11. Good Night Or Good Bye

2.2K 168 2
                                    

"Masuk yuk syaa" ajak sherin sambil mengandeng sena yang masih sibuk berbicara tentang boneka kesayangnya.

Arsya hanya mengangguk lalu melangkah masuk ke rumah sherin, ia duduk di sofa panjang berwarna merah yang berada disudut ruang tamu,disebelahnya sena masih sibuk mengajak ngobrol sherin.

Arsya menyerahkan kantong plastik besar tadi"Ohiya sher ini buat lo"

"Ini apaa?"

Arsya menatap sherin yang sedang kebingungan "Cokla...."

"Ituuu coklat ka shelin tadi sena dong yang milih, kaka suka coklat ya?" Potong sena cepat yang membuat abang disebelahnya mendengus kesal.

"Makasih ya sena,makasih sya....oiya gue ambilin minum dulu ya"

Setelah membuat kan minum untuk arsya dan sena didapur, sherin kembali keruang tengah.

Kenapa arsya bisa tau gue suka coklat??,batin Sherin.

Kejutan yang dibuat arsya selalu manis seperti coklat ditangannya,

Sherin dan arsya mengobrol ringan,entah itu soal sekolah atau pun yang lain,sesekali sena ikut memotong pembicaraan mereka.

Ternyata banyak hal yang belum arsya ketahui tentang sherin, gadis itu menakjubkan baginya.

Entah mengapa arsya bisa melihat raut kesedihan di mata gadis itu, walaupun sherin selalu tertawa tapi arsya yakin kalo sebenarnya sherin menyimpan kesedihan di balik senyumnya.

Benar kata orang, kalo senyum bisa menyembunyikan banyak hal tentang kesedihan.

Walau arsya tak tau pasti apa kesedihan yang sherin rasa itu,mungkin kesepian.

Ada seberit rasa dihati arsya untuk selalu menjaga gadis itu,

Dia terlalu baik buat lo mainin sya, sesal arsya sambil menatap nanar sherin yang masih berbicara tentang film kesukaannya.

"Syaa liat sya sena tidur.." tunjuk sherin kearah sena yang sekarang sudah tertidur disofa sebelah arsya.

Arsya tersenyum tipis "iya ini emang udah jam tidur dia"

Sherin mengangguk kecil lalu mengusap halus rambut sena "gue pindahin ke kamar aja ya..kasian kalo tidur disini"

"Eh gausa sher biarin aja disini.. untung gue bawa mobil"

"Serius gapapa?... yauda gue ambil selimut dulu"Kata sherin sambil melangkah kearah kamarnya.

.......

Setelah mengambil selimut berwarna pink dikamarnya, sherin membalutkannya pada tubuh kecil sena.

Arsya yang tadinya duduk disofa berpindah ke teras rumah sherin, duduk diteras menatap ke langit malam dan mulai menyalakan rokoknya.

Sherin yang menyadarinya melangkah ikut duduk disamping arsya.

Arsya menoleh  "eh sher... gatau kenapa gue suka ngeliat langit malam, rasanya tenang aja"

"Iya sama,gue juga suka.." sherin mengangguk kecil sambil menatap langit.

Hening.

"Ada bintang.. tapi bintangnya cuma dua sya " kata sherin sambil menunjuk bintang yang ia maksud.

"Iya kaya kitaa..berdua aja tapi udah cukup buat gue bahagia" jawab arsya sambil menatap tajam ke arah sherin.

Sherin tersipu lalu ia tertawa, jantungnya berdetak cepat lagi rasanya kaya ada kupu-kupu terbang di perut.

Leaders Fell In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang