Bagian 20

3K 146 5
                                    

Author's Pov

"Maaf kami hanya bisa menyelamatkan salah satu dari mereka", ucap seorang dokter muda

"APA?! Bagaimana bisa?", seorang lelaki berambut kriting itu benar benar merasa hancur

"Maaf Hazz, aku tidak bisa menyelamatkan anak kalian, bayi kalian terlalu lemah saat di kandungan dan ini yang menyebabkannya tidak tertolong, sudah ku bilang dari awal Loly jangan terlalu banyak pikiran, tapi ternyata kondisinya benar benar sangat lemah kemarin dan terlebih lagi dia memiliki kista, alhasil bayinya tidak berhasil kami selamatkan"

Seorang pria yang tangguh dan tampan itu, harus menangis menerima takdir yang telah di gariskan oleh Tuhan, tangisnya pecah bak seorang anak kecil yang meminta lolipop pada ibunya. Tak luput juga orang tua dan teman temannya merasa sangat terpukul mendengar berita ini.

Dia merasa menjadi laki laki yang tak berguna, harapannya menjadi seorang ayah harus hancur. Tak akan ada suara tangisan bayi yang akan menghiasi rumahnya, tak ada yang memanggilnya dengan sebutan Daddy, ya semua hanyalah khayalannya saja.

***

Author's Pov

Seorang perempuan sedang terkulai dengan lemah di ranjang itu dengan impus ditangannya

"Mam", gumam wanita itu saat dirinya tersadar, dan melihat begitu banyak orang di ruangan ini

"Iya sayang", ucap seorang wanita tua, tapi anaknya melihat sesuatu yang ganjil

"Mami kenapa menangis?"

"Enggak kok mami gak nangis", dia merasa heras mengapa raut wajah mereka menyatakan sesuatu yang buruk telah terjadi, dan dia melihat suaminya itu dengan hidung merahnya seperti habis menangis dan wajah Harry tampak seperti orang yang habis berkelahi

"Bener mam?"

"Iya mami gak nangis"

"Aww", rintih Loly saat ingin mendudukan dirinya di ranjang itu

"Pelan pelan Angel"

"Rasanya mengapa sakit seperti ini Hazz, dan oh ya Tuhan, apa yang terjadi dengan perutku?", wanita itu baru menyadari perutnya yang tidak lagi buncit

"Mam?! Perutku kenapa?"

"Mmmm... kamu sehabis melahirkan Loly"

"Melahirkan?! Tapi aku merasa belum sempat melahirkan"

"Kau waktu itu pingsan, dan Andrew melakukan operasi caesar "

"Lalu dimana bayiku sekarang Mam?"

Hening pun terjadi, tak ada satu pun diantara mereka yang berani mengatakan ini

"Mam? Bayi Loly mana? Perempuan atau Laki laki? Loly ingin melihatnya", seru Loly dengan wajah antusiasnya

"Bayi kamu perempuan nak, sungguh dia sangat cantik seperti dirimu", ucap Berlian sambil mengelus kepala anaknya, dia menahan tangisan yang hampir pecah

"Sungguh? Lalu dimana dia? Aku ingin memeluknya", ucap Loly dengan wajah yang berbinar

"Iya bayi kita perempuan Angel, dia sangat amat cantik seperti ibunya", Harry pun angkat bicara terdengar suara dia bergetar saat mengatakan hal ini

"Lalu bayi nya dimana? Mengapa suster tidak memberikan kepadaku?!"

Tak ada yang menjawabnya, semua orang tertunduk kepalanya

"Kalian kenapa? Apa yang kalian semua sembunyikan padaku? Dimana bayiku?! Dimana?!"

Dan tiba tiba saja suara isakan tangis Berlian pun pecah, dia sungguh tak sanggup melihat anaknya akan menangis lagi. Dengan segera dia pun meninggalkan ruangan ini

"Mami?! Mau kemana? Kenapa menangis?"

Lagi dan lagi tak ada jawaban

"Harry katakan padaku apa yang terjadi pada anak kita? Dia baik baik sajakan?"

"Iya sayang bayi kita akan selalu baik baik saja, karena Tuhan lebih menyayanginya"

"Maksudmu apa?!"

"Harry maksud dari perkataan mu apa? Aku tidak mengerti Hazz", sambung Loly lagi karna Harry tak kunjung menjawab

"Seperti yang ku katakan padamu tadi Angel, Tuhan sangat sayang pada anak kita, jadi dia mengambilnya kembali", suara Harry bergetar saat mengatakan hal ini, dia menyentuh kepala istrinya dan meletakkan didadanya

Bajunya pun basah karena isakan tangis sang istri, dia sendiri pun tak henti hentinya mengeluarkan air mata, mencoba tegar tapi dia tidak sanggup.

"Hazz aku ingin melihat anak kita untuk terakhir kalinya"

***

Loly's Pov

Harry mendorongku dengan kusri roda dan mengikuti arah yang di tunjuh oleh suster untuk ke kamar mayat

"Ini bayi anda"

Ku lihat seorang bayi kecil imut sedang terbujur dengan kaku, ku gendong tubuh mungilnya, terasa begitu dingin.

Harry mencoba membungkukan badannya di hadapanku demi menyamai diriku yang terduduk di kusi roda ini

"Cantik ya, bibir mungil ini sama seperti milikmu", Harry pun melihat ke arahku

Aku hanya tersenyum, ku perhatikan bibir mungilnya, tepat itu seperti bibirku

"Hidungnya mancung seperti milikmu", ucapku padanya

Kali ini giliran Harry yang tersenyum

"Dia sangat cantik Hazz, rambut kriting coklat ini, bibir mungil ini, pipi yang tembam menggemaskan, hidungnya yang sangat mancung, membuat dirinya seperti boneka, sungguh amat cantik anak kita, tapi sayang matanya terpejam, kita tidak bisa melihat keindahan mata malaikat kecil kita", ucapku sambil menitikan air mata,

Ya Tuhan 7 bulan ku mengandung dia, tapi mengapa secepat ini kau ambil dia dari ku, dia amat cantik. Mungkin ada benarnya apa yang Harry katakan, ya Kau sangat amat menyayangi anaku

"Hey hey mengapa kau menangis"

"Hazz, maaf"

"Maaf? No baby, kau tidak ada salah"

"Tapi kalau saja ku menjaga kandungan ini, mungkin dia akan tetap hidup Hazz, aku sangat amat menyayangi dan mencintai anak kita"

"Tuhan punya rencana lain sayang, dia sangat menyayangi anak kita"

Aku pun mecium wajah anak ku untuk pertama kalinya sekaligus untuk terakhir kalinya dalam hidupku

Haiiii!!

Vote dan komen jangan lupa yaa :)

Maaf kalo ada typo :)

Maybe I Love You, Maybe I Hate You (Harry Styles Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang