"Baiklah, kau ingin tahu apa yang keluarganya lakukan sampai ayah melakukan semua ini." Ucap sang ayah kepada Jungkook.
Pria itu memejamkan kedua matanya sambil menghirup napas panjang, seiring ia menghembuskan napasnya perlahan, matanya pun ikut terbuka dengan perlahan. Ia menatap lurus ke arah jendela besar yang berada tepat berada di belakang meja kerja milik Jungkook. Baik Jungkoook mau pun Taehyung terus memerhatikan gerak-gerik ayah dari Jungkook itu. Dengan sangat perlahan pria itu mengarahkan lengan kanannya menuju ke saku dalam jasnya. Dan..
BANG!!
Timah panas berhasil menembus perut kanan Taehyung. Taehyung membelalakan kedua matanya sambil terus memegangi perut kanannya yang telah mengeluarkan banyak. Jungkook pun segera menopang tubuh Taehyung yang hampir terjatuh lemas.
"AYAH! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Bentak Jungkook sambil berusaha menopang tubuh Taehyung yang sudah dilumuri darah.
"AYAHMU! AYAHMU TAEHYUNG! DIA TELAH MEMBUNUH ANAKKU!! JEON HYUN JAE!!" Seru ayah dari Jungkook sambil kembali menodongkan pistol ke arah Taehyung.
"Anggap saja aku dan ayahmu seimbang. Aku telah kehilangan anakku, dan ayahmu akan segera kehilangan anaknya juga." Lanjut pria itu. Pria itu pun pergi meninggalkan ruangan tersebut tanpa rasa bersalah.
"PRIA BEDEBAH!!" Teriak Jungkook tak tertahankan. Jungkook segera menoleh ke arah Taehyung yang ternyata hampir menutup kedua matanya. Keringat dingin sudah memenuhi kening Taehyung.
"Taehyung, bertahanlah. Aku akan membawamu ke rumah sakit secepatnya." Ucap Jungkook yang sangat khawatir dengan kondisi Taehyung yang semakin lemah.
Ketika Jungkook hendak mengangkat tubuh Taehyung, Taehyung menggenggam lengan Jungkook. Jungkook terbingung dan menatap Taehyung khawatir.
"Maafkan aku.. Karena ayahku, k-karena ayahku kau harus kehilangan kakakmu, J-Jeon Hyun Jae.. D-dia adalah kakak yang baikh.. Dia t-telah membantuku.. Membantuku untuk mencarimu ketika aku masih kecil.." Ucap Taehyung terbata dengan suara yang terdengar semakin melemah.
"Jangan banyak banyak bicara, bodoh!! Kau harus_" Marah Jungkook yang kemudian perkataannya dipotong oleh Taehyung.
"Percuma. Percuma j-jika.. Jika aku dilarikan ke rumah sakith.. Jika pada akhirnya.. A-aku akan tetap mati.." Ucap Taehyung kali ini benar-benar membuat Jungkook merasa marah sekaligus khawatir.
"BODOH!! Jangan berbicara seperti itu.. Kau akan baik-baik saja aku yakin!" Ujar Jungkook sambil berusaha menahan tangisnya. Jungkook kembali berusaha untuk mengangkat tubuh Taehyung, namun lagi-lagi Taehyung menolak. Jungkook kembali menatap ke arah Taehyung. Taehyung menggelengkan kepalanya lemah sambil melemparkan senyuman kecil dari bibir pucatnya.
"Terimakasih.. Terimakasih sudah kembali mengingatku.." Ucap Taehyung dengan susah payah.
"Tidak.. Tidak.. TIDAK! TAEHYUNG!! BUKA MATAMU, BODOH!!" Bentak Jungkook sambil menampar kecil pipi dingin Taehyung. Kali ini Jungkook benar-benar mengeluarkan air matanya.
"Kau tidak boleh pergi.. Kejam. Kau bukan sahabatku Taehyung. Setelah kau berhasil membuatku teringat dengan semuanya, kau pergi begitu saja. Setelah aku berhasil menemukan kebahagiaanku, kau kembali meninggalkanku. Kau membiarkanku merasa kesepian dan sedih, Tae." Tangis Jungkook sambil menatap ke arah wajah pucat Taehyung.
"Maafkan aku karena terlalu lama menghilang dan menyusahkanmu.. Dan kali ini, aku ingin membalas itu semua." Lanjut Jungkook sambil menatap tajam ke arah pintu keluar kantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
alone and sadness [COMPLETE]
Fiksi Penggemarmasa kecil yang bahagia dan menyenangkan. siapa yang tidak ingin memiliki masa kecil seperti itu? semua orang pasti menginginkannya.