Hinata view~
Lengan kekar Pak Tua itu menarikku lembut, mendudukanku tepat disofa tempat biasa dia tidur. Dia ikut duduk di sampingku, ku lihat dia menunduk dan merapatkan kedua tangannya.
Aku masih menunggu dia bicara ditengah keheningan kami. Sebenarnya banyak hal yang ingin ku tanyakan, pertama dari surat itu dan yang ke dua perihal seorang wanita bernama Sakura mengajakku ke sebuah pemakaman. Itu makam bernama Hyuuga Hinata.
"Hinata sebenarnya aku ingin menceritakan sesuatu hal padamu," tutur pria itu setelah sekian lama kami diam.
Aku hanya bergumam dan mengangguk sebagai jawaban. Sesaat kemudian dia mengambil sebuah kotak berwarna biru muda yang berada di bawah meja, lalu memberikannya padaku.
Aku mengernyitkan dahiku, "Apa ini?" tanyaku setelah menerima kotak itu.
"Kau bisa membukanya"
Perlahan aku mulai meraba permukaan kotak itu, warna nya terlihat begitu usang. Lalu ku buka langsung tutupnya.
Hah~ betapa terkejutnya aku!
Ku ambil bingkai itu menatapnya lekat. Matanya, rambutnya, hidungnya, bibirnya... semunya begitu sama. Dia mirip denganku!
Ku beralih menatap ke arah Naruto, dia sedikit berkaca dengan menatap ke arah lain.
"Dia adalah gadis yang sangat ku cintai sejak aku bertemu dengannya waktu sekolah menengah dulu."
Aku hanya terdiam mendengarnya, kembali menatap ke arah foto tadi dan memperhatikannya. Hanya gaya rambut kami saja yang berbeda, itu yang ku simpulkan.
Bisa ku dengar pria itu menarik nafas berat, seakan menahan pilu yang begitu menyesakkan dadanya, aku tau dia sedih.
"Tapi bodohnya aku, terlalu pengecut untuk menyatakan perasaanku. Dia adalah gadis yang baik dengan senyum manisnya yang menawan. Dia selalu memperhatikanku dengan kepolosannya, dia gadis yang lembut dengan penuh kasih sayang"
Naruto mulai bergerak bangkit dari posisi duduknya, dia melangkahkan kakinya tepat ke arah pintu balkon apartement dan membukanya.
Aku mengikutinya perlahan sambil menenteng bingkai gadis yang mirip denganku itu.
"Saat aku lulus kuliah dan mulai merintis karirku, aku terus berusaha melupakan gadis itu. Tapi itu sia-sia saja, bahkan karena dia aku bisa sukses dengan kerja kerasku,"
"Setiap jejak yang ku bangun pada perusahaanku, namanya selalu melekat kuat disana. Hingga aku bisa menjadi sosok direktur muda, bahkan karenanya aku tak pernah mencari sosok gadis lain,"
"Hal yang lebih membuatku tersayat, ketika aku tau dia menderita penyakit yang parah yang sewaktu-waktu akan merenggut nyawanya, penyakit Leukimia yang membuat masa hidupnya semakin berkurang. Tapi takdir Tuhan begitu kuat, dan cintaku kandas karena rencana-Nya,"
Ku lihat Naruto mulai menitikan bulir-bulir air bening dari maniknya, seketika itu membuat dadaku terasa berdenyut ngilu.. sakit rasanya.
"Tapi setidaknya aku tak terlambat untuk menyampaikan perasaanku padanya, itu sudah cukup bagiku. Sampai akhirnya dia pergi dari hidupku dan takkan kembali lagi"
"Sejak saat itu aku tak pernah mau mencari sosok wanita manapun, aku tak pernah bisa membuang namanya begitu saja dari hatiku"
Aku terisak mendengarnya, itu benar-benar membuatku sedih. Aku menungkup wajahku dengan kedua tanganku, menumpahkan segala kegelisahanku disana.
Aku tau, jika hatinya sudah mati untuk gadis itu. Jantungku rasanya memompa cepat ketika dia menyatakan bahwa karena gadis itu dia tak pernah mencari penggantinya. Sampai usianya sekarang, dia belum menikah?
Ku rasakan sebuah tangan menyentuh kedua bahuku, otomatis aku mendongak. Menatap mata biru itu yang masih sedikit berair.
"Hingga aku menemukanmu, mengubahku dari prinsipku. Sekarang aku yakin, jika Hinataku telah kembali hidup karena kehadiranmu. Sungguh aku sangat bahagia karenamu, Hinata"
Yang dia cintai bukanlah aku, aku tau itu. Hanya karena wajahku ini yang mirip dengan gadis itu dia bisa dengan mudah berkata begitu?
Aku menepis kedua tangannya dari bahuku, dan mulai berjalan mundur menjauhinya.
"Aku tau jika dia mirip denganku! Tapi aku bukan dia! Persetan dengan masalalumu itu yang kau cintai bukanlah aku tapi dia.. hiks!" Teriakku dengan isak tangis yang semakin menjadi. Entah kapan perasaanku bisa jatuh pada pemuda itu, rasanya begitu sakit dirongga dadaku menyiratkan luka mendalam karena ketulusannya mencintaiku karena Hyuuga Hinata.
"Aku.. benci... padamu!" Lanjutku.
- T B C -
Hoy banguun woyyy!!! Ini pagi aku bawain kelanjutan DIFFERENT, moga kalian suka yooo!!
And maafin aku juga, kayanya buat sementara ff yang HotPlate's Secret dipending dilu, aku belum punya inspirasi ni!
Aku bakal bikin beberapa chap lagi buat endingin ni ff gaje, jangan lupa ya vomment kalian wajib nempel di tiap chap aku #maksa
Yaudeh, aku pamit dulu nyoo!
Love muach-muach,
Lianika
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 2 ] DIFFERENT [ Completed ]
RomanceSQUEL dari fanfic pertama "Sebuah Jawaban" Disini diceritakan bahwa Naruto bertemu kembali dengan Hinata setelah bertahun-tahun dia ditinggalkan Hinata yang menderita Leukimia Namun, Hinata yang dulu pendiam, lemah lembut, sopan dan feminim yang dia...