Changsub berlari lari ditengah hujan. Dia berlari menuju sungai han.
Changsub mulai mencari keberadaan angel saat dia tiba disana.
"Aku yakin dia disini, hanya tempat ini yang dia tau," kata changsub sambil terus berlari mencari angel.
"Aku menemukannya," kata changsub saat melihat seorang gadis duduk sendirian dengan tas ransel nya dan tanpa menggunakan jas hujan. Baju yang dia kenakan sudah basah kuyub terkena air hujan.
"Yaa!!! Apa yang kamu lakukan disini?? Apa kamu tidak tau ini sudah malam, " kata changsub sedikit berteriak.
Angel menoleh lemah ke arah changsub. Wajahnya sudah sangat pucat bibirnya mulai membiru. Angel terlihat sangat kedinginan.
"Ya!! Neo pichoso??" Kata changsub lagi sambil melepas jas hujan nya dan memayungkannya ke angel.
Angel masih tak menjawab. Dia justru malah menangis.
"Gemanhae, jangan begini," kata changsub pelan.
"Oppa mianhae, mianhae," kata angel. Suaranya parau akibat dari kedinginan dan terlalu banyak menangis.
"Araso, tidak usah meminta maaf, ayo kita pulang," kata changsub berusaha memapah tubuh angel.
"Aniya, aku harus minta maaf, aku tau aku sudah mengecewakanmu, melihat kamu bersikap acuh padaku itu lebih menyakitkan oppa, aku benar benar sakit mendapatkan perlakuan seperti itu dari kamu," kata angel tertunduk dan menangis.
"Mianhae, aku tidak akan melakukan itu lagi, tidak akan angel," kata changsub memeluk angel.
"Mianhae oppa mianhae," angel menangis dipelukan changsub.
"Ne, araso, ayo kita pulang, jangan begini, kamu bisa sakit," kata changsub mengelus lembut rambut angel yang basah.
"Oppa, apa kamu memaafkan aku?" Tanya angel pelan.
"kamu gak salah, kamu gak perlu meminta maaf, aku yang terlalu berlebihan, mianhae angel," jawab changsub.
"Oppa, hanya satu kata yang ingin aku dengar, apa kamu memaafkan aku??" Tanya angel lagi.
Changsub menarik nafasnya "ne," kata changsub "aku sudah memaafkanmu," sambungnya.
"Oppa, gomaw....." kata kata angel terhenti.
Angel terkulai lemas dipelukan changsub. Dia tak sadarkan diri.
"Angel, angel" changsub berusaha menyadarkan angel.
Tak ada jawaban dari angel.
Changsub menggendong angel dan berlari pergi meninggalkan sungai han. Dia berlari menuju rumah sakit terdekat."Dokter, tolong dokter," kata changsub saat tiba di UGD sebuah rumah sakit. Dokter dengan sigap langsung menangani angel.
"Silahkan tunggu diluar," perintah dokter pada changsub.
Changsub mengabari minhyuk,beca,mirae,dan juga yeri kalau dia sudah menemukan angel.
Setengah jam kemudian mereka datang dengan berlari menghampiri changsub.
"Angel, apa yang terjadi padanya??" Tanya beca.
"Oppa, angel odiya??" Tanya yeri. "Angel gweanchana oppa??" Tanya yeri lagi.
"Dokter sedang memeriksanya, aku harap tidak terjadi apa apa dengan angel," kata changsub tertunduk sedih.
"Dimana kamu menemukannya?" Tanya minhyuk.
"Dia duduk sendirian di tepi sungai han hyung," jawab changsub.
"Hujan hujanan??" Minhyuk kembali bertanya.
changsub hanya mengangguk.
Dokter pun keluar dari ruang UGD.
"Dok bagaimana??" Tanya mereka bersamaan.
Dokter tersenyum menatap mereka "kalian tidak perlu khawatir, dia hanya kedinginan, karna terlalu lama berhujan hujan, sebentar lagi dia juga akan sadar," jelas sang dokter pada mereka.
Mereka semua menarik nafas lega raut wajah khawatir sedikit menghilang dari wajah mereka.
"Apa kami bisa nelihatnya?" Tanya changsub.
"Bisa, tapi jangan terlalu berisik, tunggu saja dia sampai sadar, setelah itu angel sudah bisa dibawa pulang," kata dokter tersenyum dan pergi meninggalkan mereka.
Changsub, minhyuk, beca, mirae, dan juga yeri masuk ke ruang UGD.
Mereka menatap angel sedih, yeri menangis dan memeluk beca.
"Eonni" kata yeri menangis memeluk beca.
"Uljhima, gweanchana, angel akan baik baik saja," kata beca menenangkan yeri.
"Chinca??" Yeri meyakinkan perkataan beca.
"Trust me," jawab beca menghapus air mata yeri.Satu jam mereka menunggu angel sadar. Changsub dengan setia duduk disamping angel. Sementara minhyuk dan yeri sudah tertidur dikursi tunggu. Beca dan Mirae harus pulang duluan karna mereka ada jadwal pagi ini.
Angel membuka matanya perlahan.
"Kamu sudah sadar?" Kata changsub terlihat bahagia.
"Ne, oppa, mianhae," kata angel berusaha untuk duduk.
Changsub membantu angel untuk duduk.
"Mianhae oppa, aku sudah menyulitkanmu," kata angel lagi.
"Berhenti meminta maaf," kata changsub.
"Apa kamu sudah memaafkanku oppa?" Tanya angel lagi.
"Ne, sudah aku sudah memaafkanmu, jangan bertindak bodoh seperti ini lagi," kata changsub mengancam.
Angel hanya tersenyum mengangguk.
"Oppa," kata angel pelan.
"Wae?" Tanya changsub lembut.
"Oppa," kata angel lagi.
"Wae??" Changsub bertanya lagi.
"Aniya," jawab angel menuduk.
Changsub tersenyum menatap angel. Dia memegang dagu angel mengangkat wajah angel agar menatapnya, lalu changsub mencium lembut bibir angel. Angel memejamkan matanya menikmati suasana ini.
"Saranghae," kata changsub menatap angel setelah menciumnya.
Angel tersenyum menunduk.
"Saranghae," changsub mengulangi kata katanya.
"Nado saranghae oppa," jawab angel tersenyum.
Changsub memeluk angel dan membelai rambut angel. Angel tersenyum bahagia dipelukan changsub.
"Minhyuk oppa, Yeri," kata angel saat melihat minhyuk dan yeri yang sedang tertidur di kursi tunggu UGD.
"Hyung," panggil changsub sedikit berteriak.
Minhyuk terbangun, yeri yang tertidur di bahu minhyuk juga ikut terbangun karna terkejut.
Yeri berlari menghampiri angel.
"Ya!!! Pabochorom" kata yeri memeluk angel.
"Mianhae, eonni, kamu pasti sangat mengkhawatirkan aku," kata angel.
"Sekali lagi kamu melakukan tindakan bodoh ini, aku tidak akan memaafkanmu," kata yeri.
"Araso eonni, mianhae," jawab angel
"Aku benar benar khawatir padamu, berjanjilah padaku tidak akan melakukan hal ini lagi " kata yeri mempererat pelukannya pada angel.
"Ne eonni, yaksokaji" jawab angel tersenyum dipelukan yeri.
Changsub dan Minhyuk tersenyum dan membelai rambut angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Harus Memilih [End]
FanfictionCerita ini adalah cerita tentang seorang gadis berbakat yang berusaha menggapai cita citanya di Negeri Korea. Namun dia harus merasakan pahitnya mencintai idolanya sendiri. Selamat membaca dan semoga suka. Please support karya karyaku yaa... Thank...