#7 I Miss You

110 20 6
                                        

Waktu terus berjalan dengan sendirinya tanpa berhenti atau di perlambat sedetikpun. Dan sejauh ini hubungan aku dengan Devi baik baik saja. Yang semakin harinya semakin dekat. Namun sejauh ini, aku belum menyatakan apa-apa pada Devi. Walaupun aku selalu merasa nyaman bila berada di dekatnya, aku belum bisa mengambil kesimpulan untuk bisa bersamanya.

Karena aku tidak pernah tau apa yang dia rasakan, apakah dia merasakan hal yang sama dengan ku?

Oh iya, saat ini aku sedang duduk di kelas 1 SMA. Salah satu sekolah ternama di kotaku. Dan sekarang aku berada di kelas X IPS 1.

Ada kalanya, aku tidak bisa menyempatkan waktu untuk bisa menemui Devi. Itu semua karena tuntutan pelajaran, aku terlalu sibuk dengan sekolahku.
Aku pikir, dia akan mengerti.
Seandainya dia tau.. Aku merindukannya.

***

DEVI POV

"Kemana aja sih lo Val? Elo kok nggak pernah ngajak gue jalan lagi? Lo udah lupa sama gue? Gue kangen sama lo Val! Lo dimana? Apa elo ga kangen sama gue? Beberapa hari belakangan ini, gue udah coba ngabarin lo Val.. Tapi ga ada respon dari lo! Ada apa sama lo? Apa gue ada salah? Coba aja elo tau apa yang gue rasain ke elo. Sayangnya elo ga pernah tau, lo terlalu humoris sampai lo ga pernah peka. Gue yakin kalo lo ada rasa sama gue, lo pasti ngabarin gue lagi. Pasti" ucap ku dalam hati.

Baru beberapa hari aku merasakan bahagia karena seseorang yang telah lama aku tunggu sudah datang untuk mengisi kekosongan hati ini.
Mengganti keterpurukan dengan kebahagiaan dan untuk menemaniku disaat aku membutuhkannya dalam keadaan apapun.

Tapi sekarang, orang tersebut hilang entah kemana.
Aku tidak pernah tau kesibukan dia di luar sana, bahkan aku tidak tau apa yang dia rasakan setelah beberapa hari bersama ku.

"Val.. Gue kangen!!" gumam ku.

Kriingg.. Kriingg...

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Aku memasukan buku-bukuku yang berada di atas meja ke dalam tas.

"Lo pulang sama siapa Dep?" tanya seseorang dari belakang ketika aku sedang sibuk memasukan bukuku ke dalam tas.

"Ehh lo Di.." ucapku singkat

Dia adalah Reynaldi. Teman satu kelasku yang paling usil. Dan aku biasa memanggilnya Naldi.

"Gue di jemput." jawabku singkat tanpa melihatnya.

"Ohh,yaudah." ucapnya sambil berjalan ke arah pintu.

Noctiluca MiliarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang