D I F F E R E N T : #6

4.6K 321 6
                                    

[ Hinata Pov ]

"Aishiteru, Hinata"

Ucapan itu terus mengiang-ngiang ditelingaku, rasanya pikiranku tak ingin memutuskan memory yang terekam pada pagi tadi. Moodku untuk tidur rasanya hilang entah kemana.

Sejak kejadian itu aku dan lelaki itu tak saling sapa, rasa canggung menyelimuti lidahku yang tak biasanya seperti ini. Bahkan aku langsung saja pergi tanpa membalas ucapan lelaki itu.

Dalam diamku saat ini, entah kenapa rasa hangat menjalar begitu saja setiap kali aku membayangkan dia. Tatapannya yang sendu, hidungnya yang mancung, bibirnya yang begitu tipis menggoda, wajahnya yang tampan dengan tiga garis halus menghiasi sudut pipinya yang sedikit tirus. Bahkan, aku baru menyadari bahwa dia memiliki rupa yang menarik untuk dipandang.

Kehangatannya masih menempel dalam tubuhku ini, dan aku menyukainya. Oh sial, apa aku mulai menyukainya? Baru saja tadi pagi aku berniat untuk tidak menyukai lelaki tua itu.

Ah, aku baru ingat untuk menyelidiki kenapa dia tau namaku. Aku masih ingat, saat aku pertama bertemu dengannya di mini market waktu itu dia langsung menyambarku dan memelukku erat dengan berkata padaku bahwa aku masih hidup.

Catat itu! Petunjuk pertama untuk bisa menemukan jawaban kenapa dia tau namaku.

Lalu tadi juga dia mengungkap agar aku tak meninggalkan kedua kalinya. Tunggu, aku baru saja tau dia sekarang kan? Ah lupakan.

Yang ketiga, dia juga berucap secara tidak langsung bahwa aku adalah bagian dari masalalunya.

Apa mungkin seseorang memiliki wajah dan nama sepertiku?

Ku putuskan untuk bangkit dari posisiku, mencoba mencari tau informasi lebih jelas tentang dia dan masalalunya. Aku mulai berjalan menuju sebuah meja yang berjejer rapi beberapa buku. Aku mulai mengacak dan mengecek tumpukan buku itu, tapi hasilnya nihil.

Aku beralih ke setiap laci yang berada di meja dan lemari milik si pria itu. Ah~ untuk saat ini biarkan aku lancang, atau memang dari awal aku sudah lancang. Aku tak peduli.

Ku beranikan kali ini membuka lemari pakaiannya. Tunggu, itu seperti sebuah buku harian kecil yang tersimpan disela-sela kain-kain berjahit itu. Aku langsung mengambilnya dan...

"Sebuah surat?"

- TBC -

gaje se-gaje-gajenya.. i know i know..
Aku hanya author cantik yang miskin kosa kata, modalnya cantik doang (=´∀`) #abaikan

Oh ya, aku lagi mikirin buat ff baru setelah ff ini finish, mau ngasih saran gak buat ide tentang ff nanti?

Ditunggu coretan comment-nya ya guys... jangan lupa vote-nya juga!

Love,
Lianika

[ 2 ] DIFFERENT [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang