change

5.9K 468 6
                                    

Author pov
At Incheon Airport

Seorang pria bertubuh lumayan tinggi terlihat tengah menggendong seorang anak kecil yang tengah mengenakan jaket hitam dan juga topi.

Tubuh anak kecil itu didudukan di sebuah bangku yang berada di bandara tersebut.

Terlihat anak kecil itu memjamkan matanya layaknya tengah tertidur. Sang pria menggulung lengan jaket sebelah kanan yang tengah dikenakan anak tersebut.

Terlihat banyak darah di lengan anak kecil itu. Sang pria dengan wajah paniknya melihat ke segala arah. Ia segera mengeluarkan sebuah gulungan perban dari dalam tasnya. Ia pun membalut tangan anak kecil tersebut dengan menggunakan perban.

Dengan cepat ia kembali memasukan perban tersebut ke dalam tasnyadan kembali menggendong anak kecil tersebut.

"pesawat dengan tujuan Belanda 10 menit lagi akan berangkat"

Mendengar pengumuman tersebut sang prisa bergegas menuju pesawat.

"jungkook, kau harus ikut dengan ayah" gumam sang pria sambil terus berjalan menuju pesawat.
.
.
.
.
At Schipho International air port

Beberapa jam setelahnya, akhirnya jungkook dan ayahnya sampai di tempat tujuan. Jungkook belum juga bangun dari entah tidur atau mungkin pingsan? Enatahlah.

Di depan pintu keluar bandara, terlihat mobil mewah berwarna hitam sudah menunggu di depan. Sang pria pun membawa anaknya memasuki mobil teraebut.
.
.
.
.
Jungkook pov

Ku buka mata ku perlahan. Terasa sedikit pusing. Saat aku berhasil membuka kedua mataku, aku bingung dengan keadaan di sekitar ku. Sebenarnya aku ini sedang dimana? Ku lihat lihat lagi. Ya, ternyata aku berada di dalam sebuah mobil. Apa aku sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit? Dan kedua orang yang duduk di bangku depan itu siapa? Apa aku mengenalnya?

Saat ku gerakan kepalaku ke arah sebelah kiri aku terkejut saat kudapati seorang pria yg sangat tidak asing bagi ku.

"ayah? "

Orang yang kulanggil ayah itu pun menoleh ke arah ku. Dan benar ternyata pria itu adalah ayahku sendiri.

"kau sudah sadar rupanya" ucap ayahku yang terdengar lebih lembut. Seperti bukan ayahku. "kita akan pergi ke mana? Apa aku sudah boleh pulang dari rumah sakit?" tanyaku berturut turut. "ayah akan menunjukan temoat kerja ayah yang baru kepadamu" balas ayah. Aku hanya mengiyakan perkataan ayahku itu.

Selama perjalan aku hanya asik melihat pemandangan luar. Dan selama beberapa hari aku di rumah sakit, kota seoul sudah benar benar berubah dan terlihat banyak orang asing yang berlalu lalang. Apa sekarang hari libur? Mengaoa bamyak turis asing yang datang ke seoul?
.
.
.
.
Author pov

Jungkook masih terlihat asik memandangi pemandangan luar dari jendela mobil.

Sang ayah hanya menatap lurus ke depan. Tiba tiba sang ayah meminta sapu tangan kepada salah satu orang yang duduk di bangku depan dengan nada yang berbisik. Entah apa itu berikan sang ayah di atas sapu tangan itu. Dengan gerakan cepat ia arahkan saputangan itu ke arah jungkook hingga menutupi bagian mulut dan hidungnya. Perlahan mata jungkook tertutup dengan sendirinya.
.
.
Mobil yg ditumpangi oleh jungkook dan ayahnya berhennti tepat di depan sebuah gedung dengen arsitektur modern. Salah satu pria yang duduk di bangku depan segera membukakan pintu untuk ayah jungkook.

Sang ayah pun mengangkat tubuh mungil jungkook dan membawanya masuk ke dalam gedung tersebut.

Gedung ini berada jauh dari keramain kota. Tapi kualitas gedung tersebut tidak kalah saing dengan gedung gedung yang berada di kota.
.
.
Sang ayah membawa anaknya ke sebuah ruangan. Sebelum memasukinya, sang ayah terlebih dahulu mengetuk pintu sebelum sang pemilik ruangan itu mengizinkannya masuk.

Tok tok tok!!

"masuklah" suara seaeorang dari dalam ruangan tersebut. Sang ayah pun membuka pintunya dan memasuki ruangan tersebut. "apa ini anakmu yang kau maksud itu? " tanya seorang pria yg lebih tua dari sang ayah. "ya pak." balas sang ayah. "baguslah. Sekarang lebih baik kau bawa pulang anakmu itu dan biarkan dia beristirahat. Aku telah menyediakan apartemen untukmu dan anakmu tinggal. Setelah 7 hari, bawa anakmu kembali. Mengerti?" ucap sang pria. "baiklah pak. Terimakasih banyak" balas sang ayah. Ia pun kembali membawa jungkook yang masih belum sadarkan diri ke dalam mobil dan menuju apartemen yang dimaksud.
.
.
.
.
At apartment

Sang ayah segera membaringkan tubuh anaknya di atas kasur berukuran king size yang empuk dan nyaman. Dan ia tahu jungkook sudah lama tidak merasakan rasanya berbaring di atas kasur yang empuk dan nyaman. Sang ayah pun menyelimuti tubuh anaknya dengan bedcover yg tebal.

"jungkook, kuhaparap kau mengerti"
.
.
.
.
To be continue^^
Vote and comment please
Thanks a lot^^

alone and sadness [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang