Tepat pukul 855am Putra dah terpacak dihadapan rumah Iman. Iman yang sedang bersarapan bergegas mencapai bag dan memakai kasut. Pinggan kotornya hanya ditinggalkan di sinki.
'Ah balik nanti aku basuhlah' Iman tidak suka membuat orang tertunggu dan Iman juga seorang yang tidak suka menunggu.
"Morning beautiful"sapa Putra semasa Iman masuk ke dalam kereta. Muka Putra berseri dan ceria pagi itu sebab dok fikir mimpi malam tadi lah.
"Morning"
Perjalanan mereka senyap tanpa bicara,cuma ditemani celoteh dj radio. Iman rasa kekok kerana ini pertama kali dia berkongsi kereta dengan Putra sementelah mereka baru saja kenal. And dia rasa malu memikirkan apa yang dimimpikannya malam tadi. Namun apabila melihat jalan yang dilalui Putra bukanlah jalan ke office,Iman merasa hairan.
"This is not the way to your office? Where are you bringing me?"soal Iman.
"Eh ada orang kat sebelah rupanya!"Putra memerli.
Iman rolled her eyes.
"I ada meeting dengan client but I left my documents at home. I nak balik ambil sekejap"
'Wtf! Nak balik rumah dia?'buntang mata Iman. Takutlah tu Putra buat apa-apa.
"Don't worry. I'm not going to do anything unless you ask"Putra tersengih-sengih. Terus Iman menampar lengan Putra.
'Gatalnya bos aku ni!'
Kawasan perumahan Putra cumalah kawasan teres 2 tingkat biasa di PJ.
"You duduk dengan siapa kat sini?"Iman bertanya musykil.
"I sorang je. Why? Nak sewa rumah I ke? I ada 3 bilik kosong. You can choose."ujar Putra sambil mengenyitkan mata dan tersenyum nakal. Iman hanya menjeling.
Pintu gate automatic nya dibuka dan keretanya diparkir .
"You wait here. It shouldn't take long" Iman hanya mengangguk. Dalam 10 minit mereka pun meninggalkan kawasan rumah Putra.
"I thought you stay with your parents"Iman membuka bicara.
"My mom passed away since I was 10. My dad tak kahwin lain until last year. He was married to my ex. And because of that,I decided to live on my own. It's easier."
Ternganga mulut Iman mendengar kisah Putra.
"Pathetic huh? Clearly I'm not rich enough till she decided to marry my dad"
"You sedih ke?"
"Before,yes. But now I rasa I dah boleh fikir apa hikmah disebalik semua ni." Putra memandang Iman sekilas dan tersenyum sebelum meneruskan pemanduan.
"Enough about me. What about you Iman?"
"What about me? What?"
"Apa story you. Ceritalah. I would love to hear it"
Iman tak pernah open up dengan sesiapa pun kecuali Ari,rakan baiknya dan juga Amirul bekas teman lelakinya. Whoops Amirul! Hmm how to describe them eh before.
*********
"I taknak! Kenapa you paksa I Am?"teresak-esak Iman menangis. Bajunya sudah terkoyak dibahu. Matanya bengkak ditumbuk oleh Amirul.
"4 tahun Amanda I tunggu you! Tak cukup ke apa yang kita dah lalui together?! Is it not enough for you to give yourself to me?! Fully??!"jerkah Amirul dan dia mencium Iman dengan rakus.
Kemudian dia mengoyakkan baju Iman dan menanggalkan seluar serta baju dalam milik Iman. Semakin mencanak nafsunya melihat tubuh Iman yang putih gebu itu terdedah di hadapannya.
Iman menangis ketakutan saat bajunya dikoyak oleh Amirul yang telah pun dikaburi nafsu.
"Mana pergi Am I? Kenapa you berubah"terenjut-enjut bahunya menangis saat Amirul rakus meratah tubuhnya.
"Ahh! Kau diam! Kau diam and rasa nikmat yang aku nak bagi ni!"sesudah Amirul berkata begitu,ditujah zakarnya kedalam lubang berahi Iman. Iman menangis. Perit rasanya. Akhirnya Iman tewas. Keperawanannya diragut oleh seorang lelaki bergelar kekasih yang sepatutnya melindungi dan mengasihinya.
Seorang lelaki yang benar-benar Iman sayang dalam sekelip mata berubah hanya kerana rasa tercabar akan rakan-rakannya. Amirul sering dibahan oleh rakannya kerana selama 4 tahun mereka bersama,tidak pernah sekali pun Amirul menyentuhnya.
Semua kawan-kawan Amirul suka tunjuk hebat. Konon tidur dengan ramai perempuan,tapi Amirul dengan Iman seorang pun dia tak dapat nak tundukkan. Amirul seorang yang lembut dan gentleman. Namun setelah sering kali diasak oleh rakan-rakannya,dia rasa tercabar lalu dia telah meniduri Iman atau lebih tepat lagi,merogol Iman.
"Sayang I'm sorry"Amirul melutut meminta maaf saat melihat Iman lemah menangis teresak-esak di sebalik selimut. Dia tak menyangka akan bertindak diluar batasan seperti tu.
"Don't you ever show your face again or I'll make a report. Leave me"Iman berkata lemah.
**************
"Iman?" Putra memetik jarinya apabila melihat Iman jauh berkhayal."Yes,ohh kita dah sampai"terkebil-kebil mata Iman.
"Ye dah sampai. Nanti balik kerja I ambik you. I tak masuk office harini. Banyak appointment luar. Kalau you nak ikut boleh,but esok okay? Sebab today ada call yang you kena answer." Iman hanya mengangguk.
Sebelum Iman melangkah keluar,Putra menarik tangannya membuatkan Iman berpusing memandang Putra.
"I will miss you and don't forget to tell me your story"lembut Putra berkata dan memberikan senyuman kepada Iman. Iman hanya tersenyum sebelum meninggalkan Nissan GTR milik Putra.
Tersenyum Iman memikirkan Putra. Lupa terus kenangan hitamnya itu.
********
Wahhhh character baru guys! Amirul... ni nama crush I actually. Lol. Well nanti ada chapter yg i akan kembangkan watak dia and of course kembangkan cinta Putra and Iman! Hehehhe.
Keep reading guys! Don't forget to vote and comment! Thanks!
Muahhxx
Ammara Clarissa :)
YOU ARE READING
F*ck First,Love Later
RomantizmIman Amanda , pengalaman hitamnya membuatkan dia takut untuk bercinta semula. Putra Azibullah , pandangan pertamanya terhadap gadis itu membuatkan dirinya ingin memiliki gadis itu. Namun kehadiran yang tidak diundang telah membataskan peluangnya unt...