Part 11

1.1K 77 28
                                    

Aku dan bisma pun meluapkan rasa rindu kami masing-masing, bisma benar-benar erat memelukku seakan tak ingin melepasku lagi. Apakah selama ini bisma tidak mencari gadis lain? apakah yang ia katakana dulu benar adanya? Bahwa meskipun ada banyak wanita yang lebih baik dan cantik daripada aku, dia akan tetap memilihku? Apakah kamu benar-benar melakukannya bisma?Tapi aku tidak berharap itu terjadi, aku kembali ingat dengan keadaanku sekarang. Jika bisma memang benar melakukannya, aku akan menyakiti hatinya. Ya aku akan menyakiti hati bisma..

"Aku membutuhkan kesempatan kedua untuk memperbaiki segala situasi ini, apakah aku masih boleh mendapatkannya?"-Glory.

-Author-

"Aaaaaah.." Glory menggeliat lalu mencoba membuka matanya dari tidur nyenyaknya, tangannya meraba-raba kasur empuk yang sedang ia tiduri sekarang dan seketika dia langsung teringat dimanakah Glory terakhir berada.

"Bisma?!" Pekik Glory, Glory langsung membuka matanya dan terduduk, lalu dia mengamati sekitar dan memang benar Glory tidak berada dikamarnya.

"Kamar bisma?" Desis Glory, Glory memastikan bahwa tubuhnya masih lengkap dengan menengok tubuhnya yang masih berada dibalik selimut.

"Huffttt, apa yang lagi lo pikirin sih, Ry!" Batin Glory, Glory membuka selimut lalu turun dari tempat tidur dan mencari-cari bisma, lebih tepatnya waspada jika bisma muncul secara tiba-tiba mengingat bisma tipe orang yang suka bertindak tiba-tiba.

Glory keluar dari kamar bisma, dan mendapati meja makan bisma yang sudah tersedia sereal, dan dikotak sereal tersebut terdapat sticky note bertulisan.

"Aku ada shift pagi, dadakan. Makanlah sebelum kamu pergi."

Glory melihat jam dinding dan memang sudah pukul 08.00 pagi, Glory mengutuk dirinya sendiri karena bangun sesiang ini, terlebih Glory bangun tidak dirumahnya sendiri, melainkan bangun di apartement laki-laki yang sudah pernah mengecewakannya, semua ini membuat Glory malu namun tidak mengurungkan niat Glory untuk memakan sereal yang sudah disiapkan bisma, Glory takut jika magnya kambuh lagi.

Sebelum pulang, Glory kembali menjenguk mamanya karena apartement bisma sangat dekat dengan rumah sakit, apartement bisma berada diseberang rumah sakit ini. Bisma memang pintar mencari tempat tinggal.

"Mama kapan sadar sih?" Tanya Glory melihati mamanya dari luar, sudah 3 hari mamanya belum sadarkan diri. Kata dokter memang mama belum melewati masa-masa kritisnya, sampai hari ini.

"Apakah anda nona Glory?" Glory menoleh ketika seorang perawat mengenalinya.

"Iya benar, ada apa?" Tanya Glory.

"Ini tentang urusan administrasi Pasien, bisakah anda ikut saya?"

Glory hanya mengangguk, lalu sampailah dia diruang administrasi rumah sakit. Perawat memberi pengarahan agar Glory segera mengisi berkas untuk perawatan mamanya.

"Biayanya berapa sus? Kok tidak tertera?" Glory mengentikan aktivitas menulisnya karena merasa ganjal dengan surat ini.

"Oh, tidak ada." Jawab perawat tersebut.

"Kok bisa?" Tanya Glory.

"Mama anda sangat berjasa dirumah sakit ini, jadi direktur rumah sakit serta para dokter sudah sepakat akan memberikan perawatan terbaik tanpa harus meminta keluarga pasien untuk membayar." Jelas suster, Glory tersenyum lega.

"Sudah sus, saya pulang dulu ya. Tolong nanti kalau mama sudah siuman segera hubungi saya."

"Baik."

*

-Kevin-

Aku sudah selesei meredam emosiku. Akhir-akhir ini aku memang menjauhi Glory karena aku tidak tahan melihat wajahnya ketika merengek kepadaku agar tidak marah kepadanya. Namun aku tetap harus marah dengannya, dia benar-benar keterlaluan, mempertemukan aku dengan cinta pertamanya, bisma.

Star In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang