Bagaian 13

3.3K 147 11
                                    

Ternyata melupakan seseorang yang kita cintai tak semudah membalikkan telapak tangan, melupakan  seseorang butuh proses, sedangkan membalikan telapak tangan tidak perlu proses tinggal membalikannya sudah pasti telapak tangan kita terbalik, sedangkan melupakan seseorang tak semudah itu, perlu proses yang panjang dan akhirnya sebagian ada yang berhasil melupakan sedangkan yang lain tidak berhasil melupakannya dan hanya tersenyum miris - LS

 

***

Loly’s Pov

Makan malam ini aku akan di temani Tayson, ya dia tahu bahwa ku sedang terkena masalah, mungkin bukan hanya dia saja, bahkan orang lain pun pasti tahu berita ini.

Entahlah tadi pagi ku menelfon mami, tapi seketika saja lidah ku kelu dan tak ada satu pun kata yang keluar dari bibirku. Dan sesudah menelfon mami, aku mematikan nomor itu dengan menggantinya yang baru demi meninggalkan jejak ku terhadap Harry, sudah cukup ku hari ini benar benar terluka karenanya.

Suara ketukan pintu pun terdengar olehku, dengan segara aku pun membukanya dan benar tebakan ku ternyata Tayson sudah datang, tanpa banyak omong lagi diapun langsung mengajakku makan.

Inilah sifat Tayson yang tidak pernah berubah, dia selalu membuat kejutan yang tak terduga, seperti saat ini, dia mengajakku ke pinggir pantai, di sinilah makan malam kami, di pinggir pantai yang indah, dengan lampu yang meneranginya.

“Hahaha Tayson mengapa kau mengajaku makan malam seperti ini?, kau tidak malu mengajak wanita hamil makan di tempat seperti ini”

“Mengapa harus malu, aku tidak mencuri”

“Maksudku ini terlalu berlebihan, kita hanya makan malam biasakan, jadi untuk apa kau membuat ini semua hahaha”, ucapku sambil setengah tertawa melihat tingkahnya yang tidak pernah berubah. Andai Harry seperti ini, tunggu dulu aku baru saja mengatakan namanya, oh aku benci kalau harus mengingat pria itu lagi.

“Sudahlah, tak apa ku ingin sesuatu yang berbada dari makan malam yang biasanya, kau tidak keberatan kan kalau kita makan malam disini, di pinggir pantai, oh jangan jangan kau takut masuk angin saat ku ajak makan malam di sini?”, ucap Tayson

“Hey enak saja kau kira aku orang yang gampang masuk angin hanya karna angin seperti ini”, ucapku sambil memutarkan bola mata, sedangkan Tayson tertawa lebar

“Senang sekali kau saat mengataiku seperti ini!”

“Jangan marah seperti itulah, aku kan hanya bercanda hahaha, sifatmu benar benar tidak berubah ya masih sama seperti Loly yang aku kenal sebelum membawa nama Styles di belakangnya”, ucap Tayson tertawa lagi

Ya untuk kali ini aku dapat melupakan semua masalah yang ku punya, Tayson adalah sahabat terbaik walaupun ku pernah menyakiti hatinya di masa lalu, tapi dia masih mau menolongku.

***

Sudah seminggu ku pergi dari rumah dan sudah seminggu juga berita di tv maupun majalah membicarakan masalah kami berdua dan ini semakin membuat ku merasa tertekan dan banyak  pikiran.

Tahukah kau kemarin ku memerikasakan kandunganku ke dokter dan Andrew masih memperingatkanku bahwa ku jangan terlalu banyak pikiran, mungkin bagi dia mudah mengatakan hal itu, tapi bagiku walaupun sudah mencoba untuk melupakannya tapi tetap saja tv dan majalah kembali mengingatkan ku kepada masalah yang ku punya

‘mam aku kangen, ingin rasanya bercerita semua tentang masalah ini terhadapmu, lelaki itu benar benar telah menyakiti diriku, goresan luka ini terlalu dalam, sulit sekali untuk menyembuhkannya’, ucapku menjerit dalam hati. Seperti sekarang yang dapat ku lakukan hanya menangis di sini, menangisi diriku yang begitu menderita.

Ternyata melupakan seseorang yang kita cintai tak semudah membalikkan telapak tangan, melupakan  seseorang butuh proses, sedangkan membalikan telapak tangan tidak perlu proses tinggal membalikannya sudah pasti telapak tangan kita terbalik, sedangkan melupakan seseorang tak semudah itu, perlu proses yang panjang dan akhirnya sebagian ada yang berhasil melupakan sedangkan yang lain tidak berhasil melupakannya dan hanya tersenyum miris. Inilah aku sekarang, tidak berhasil melupakan orang yang sudah ku cintai dan terlebih lagi dia adalah ayah dari bayi yang ku kandung ini.

***

 

Author’s Pov

“Jadi sekarang Loly dimana?”, ucap Berlian sambil menangis, dia sendiri bingung harus bagaimana, mereka berlima (Harry, Josh, Berlian, Anne, dan Robin) sedang berada di ruang keluarga, ya untuk sementara mereka tinggal di rumah Harry sampai Loly benar benar kembali

Harry yang mendengar pertanyaan itu merasa miris terhadap dirinya lagi, dia merasa  menjadi suami yang tidak baik untuk istrinya dan menjadi ayah yang buruk bagi anaknya kelak, mengapa semua ini harus terjadi pikirnya dalam hati, sudah berulang kali ku ke tempat dia bekerja, tapi atasannya mengatakan bahwa Loly meminta izin untuk tidak kerja sampai dia datangi rumah Marsha dan Jeslyn, tapi hasilnya pun nihil dia tidak menemukan Loly di sana.

“Harry, dad tidak mau tahu kau harus mendapatkan Loly segera”, ucap Robin dengan nada tidak main main

“Aku janji pada kalian, aku akan membawa Loly balik ke rumah ini”, ucap Harry menyakinkan mereka semua, terutama ibu mertuanya yang sedari tadi menangis karena anak satu satunya itu pergi entah kemana.

Hidup tanpa Loly di sisinya bagaikan hidup di neraka, begitu panas dan tak ada oksigen yang menghampirinya, begitu sulit hari harinya di jalani. Sepertinya Loly adalah belahan jiwanya, oksigenya, darahnya, sarafnya, coba banyak kan saja jika kalian kehilangan itu semua, mungkin kita bakal mati, itulah yang di rasakan Harry sekarang, dia serasa hidup tanpa jiwa, seolah dunia begitu gelap.

Oke guys gimana ceritanya?

Komen jangan lupa :)

Vote juga jangan lupa ya :D

Maybe I Love You, Maybe I Hate You (Harry Styles Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang