Chapter 9

918 67 0
                                    

"Neo odiya?" Tanya minhyuk menelfon angel.
"Na??? Aku dikelas musik oppa, hari ini ada jadwalku berlatih vocal." Jawab angel
"Aaaaahh, kalau begitu temui aku di taman dekat kantor agency jika jadwalmu sudah selesai," kata minhyuk.
"Tapi aku fikir aku masih lama oppa," jawab angel.
"Gweanchana, aku akan tetap menunggumu disini," kata minhyuk sambil tertawa.
"Opp," angel tak melanjutkan kata katanya karna minhyuk sudah menutup telfonnya.
Angel pun kembali berkonsentrasi dengan kelas musiknya.
Setelah kelas selai angel langsung berlari keluar dari ruangan.
"Ini sudah 1 jam" katanya sambil terus berlari menuju taman. "Apakah oppa masih menungguku," sambungnya. Dia terus berlari sampai tiba di taman. Angel lalu menelfon minhyuk.
"Oppa odiya?" Tanya angel masih dengan nafas yang terengah engah.
"Eeeiisshhh, atur dulu nafasmu," jawab minhyuk.
"Apa kamu masih menungguku?" Tanya angel.
"Lihatlah ke belakang mu," jawab minhyuk.
Angel menoleh kebelakang dan dia melihat minhyuk sedang duduk disebuah kursi sambil melambaikan tangan dan tersenyum manis padanya. Angel mengakhiri panggilannya dan berjalan mendekati minhyuk.
"Oppa. Wae gue rae?" Tanya angel.
"Duduklah," kata minhyuk sambil memberi isyarat Angel untuk duduk disampingnya. Angel pun menurut.
"Apa kamu lelah?? Maaf menyuruhmu datang malam malam begini," kata minhyuk sambil melihat jam tangannya. Dan saat ini sudah pukul 10.30 malam.
"Aniya oppa, gweanchana, wae gae rae?" Tanya angel lagi. Kali ini dia mengubah posisi duduknya menghadap ke minhyuk.
Minhyuk tersenyum, lalu dia mengeluarkan ponselnya dan memasangkan earphonenya ke telinganya angel. "Dengarkanlah, lalu berikanlah pendapatmu," kata minhyuk tersenyum. Angel menikmati lagu itu sambil tersenyum.
"Ini lagu yang indah oppa," kata angel tersenyum sambil melepaskan salah satu earphonenya.
"Benarkah?? Apa kamu menyukainya?" Tanya minhyuk.
"Ne oppa, sangat," jawab angel tersenyum.
(Oppa bertanya pendapatku apakah lagu ini oppa ciptakan untukku) kata angel dalam hati sambil terus tersenyum sendiri.
"Lagu ini akan mengisi soundtrack dramaku," jelas minhyuk.
"Chinca?? Itu bagus oppa," kata angel excited.
(Tapi ini kan lagu duet, dengan siapa oppa akan melakukannya? Apakah oppa berniat mengajakku berduet dengannya?) Angel terus berkata kata dalam hati.
"Baguslah kalau kamu menyukainya, tadinya aku takut untuk memberikan lagu ini ke team produksi, itu sebabnya aku meminta pendapatmu," jelas minhyuk.
"Tapi oppa, bukankah ini lagu duet?? Lalu siapa yang akan menjadi pasangan duet oppa??" Tanya angel. Dia memberanikan dirinya untuk bertanya tentang hal ini.
minhyuk tersenyum "minah, dia yang akan berduet denganku," jawab minhyuk.
Seketika itu juga senyum angel langsung menghilang. Hatinya mendadak sakit. Dia mulai merasa dadanya sesak dan sulit bernafas.
"Aaahhh, minah eonni, itu ide yang bagus," kata angel pelan sambil menunduk menahan tangisnya.
"Aku harap orang orang akan menyukai dramaku dan tentu saja lagu ini," kata minhyuk tersenyum menatap angel.
"Ne oppa, itu sudah pasti, kamu tidak perlu mencemaskan hal itu," jawab angel dan mencoba untuk tersenyum.
(Rasanya aku ingin segera pergi dari sini,Tuhan lagi lagi sakit ini) kata angel dalam hati.
"Ayo dengarkan lagi," kata minhyuk memasangkan earphone ke telinga angel dan telinganya.
Angel mencoba untuk tersenyum. dia tak ingin minhyuk tau kalau dia terlalu mencintai minhyuk sekarang.

Minhyuk menatap angel. Dia tersenyum menatapnya. Angel tak mengetahui kalau minhyuk sedang menatapnya.
(Melihatmu seperti ini, benar benar membuat jantungku serasa berhenti berdetak. Kamu benar terlihat cantik angel. Lebih lagi apabila aku melihatmu dibawah sinar rembulan, seperti saat ini. Kamu benar cantik) kata minhyuk dalam hati dan tersenyum.
Minhyuk lalu mengalihkan pandangannya melihat bintang bintang dilangit sambil menikmati lagunya.
Minhyuk merasa bahagia. Namun tidak dengan angel. Malam ini perasaannya kembali hancur, namun dia berusaha untuk tetap tegar.

Aku Harus Memilih [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang