17. Sweety

1.8K 143 2
                                    

-Dear Someone, Don't break my heart, you live there-

.
.
.

Arsya menyederkan tubuhnya dipagar rumah sherin,sambil menghisap rokoknya,ia masih memakai seragam sekolah,menunggu gadis itu datang.

Tak lama matanya membulat melihat sherin yang baru saja turun dari angkot dan berjalan kearahnya, arsya langsung mematikan rokoknya dan merapikan rambutnya dengan jari.

Jantungnya berdebar tak karuan,

Semoga sherin mau maafin gue,batin arsya.

Sherin yang menyadari kehadiran arsya itu tersentak kaget,beberapa kali ia mengucek matanya untuk memastikan apa benar itu arsya.

"Lo ngapain disini?"

Arsya melangkah mendekat menatap dalam manik mata milik sherin "sherr gue mau minta maaf... gue tau gue brengsek tapi please sher"

Entah kenapa gue juga gabisa marah lama-lama sama lo sya, batin sherin.

Sherin menarik napasnya dalam-dalam entah kenapa matanya terasa panas, "gue maafin ko sya..lo gaperlu ngalakuin semua ini... ini terlalu berlebihan.. anggep aja semuanya gapernah terjadi... kita bisa jadi teman sekarang"

Teman?

Oh oke,terus apa yang lo harapin lagi sya?

Dia suka sama ryan bukan sama lo.

Rasa kecewa itu datang lagi.

"Makasih sher.." jawab arsya sambil terus menatap sherin.

Mungkin emang lebih baik jadi teman dan ngelupain semua rasa itu,kata sherin dalam hati sambil memejamkan matanya.

Sherin membuang mukanya kearah lain menahan semua rasa dihatinya,

"Sama-sama sya..harusnya gue yang makasih lo udah ngasih gue kejutan-kejutan hari ini..."

hening.

Arsya hanya diam sambil terus menatap sherin dari samping,ingin rasanya ia meluapkan semua rasa dihatinya,tapi tak bisa, begitupula dengan sherin.

Andai sherin tau maksud dari tatapan arsya,

Sherin menoleh ia tersenyum tipis melihat arsya yang masih mematung menatapnya "hmm gue masuk ya sya,lo mau pulang juga ata.."

"Sher.. gue punya sesuatu buat lo" potong arsya sambil merogoh kantong celananya,mengambil kontak kecil yang ia serahkan ke tangan sherin.

Sherin menatap bingung kotak kecil itu "Ini apa sya?"

"Buka aja" kata arsya datar sambil tersenyum.

Sherin membuka kotak itu dan mengeluarkan 5 lembat kertas kecil didalamnya, matanya menyipit membaca tulisan dikertas itu "Tickets spesial request?"

"gue gatau lo butuhin itu atau engga ... tapi yang pasti lo bisa pake tiket itu kalo butuh gue atau lo mau sesuatu pasti gue kabulin"

Sherin tertawa, "Seriously?"

Arsya mengangguk "iya.. ohya sorry kalo gambar dikertasnya norak itu aldrin sama andre yang buat"

Sherin tersenyum lagi sambil menatap arsya "lo ada-ada aja deh.. hmm gue boleh pake tiket ini sekarang ga?"

.....

Angin sore menerpa rambut sherin ia tersenyum sambil menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinga.

Disampingnya duduk arsya,mereka berdua berada di taman dekat rumah sherin.

Sherin menggunakan tiket pertamanya agar arsya menemaninya ke taman, menghabiskan waktu untuk melihat langit senja.

Leaders Fell In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang