Belajar

3.2K 175 3
                                    

Air mataku luruh tak tertahankan setelah membaca kisah para sahabat yang begitu mencintai Rasulallah. Aku merasa malu selama ini aku melupakan Rasulallah dengan segala gemerlap duniawi. Justru aku malah memikirkan seseorang yang sudah pasti tidak memikirkanku.
Mulai sejak dua hari lalu saat aku memutuskan untuk melepas ka Halim sejak saat itulah aku memutuskan untuk fokus mengejar cintaNya.

Cinta, aku mengenal cinta dari kisah islami yang aku baca. Cinta bilal kepada Rasulallah sehingga ia hanya ingin adzan untuk Rasulallah. Cintanya Ali bin Abi Thalib yang rela mengantikan posisi Rasulallah berbaring meskipun ia tahu dirinya akan terkena bahaya besar. Dan kisah sahabat lainnya. Lalu bagaimana denganku? Aku menangis sejadi-jadinya memohon ampun. Tanpa sadar aku pun membuat cinta Rasulallah bertepuk sebelah tangan. Manusia yang paling mulia Dia yang mencintaiku (umatnya) yang bahkan belum pernah Dia lihat. Aku berharap Allah akan mengampuni dosaku yang telah melalaikanNya dan kekasihNya (Rasulallah).

Hari demi hari aku lalui untuk mengistiqomahkan diri di jalanNya. Memantaskan keimanan. Memperbaiki diri. Menutup Aurat dengan Syar'i. Dan mengikuti kajian dan majlis ilmu.

Tak jarang aku kehilangan keistiqomahan itu. Apalagi untuk orang awam sepertiku. Aku gadis biasa, gadis sederhana dari keluarga yang tak begitu mengenal islam. Aku yang tengah berusaha mendekatkan diri padaNya.
Aku gadis yang biasa yang mencoba menjadi luar biasa dihadapanNya semampuku. Semoga Allah meridhoi langkahku.

****
Setiap malam aku mengikuti kegiatan mengaji khusus remaja.
Setiap malam juga aku bertemu ka Halim. Tak peduli aku tak memperhatikannya lagi. Kini perasaanku mulai bias. Mulai merasa biasa-biasa saja dihadapannya. Aku lebih nyaman biasa saja dihadapannya. Aku bisa meledeknya, tertawa bersamanya dan bertukar pikiran dengannya tanpa ada sesuatu yang terjadi dengan hatiku. 

Semoga suatu hari nanti Allah akan datangkan seseorang yang tebaik untukku. Aku tidak meminta Ka Halim. Dia baik tapi mungkin juga dia bukan yang terbaik untukku.
Aku percaya akan firmannya

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik untukkmu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk untukmu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak."

Aku serahkan seluruh hidupku padaNya. Melepaskan segala beban yang bukan hanya tentang perasaan melainkan tentang kehidupan yang kerap kali membelit.

Wahai hati yang ingin dekat dengan Rabbnya semoga engkau tetap istiqomah dijalanNya, tetap semangat menuntut ilmuNya, tetap sabar dan tegar menghadapi ujianNya. Jika kau ingin bertemu denganNya.

Wahai jiwa yang diciptakan untuk beribadah kepadaNya. Semoga engkau tak pernah lelah mengingatNya disetiap detik dan helaan nafasmu.  Wahai jiwa tentunya kau tahu siapa penciptamu, teruslah semangat untuk menapaki setiap jejak kebesaranNya.

Lihatlah dengan matamu betapa besar kuasa penciptamu
Dengarlah dengan telingamu setiap firmanNya
Rasakan dengan hatimu semua kasih sayangNya.
Allah, Dia yang bahkan lebih dekat dari urat nadimu sendiri.

Mengejar CintaNyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang