whitout you

5.7K 416 5
                                    

Author pov

Pagi yang indah di kota seoul. Tapi tidak bagi bocah berparas tampan ini. Ia terlihat muram, tidak seperti hari hari biasanya yang selalu dipenuhi dengan aura kebahagiaan yang terpancar dari dalam dirinya.

Ya, ia kehilang seseorang yang sangat ia sayangi. Sangat. Seseorang yang selalu membuatnya tertawa jika ia melihat wajah lucu orang tersebut.

Ia duduk di bangku meja makan dengan susana hati yang gelap. Terlihat dengan jelas raut wajah yang sedih. Bahkan sarapan yang sudah berada di hadapannya tidak ia sentuh sama sekali. Iya sangat sedih hari ini.

"v, makanlah sarapanmu nak" ucap seorang wanita yang tidak terlalu tua. Ibu v. "aku tidak mau" balas dingin bocah yang bernama v itu. "lalu kau mau makan apa, hm?" tanya seorang pria. Ayah v.
"sudahlah ayah. Ayo kita berangkat" ucap v seraya turun dari bangkunya. "oya, bu. Ada kabar tentang jungkook?" tanya v. "belum nak" balas sang ibu kemudian melanjutakn untuk memakan rotinya. "sampai kapan bu? Sampai kapan?" tanya v dengan nada yang sedikit lebih tinggi.

"v, seluruh polisi yang berada di seoul sudah berusaha. Tapi kenyataannya keberadaan jungkook tidak ada di daerah seoul" jelas sang ibu. "terus dimana dia bu!? Dimana!?" tanya v yang sudah mulai emosi. "sudahlah v, doakan saja yang terbaik untuk jungkook" ucao sang ayah mencoba untuk menenangkan v. "kalian tidak tahu betapa berartinya jungkook!!" marah v kemudian berjalan meninggalkan kedua orang tuanya. Sang ayah pun mengejar anaknya.
.
.
.
.
On the way

Selama perjalanan menuju sekolah, v hanya menatap kosong ke arah luar jendela. Entah apa yang sedang ia pikirkan saat ini.

Sang ayah yang tidak tega melihat anaknya sedih, ia pun mulai membuka mulut. "v?" panggil sang ayah. "hm" balas v singkat. "pulang sekolah mau ke toko mainan?" tanya sang ayah. "tidak mau" balas v datar. Sang ayah hanya menghela nafas berat. "lalu kau mau kemana?" tanya sang ayah lagi. "pulang" balas v singkat. "ayolah v. Ayah ingin mengajakmu jalan jalan" ucao sang ayah membujuk. V mengubah posisi duduknya hingga menghadap sang ayah. "bagaimana kalu jalan jalannya mencari jungkook? Bisa?" ucap v dingin. Sang ayah hanya menatap anaknya bingung.

Ia merasa anaknya benar benar sangat berubah. Ia seperti tidak melihat sosok v.

"baiklah kalau kau tidak mau nak" balas sang ayah pasarah yang menghadapi sikap v.
.
.
.
.
V pov
At school

Akhirnya aku sampai di depan gerbang sekolah. Sebelum menuruni mobil, aku tidak lupa untuk berpamitan kepada ayahku.

"hai nak! Selamat pagi" sapa seorang security. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Bukan cengirang yang biasa ku tunjukan.

Sesampainya di kelas aku segera duduk di bangkuku. Aku melihat ke arah bangku sebelah kanan yang merupakan bangku milik jungkook. Aku tidak henti hentinya melihat ke arah bangku tersebut.

Tak terasa cairan kristal menetes keluar dari kelopak mataku. Dengan cepat aku mengelap cairan tersebut. Tanpa sengaja aku melihat coretan yang ada di atas meja. Ya, itu adalah coretan buatan kami. Tertera di sana tulisan 'kookie and v together :)' lagi lagi air mataku menetes tepat di atas coretan tersebut.

Tidak lama datanglah seseorang.
"selamat pagi v. Kau tidak bersama jungkook si bau?" tanya orang tersebut. Aku yang merasa tidak suka dengan ucapan orang tersebut, segera berdiri dari tempat dudukku. Dan menatap tajam orang tersebut yang ternyata adalah seorang anak perempuan. "berhenti mengatakan jungkook dengan sebutan itu lagi!!!" marahku yang sudah kelewat emosi. Aku pun mendorong tubuh orang itu dan berjalan keluar kelas.

Aku berlari tanpa arah. Entah kaki akan membawaku ke mana.

Dan ternyata aku berhenti di suatu tempat yang biasanya kugunakan untuk bermain bersama jungkook. Bukit kecil yang berada di belakang sekolah.

alone and sadness [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang