir dengan sebuah pendidikan! Aku hanya gadis yang sengaja dibuang oleh paman tiriku, dan dipungut kembali oleh seorang pria yang terhormat!!" Pekik Hinata dengan beberapa bulir liquid yang menetes perlahan membasahi pipinya.

Naruto terdiam, hatinya begitu sakit mendengar ocehan gadis itu. Terlebih dia menangis di depannya.

Hinata mengusap air matanya yang meleleh dengan kasar, "Aku berterimakasih untuk ini, mungkin jika aku pergi kau tak akan merasa terbebani! Permisi!"

Greb!

Sebelum Hinata beranjak, Naruto berhasil memeluknya. Hinata hanya terkejut, tak ada penolakan dari sikap lancang Naruto, dia hanya diam tak membalas lilitan tangan kekar itu.

"Ku mohon, maafkan aku!" ucap pria itu lirih.  Kali ini, biarkan Hinata menikmati pelukan pria itu yang menghangatkan sebagian tubuhnya cukup lama.

"Kau tak tau, cukup lama aku menunggumu, hingga bertahun-tahun lamanya.."

Hinata masih terdiam, indra pendengarannya masih setia menunggu kelanjutan kisah yang akan Naruto ucapkan.

Naruto mulai terisak, "Aku sudah kehilanganmu dimasalalu, ku mohon jangan pernah meninggalkanku untuk kedua kalianya,"

Naruto melonggarkan pelukannya, lalu menatap manik amethyst milik Hinata begitu dalam.

"Aishiteru, Hinata"

- TBC -

Wah.... Naruto udah nembak Hinata itu... kita kapan kaya gitu? #plaks

Gomen ya ni baru update, aku kehabisan ide buat ff ini.. ff yang "HotPlate's Secret" juga prosesnya belum beres-beres ..

Gaje ya? Kali lagi maafin author ya #nangis

tapi hargai dengan vomment kalian

10+ vote 5+ comment next ya

Love,
Lianika

[ 2 ] DIFFERENT [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang