Setelah lama menangis akhirnya aku tertidur. Saat aku membuka mata aku melihat sudah ada banyak orang di ruanganku. Rupanya anak-anak remaja masjid datang menjengukku. Aku sambut mereka dengan senyuman. Aku melihat Laras dan mba Lisa disampingku. Lalu aku melihat ka husein, ka halim, ka jaka, ka Arfan mereka di depanku. Dan akhwat lainnya.
"Wah mba Syrai sudah bangun, maaf ya mba kami mengganggu istirahat mba."
"Iya gak papa, aku yang minta maaf sudah membuat kalian menunggu. "
"Engga ko Rai, kita memang baru datang namun Allah memang mendatangkan waktu yang tepat tahu-tahu kamunya sudah bangun." jawab mba Lisa
"Gimana keadaan kamu Rai?"
Tanya Ka Husein.
"Alhamdulillah mendingan ka. Hehe aku kan kuat "
"Iya kami semua percaya ko kamu kuat hehe iya kan temen-temen?"
"Iyaaaa " Jawab semuanya serentak
"Waah bagus jadi paduan suara mah itu hehee"Ucapku mencoba mencairkan suasana
"Ya kamu mah gak tahu aja kita memang lagi merintis jadi boy and girl band islami hahaa "
"Ka husein ka husein gak pernah berubah ya hahaa"
"Mba ini loh kami bawa buah-buahan buat mba nanti dimakan ya. "
"Iya terima kasih ya maaf sudah merepotkan."
"Hmm Rai maaf nih kita semua engga bisa lama-lama soalnya hari ini kan ada rapat evaluasi gak enakan harus membuat bapak DKM menunggu. "
"Iya ka gak papa, oh iya terima kasih ya teman-teman sudah menyempatkan waktu menjenguk aku. Dan maaf acara kemarin saya gak bisa bantu banyak ."
"Iya engga apa-apa kami pamit ya Rai. Assalamualikum. "
"Waalaikumsalam"
Mereka semua pun pergi.
"Loh kamu gak ikut rapat? Ko kesini lagi sih?" Tanyaku heran saat Laras masuk kembali ke ruanganku
"Enggah ah mba, tadi sudah izin sama ka Jaka. Aku mau disini nemenin mba. Lagi pula besok kan tanggal merah jadi aku libur sekolah. Mamah juga udah ngebolehin . "
"Oh ya udah makasih ya sahabatku."
"Mba mau makan buah engga? Aku suapin ya. Sekalian aku juga mau nyicip gitu hehee"
"Boleh , hehee kamu gak pernah berubah ya. "
"Eh mba ini ada suratnya. Tapi surat dari mana ya."
"Dari kalian kali, coba mba baca ya "Assalamualaikum Syrai
Bagaimana kondisimu? Semoga kamu merasa lebih baik ya. Hmm entah harus mulai dari mana aku ungkapkan semuanya.
Aku lelaki yang diam-diam mengagumimu.
Aku yang sudah lama memendam rasa padamu.
Sejak pertama kita bertemu di pelantikan anggota remaja masjid sejak saat itu aku tertarik padamu.
Namun aku sadar, aku harus menyimpan rasa ini dan menyembunyikannya
Karena aku takut rasa ini menghadirkan syahwat dan justru menjerumuskan aku dan mungkin dirimu pada hal yang tidak di ridhoiNya.
Namun setelah beberapa mengenalmu dan melihat bagaimana sikapmu yang begitu dekat dengan kebanyakan ikhwan . Aku mulai mengurungkan rasaku.
Tapi hati ini tidak pernah menginginkan itu.
Namamu hadir begitu kuat.
Hingga aku hanya mampu berdoa pada sang Kholik untuk menjagamu dan meluruskan jalanmu. Itulah caraku mencintaimu.
Hingga saat aku datang kembali ke tempat ini dan mendapati kau sudah pergi ke luar kota untuk menimba ilmu agama. Aku yakin ini jalan yang ditunjukanNya untuk meluruskanmu.
Aku tak pernah menceritakan rasaku pada siapapun. Hanya kepadaNya saja aku berani mengutarakan semua yang aku rasa.Syrai saat melihatmu hadir kembali dan aku melihat perubahan yang luar biasa dari dirimu. Hati ini semakin mantap untuk mempertahankanmu dan memintamu pada Rabbku. Aku yakin kau wanita baik itu. Wanita soleha yang selalu aku sebut dalam setiap munajahku.
Hari ini aku memberanian diri menulis surat ini .
Mau kau kau Syrai Nurfadillah menikah denganku?Besok aku datang bersama kedua orang tuaku untuk melamarmu
Wassalamualaikum
Arfan Maulana
Air mataku luruh membaca surat itu. Aku masih tak percaya selama ini ada orang yang diam-diam mencintaiku. Sedangkan saat itu aku terlalu terpaku pada ka Halim.
"Ka Arfan melamarku Ras" Ucapku menjawab tanda tanya yang tergambar diwajah Laras
"MasyaAllah, Ka Arfan maulana? Ka Arfan anak masjid?"
"Iya Ras. "
"Boleh aku baca suratnya mba?"
"MasyaAllah aku terharu mba, lalu bagaiman mba? Mba menerimanya?"
"Mba gak tau Ras."
"Istikharah ya mba, setahu aku ka Arfan itu baik, soleh dia engga pernah dekat dngan wanita manapun. Kalau menurut pendapatku mba terima saja lamaranya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar CintaNya
SpiritualEntah berapa kali aku jatuh cinta dan berapa kali juga cinta itu harus bertepuk sebelah tangan. sudah biasa memang, setiap saat harus menata hati. Membuang dan berusaha move on. Tak seperti biasanya, kali ini aku sangat sulit untuk move on. pertemua...