Pemuda blonde itu menyambar gadis yang dimaksudkan oleh sang security. Wajahnya begitu khawatir melihat gadis itu begitu pucat dengan bibirnya yang mulai membiru.
"Pak, tolong bantu saya membawa barang-barangnya ke apartement. Dia teman saya," tutur yakin Naruto lalu menggendong gadis itu dengan cepat melesat menuju ruangannya.
***
Pagi ini begitu dingin, gadis bersurai indigo itu mulai mengerjap-ngerjap matanya sambil sesekali mengusap perlahan netranya yang masih terpejam. Perlahan, kelopak matanya mengibaskan bulu halus nan lentik itu, menampilkan manik amethyst yang sedikit berkilauan.
"Dimana aku?" Tubuhnya sontak bangkit dan terduduk ditepi kasur yang berukuran king size itu. Dia mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan yang dominan dengan warna orange, wangi maskulin juga menggoda indra penciumannya untuk lebih lama menyesap baunya.
"Kau sudah bangun?"
Pemuda bertubuh atletis itu muncul dari balik pintu, tangannya membawa beberapa sushi yang tersaji dalam sebuah piring dan segelas susu hangat.
Dia menghampiri gadis muda itu yang menatap tak suka atas kehadirannya, pria itu terkekeh pelan, "Sebaiknya kau makan, aku tau kau lapar"
Hinata mendesis, "Aku tak lap-"
Kryuuuk~
Tawa Naruto pecah saat mendengar cacing-cacing diperut Hinata berteriak, Hinata menggembungkan pipinya.. malu dan kesal itu yang dia rasakan.
"Ayo makanlah," bujuk Naruto, menyimpan sepiring sushi itu tepat dipaha Hinata. Gadis itu nampak ragu, tapi perutnya benar-benar lapar.
"Aku tak peduli!" Hinata langsung melahap sushi itu satu persatu dengan rakusnya, tak memperdulikan pria yang sejak tadi menatapnya. Tak sampai lima menit, semua sushi itu habis tak tersisa.
Hinata mendongak ke arah Naruto yang masih berdiri, "Itu untukku?" Ujarnya menunjuk ke segelas susu yang masih pria itu genggam. Naruto hanya mengangguk lalu memberikannya, sekali teguk saja air manis berwarna putih itu sudah tandas.
"Ahh~ kenyangnya,"
Naruto tersenyum lembut lalu duduk disampingnya, "Aku senang kau tak apa"
"Tck, aku memang tak apa. Hanya saja aku lapar! Dasar payah!" balas Hinata ketus.
Perempat siku itu muncul dikepala Naruto, "Dasar gadis menyebalkan!" pekiknya.
"Sudah sana, aku ingin tidur!"
"Aku sudah menolongmu! Beginikah caramu berterimakasih, -ttebayo?!"
"Ah, aku lupa. Makasih banyak, pak tua" serunya lalu berbaring dan menyembunyikan tubuhnya dengan selimut tebal.
"Ck, baka!"
- TBC -
Aishhh.. Hinata yang satu ini menyebalkan sekali.. hahaGimana seru gak? I know ini memang gaje banget.
tapi tetep hargai ya with vomment kalian.. he
Jangan lupa baca juga ff ku yang lainnya.
Love,
Lianika
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 2 ] DIFFERENT [ Completed ]
RomanceSQUEL dari fanfic pertama "Sebuah Jawaban" Disini diceritakan bahwa Naruto bertemu kembali dengan Hinata setelah bertahun-tahun dia ditinggalkan Hinata yang menderita Leukimia Namun, Hinata yang dulu pendiam, lemah lembut, sopan dan feminim yang dia...