Part 4

772 72 12
                                    

"Apa iya ya gue ada perasaan sama bisma? Terus kenapa kak Kevin bertanya seperti itu?" Tanya Glory dalam hati.

"Kenapa gue penasaran dengan jawaban Glory atas pertanyaan yang diajukan guru ini kepada Glory?" Tanya Bisma dalam hati.

"Kalian tidak boleh bersama, aku tidak akan pernah membiarkannya." Ucap kevin didalam hati..

*

"Kak kevin!" Seru Glory, Glory berlari menghampiri Bisma dan Kevin lalu mencoba melepas tangan Kevin dari kerah bisma.

"Apa yang kalian lakukan?!" Seru Glory.

"Kak Kevin! Sudahlah, aku akan menjawab pertanyaanmu, tapi tidak sekarang." Ucap Glory.

"Kenapa tidak sekarang?" Tanya bisma, membuat Glory menoleh.

-Glory-

Sebenarnya ada apa dengan bisma dan kak kevin, mereka tiba-tiba meributkan sesuatu yang tidak penting.

"Bisma, lo harus kembali ke UKS." Aku tidak tega melihat wajah bisma yang sangat pucat, dia tidak dapat menjaga dirinya sendiri!

"Bisma, lo harus balik ke UKS!" aku sudah tidak memperdulikan apa yang kak kevin lakukan sekarang, yang harus aku lakukan adalah membawa bisma kembali ke UKS. Dengan cepat aku menarik tangan bisma agar segera kembalii berjalan menuju UKS.

"Bisma, wajah lo pucet banget! Apa gue harus anter lo pulang?"

"Gue bilang, gue gapapa. Lo balik kekelas aja." Bisma memejamkan matanya.

"Bisma, gue serius." Bisma tetap memejamkan matanya, aku mulai diabaikan oleh bisma, lagi.

"Pergi." Bisma menyuruhku pergi dengan mata terpejam seperti itu, aku tak memiliki pilihan lagi.

"Yaudah!" Aku mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh bisma.

"Gue pergi." Dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi, semoga bisma baik-baik saja.

Setelah sekolah selesei, aku segera berlari ke UKS untuk melihat keadaan bisma, setibanya di UKS aku melihat bisma masih tertidur.

Aku pun berjalan mendekatinya, lalu berdiri disamping tempat tidur UKS dimana bisma tidur, aku melihat seksama wajah bisma, nampaknya bisma benar-benar sakit karena wajahnya masih sama pucat dengan tadi.

Aku memberanikan diri untuk menyentuh keningnya, demamnya masih namun sudah tidak setinggi tadi suhu badannya. Tiba-tiba aku teringat dengan pertanyaan kak kevin.

"Apa aku memiliki perasaan lebih untuk bisma?" Aku pun tersenyum.

"Ck! Bagaimana aku bisa memiliki perasaan dengan laki-laki aneh kaya bisma? Bisa-bisa aku mati karena perasaanku sendiri." Aku hendak menjauhkan tanganku, namun tiba-tiba bisma mencegahnya, bisma membuka matanya lalu melihatku, hmmm aku sedikit gugup dengan tatapan bisma yang seperti itu.

"Bisma, lo bisa bangunkan?" Bisma mengangguk.

"Lo tumben sakit kayak gini sih bis, dirumah lo ada siapa? Biar gue minta tolong jemput lo." Bisma menggeleng, tiba-tiba ia menarik tanganku hingga membuat wajahku mendekat kewajahnya, aku deg-deg-an.

"Anter gue pulang." Bisiknya, aku ingin tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

"Hahaha, kirain! Oke-oke gue antar lo kok, sekarang lo coba bangun, sini gue bantuin." Aku pun membantu bisma untuk bangun lalu menunggu bisma membenahi dirinya.

"Motor gue biar disini aja, naik taksi aja." Kata bisma.

"Iya tau!"

Aku menarik tangan bisma agar merangkulku sehingga aku bisa membantunya berjalan, dia tidak memiliki tenaga banyak untuk berjalan, dasar bisma bisa payah juga ya dia! Hihi.

Star In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang