enam

12 3 0
                                    

waktu pun terus berjalan tanpa sadar UN sudah tinggal dua bulan lagi.
hal ini yang membuat Charlotta, Dian,Andre dan Ryan banyak menghabiskan waktu berempat untuk belajar bersamaa.
"nomor 4 gue ga ngerti!" keluh Lotta
"gue jugaaa, ah bosen nih masa belajar mulu udah sekolah, les, pulangnya masih belajar juga sama lo lo pada, mumet brayyyy" Ryan pun sudah tertidur di kamar Lotta, dikamar Lotta ini memang sudah menjadi markas buat mereka.
"hm.. Ta lo punya dvd kan? liat dong! kita nonton aja ya" Dian pun mulai berjalan ke tempat koleksi dvd Lotta yang berada di sebelah tv.
Lotta pun mencari satu sosok yang kurang, Andre.
ke kamar mandi lama banget. apa dia nyasar?
brak
pintu kamar Lotta yang berwarna pink itupun terbuka cukup keras, disana ada sosok yang berdiri memegang boneka besar dan bunga, mungkin itu yang membuat dia susuah buka pintu, hihi..
"Andre?"
Lotta pun berjalan mendekati Andre.
"selamat 4 bulanan sayang" Andre memberikan Lotta Boneka beruang yang sangat besar dan bunga mawar yang sangat indah keliatan banget nasih fresh.
Lotta pun merasa mukanya sudah memerah..
iya, sekarang mereka sudah 4 bulan dan sifat manisnya Andre ini ga pernah berubah sedikitpun!
how blessed i am.
melihat hal itu Ryan hanya melongokan kepala sebentar , lalu menidurkan kepalanya lagi, dia sudah sangat jengah drngan pelajaran ditambah harus liat keromantisan pacar ini setiap hari! berbeda dengan Ryan, Dian pun masih terlihat envy kalo melihat Lotta dan Andre walaupun tiap harinya selalu disuguhkan oemandangan seperti itu.
"so sweetttttttt, bete huh"
"makasih Andre, aku sayang sama kamu!"
"aku jauh lebih sayang sama kamu Ta" Andre pun mengelus kepala Lotta, "jangan pernah tinggalin aku, Ta.."
Charlotta pun mendongak melihat muka Andre, dan dia tersenyum "so pasti!"
"heh udah udah pacaran mulu, nonton ini yuk"
Dian mengacungkan dvd stand by me Doraemon
"OGAH MENDING GUE TIDUR" selak Ryan
"ih gitu banget sih yan, ini tuh bagus. gue mau nonton ini pas di bioskop aja harus gantri berjam-jam tau!"
"gamau. lu nonton aja sana sendiri, gue mau tidur, bye" Ryan melambaikan tangan dan menutup kepalanya dengan bantal , membuat Dia semakin manyun.
seolah tidak menghiraukan aksi kedua sahabatnya itu, Lotta dan Andre malah asyik tertawa-tawa dan selfie sendiri.
"eh ayo dong mau ngapain kalo gamau nonton? gue bosennnnn, jangan pacaran mulu kenapa" sungut Dian
"uuuu iya iyaaaa, gimana kalo kita makan ke depan aja? gue traktir deh"
"AYUK. " Ryan pun langsung dalam posisi terduduk, srbelum ditimpuk bantal sama Dian "Matre lo, ditraktir aja langsung bangun"
"ye makan berguna, emang nya nonton film kartun lo itu berguna? ngga"
"ribut mulu kalian, ayo jalan." Andre pun langsung berdiri dan mengulurkan tangan nya kepada Lotta yang sedang duduk.
makan dimana nih?
"bakso!" Lotta pun mengeluarkan suara yang membuat Dian dan Ryan manyun, gimana ngga? mereka pengen makan yang mewah gitu kek sekali-kali mumpung ditraktir, tapi kalo Lotta yang udah mengeluarkan suara dan Andre yabg mengemudikan, suara Dian dan Ryan hanyalah tiuoan angin yang gaada gunanya.
"yuk!"
"yaelah makan bakso, kalo mau nraktir tuh niat dikit kek, pizza kek atau apalah" sindir Ryan yang segera dibalas tatapan sinis Andre dari spion
"hihihi abis uangnya pas-pasan.. emang pada mau makan pizza?"
"kita makan apa yang mau kamu makan aja. aku yang traktir."
"hah? serius?"
"iya sayang" andre pun menatap Lotta sambil senyum.
"sushi aja yukkk!!" ajak Lotta yang membuat Dian dan Ryan terbelangak berarti bener ni anak traktir bakso cuma karna uangnya pas-pasan batin Ryan.
"sip, kita puter balik ya."
"iya! makasih sayang"
"apapun yang buat kamu seneng, aku lakuin dengan senang hati "
"WOY ADA ORANG WOYY BUKAN CUMA LU BERDUA INI"
"BERISIK!"

***

"sssttt.... di..." Lotta memyenggol tangan dian dengan pelan, biar Andre dan Ryan ga mendengar.
"apaan?"
"liat deh..." Lotta pun sebal karena Dian gabisa moveon sedikitpun dari sushi nya "ih! liat dulu kenapa sih?!"
"ish apaan sih lo bisa ga ja......"
"itu dia cowo yang gue temuin di kopaja itu!" potong Lotta sangat cepat, hal itu membuat Dian tersedak.
"kenapa lo?" tanya Andre melihat tingkah Dian yang aneh semenjak bicara dengan Lotta, sepertinya..
" ih di kan gue udah bilang makan nya hati-hati, yuk gue anterin ke kamar mandi"
aneh, gue kan gamau ke kar mandi batin Dian.
saat Dian dan Lotta berjalan ke kamar mandi lun, sebenarnya ada sepasang mata yang memperhatikan mereka, dengan tatapan yang tak bisa diartikan..

My Blessed boy-friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang