V segera melepaskan pelukan sang ibu. Ia berlari ke kamarnya. Saat ia tengah berlari menuju kamarnya, sang ayah memanggilnya.
"V, apa kau melihat mainan yang ayah belikan untukmu?" Tanya sang ayah sambil terus mencari cari.
"Aku tidak peduli dengan mainan itu." Balas V dingin kepada sang ayah.
Ketika V tengah menaiki tangga untuk menuju kamar tidurnya, tanpa sengaja ia tergelincir dan terjatuh.
"V!!" Teriak sang ibu dan ayah saat mengetahui V sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan pelipis yang mengeluarkan banyak darah.
Ibu dan ayah V segera berlari menghampiri anaknya itu.
"Astaga, V!!" Seru sang ibu sambil sedikit mengangkat tubuh bagian atas V.
"Cepat bawa V ke mobil! Kita harus segera membawanya ke umah sakit!" Seru sang ayah kepada istrinya.
Sepasang suami istri itu pun segera memasukkan V ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit.
Dalam perjalanan, sang ibu tak henti hentinya menangis sambil berulang kali menyebut nama V. Baik sang ibu maupun sang ayah merasa khawatir dengan keadaan V.
***
Sesampainya di rumah sakit sang ayah segera mengangkat tubuh mungil V sambil berlari memasuki rumah sakit.
"Suster!! Suster!!" Teriak sang ayah yag masih memopong tubuh mungil V.
Tak lama beberapa suster datang dan segera membawa V pergi ke ruang UGD. Sang ibu berusaha berlari mengikuti V yang tengah tak sadarkan diri. Namun sang suami mencegahnya dan terus berusaha menenangkan sang istri.
"V.. hiks.." tangis sang ibu sambil menyebut nama anak semata wayangnya itu.
"Jangan terus menangis, kita doakan agar tidak terjadi sesuatu terhadap V." Ujar sang suami berusaha menenangkan sambil memeluk erat tubuh sang istri.
Di tengah tengah suasana tegang, ayah dari V mendengar percakapan antara beberapa suster di dekatnya.
'Kantung plastik apa itu yang kau bawa?'
'Ini? Entahlah. Seperti mainan anak anak.'
'Mainan anak anak? Milik siapa?'
'Kau ingat pria yang meninggal tadi? Yang meninggal karena limfa pecah itu.'
'Oh, kalau tidak salah Jeon Hyun Jae kan?'
'Iya. Kasian sekali, mungkin mainan ini akan diberikan kepada anaknya. Tapi ia tidak sempat memberikannya.'
'Aku pikir itu untuk adiknya, karena usianya masih begitu muda untuk mempunyai anak.'Ayah dari V terdiam sesaat. Ia memikirkan sesuatu. Sampai ia mengingat mainan yang ia beli untuk anaknya yang hilang tiba tiba.
Ayah dari V melepas pelukannya dari sang istri, dan ia segera berlari mendekati para suster tersebut.
"Maaf, kalau boleh saya tahu apa isi dari kantung plastik itu?" Tanya ayah V kepada beberapa suster yang ada di hadapannya.
"Oh, tentu saja pak." Balas salah satu suster yang memegang kantung plastik sambil memberikannya kepada ayah V.
Ayah dari V pun mengambilnya dari tangan si suster dan memeriksa apa isi dari kantung plastik itu. Dan benar, isi dari kantung plastik itu adalah mainan yang ia beli untuk V.
"Kalau boleh tahu, siapa yang membawa kantung plastik ini?" Tanya ayah V lagi.
"Yang membawa kantung plastik ini sudah tiada sejak beberapa menit yang lalu, pak." Balas salah seorang suster.
"Kalau begitu, boleh saya melihat mayatnya sebentar saja?" Tanya aya V meminta izin.
"Apa bapak dari pihak keluarga Jeon Hyun Jae?" Tanya salah seorang suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
alone and sadness [COMPLETE]
Fanficmasa kecil yang bahagia dan menyenangkan. siapa yang tidak ingin memiliki masa kecil seperti itu? semua orang pasti menginginkannya.