'Ya Tuhan, ada apa ini? Ada apa dengan semua ini?'
Ruang tersebut nampaknya sangat kedap suara, hingga Taehyung benar-benar tidak mendengar apapun dari dalam ruangan tersebut. Taehyung masih mengamati keadaan di dalam ruangan tersebut. Taehyung melihat bahwa Brian diduduki secara paksa di sebuah kursi oleh kedua orang yang terlihat lebih tua darinya. Dan sekilas Taehyung melihat sebuah benda seperti alat suntik, disuntikkan ke lengan kanan kekar milik Brian, Brian tampak kesakitan dan tak lama kemudia ia tak sadarkan diri. Taehyung benar-benar merasa khawatir dan takut. Ingin rasanya ia meninggalkan tempat tersebut, namun ia masih ingin mengetahui apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh kedua orang tersebut. Dan entah apa alat yang dikeluarkan oleh salah satu orang tua tersebut. Terlihat seperti alat yang dapat digunakan di kepala. Alat tersebut sepertinya telah dioperasikan dengan komputer layar tabung dan kemudian diletakkan di atas kepala Brian yang tengah tidak sadarkan diri itu.
Saat Taehyung tengah menyelidiki apa yang tengah terjadi, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki dari arah yang tidak Taehyung ketahui. Tanpa berpikir panjang, Taehyung segera beranjak dari tempat tersebut dan berlari kembali menuju ruang kerja milik Brian.
Setelah berlari sambil menyembunyikan 'personal file' milik Brian, akhirnya Taehyung berhasil memasukin ruang kerja Brian. Ia segera menghampiri meja kerja milik Brian dan kembali membuka 'personal file' milik Brian.
"Apa yang telah dilakukan oleh perusaan ayah? Mengapa perusaan ini ingin menghancurkan perusahaan ayah dengan memanfaat Brian? Astaga, apa maksud dari semua ini?" Ujar Taehyung kebingungan.
"Apa yang harus aku lakukan?" Pikir Taehyung dengan keras.
Sejenak Taehyung memijat keningnya sambil berusaha memikirkan sesuatu yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan perusahaan ayahnya.
"Brian. Benar, satu-satunya cara adalah aku harus memberitahu Brian dan mejelaskannya. Tapi, bagaimana keadaan Brian di ruangan tersebut?" Taehyung masih terus berpikir keras.
Sampai beberapa lama Taehyung berpikir keras untuk melakukan sesuatu, knop pintu ruang kerja Brian bergerak, dan pintu pun terbuka. Tampak Brian yang setengah sadar sambil dibopong oleh wanita tadi. Dengan segera Taehyung membatu wanita tersebut membpong tubuh kekar Brian. Taehyung dan wanita tersebut segera mendudukan Brian di sofa katornya.
"Ah, terimakasih, Tuan. Sudah membantu saya." Ucap wanita tersebut ramah.
"Terimakasih kembali." Balas Tahyung tak kalah ramah.
"Kalau begitu permisi, Tuan." Balas wanita tersebut dan meninggalkan ruang tersebut.
Tanpa mengatakan apapun, Taehyung segera mengambil gelas berisi air yang terdapat di atas meja kerja milik Brian. Dengan hati-hati Taehyung meminumkannya kepada Brian yang masih setengah sadar.
"Ada apa denganmu, Brian? Mengapa kau jadi seperti ini?" Tanya Taehyung khawatir.
"Brian? Siapa Brian? Dan kau? Siapa kau? Apa kita pernah saling mengenal sebelumnya?" Tanya Brian yang tampaknya masih setengah sadar. Taehyung merasa khawatir, namun ia berpikir kalau ini mungkin karena Brian yang belum sepenuhnya sadar.
"Kau belum sepenuhnya sadar, jadi jangan terlalu banyak bertanya. Beristirahatlah dulu." Saran Taehyung.
Dengan perlahan Brian bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati meja kerjanya dengan langkah yang gontai. Ia mendudukkan dirinya dengan kasar di bangku kerjanya dan sejenak memijat-mijat keningnya. Brian terlihat membolak-balikkan lembaran 'personal file' yang tadi Taehyung tinggalkan disana. Taehyung terus mengamati gerak-gerik Brian dari sofa yang tengah ia duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
alone and sadness [COMPLETE]
Fanfictionmasa kecil yang bahagia dan menyenangkan. siapa yang tidak ingin memiliki masa kecil seperti itu? semua orang pasti menginginkannya.