Part 8

690 50 12
                                    

"Jika aku benar-benar harus pergi dengan mama, apakah Glory akan memilih untuk bertunangan dengan Kevin?" Pikir bisma..

-Author-

Hari terus berlalu, bisma semakin terdesak untuk segera membuat keputusan, dia harus mengambil keputusan apakah dia akan tetap tinggal atau pergi bersama mamanya. Sampai sekarang bisma pun belum berkata apa-apa tentang itu kepada Glory, baiknya Glory tidak curiga sama sekali dengan bisma.

Hari ini adalah pengumuman kelulusan serta pengumuman penerima mahasiswa baru jalur undangan. Glory sudah was-was menunggu pengumuman tersebut, dia sangat berharap agar salah satu dari pilihannya bisa lolos. Sedangkan bisma? Bisma sangat santai menanggapi hal tersebut, bisma sudah percaya dengan dirinya, dia pasti bisa lulus dan lolos.

"PING!"

Glory dan Bisma yang sedang berdua dirumah bisma pun langsung melihat ponsel mereka masing-masing karena Group kelas mulai ramai.

"PING hoy! Pengumuman kelulusan dan penerimaan mahasiswa baru udah ada diweb.Kalau yang kelulusan sudah dipastikan SMA kita lulus semua." Kata Sasa diobrolan Group kelas.

"Syukurlah." Balas Glory.

"Good job, guys." Imbuh Derby.

"*emotsmile*" Imbuh bisma.

"Cuma emot smile?" Tanya Glory, bisma yang tadinya melihat layar ponselnya beralih melihat Glory, bisma tersenyum.

Bisma mengulurkan tangannya kepada Glory, namun Glory menaggapinya hanya dengan ekspresi bingung.

"Selamat Glory, kamu telah lulus SMA." Kata bisma, Glory pun tersenyum dan membalas jabatan tangan bisma.

"Selamat juga bisma, kamu telah lulus SMA." Jawab Glory, tak disangka-sangka bisma menarik tangan Glory hingga tubuh Glory menempel ditubuh bisma, lalu bisma memeluk Glory.

"Wah, kita akan segera menjadi mahasiswa." Bisik bisma.

"Bisma, sepertinya kita melupakan sesuatu." Glory meletakkan kepalanya dipundak bisma, ekspresi wajahnya berubah menjadi sendu dan gelisah.

"Hem?" Tanya bisma.

"Kita belum membuka web penerimaan mahasiswa baru, aku sangat takut sampai-sampai aku tidak ingin membukanya. Bagaimana ini?" Tanya Glory, bisma mengusap rambut Glory.

"Memang kenapa? Kita harus menghadapi kenyataan, cepat atau lambat toh kita akan tahu kan?" Glory mengangguk dipundak bisma.

"Tapi aku tetap takut untuk membukanya, bagaimana jika aku gagal? Aku udah nggak mau belajar lagi, aku capek!" Keluh Glory.

"Kamu boleh tidak kuliah tahun ini, Ry." Kata Bisma.

"Tapi aku harus, bisma."

Bisma melepas pelukannya, lalu menatap Glory dan memegang kedua pipi Glory.

"Kamu pasti bisa, aku percaya kamu adalah gadis yang kuat." Kata bisma.

"Kamu sudah melewati banyak sekali rintangan, masa Cuma kaya gini aja kamu takut?"

"Jika kamu jatuh, aku akan membantumu untuk bangkit, jika kamu terluka aku akan mengobati lukamu. Tapi yang lebih penting lagi aku tidak akan membiarkanmu jatuh ataupu terluka sekalipun." Sambung bisma, Glory mengangguk lalu tersenyum. Bisma memang pandai merangkai kata manis.

"Okedeh, sepertinya memang tidak ada yang perlu aku khawatirkan selagi ada kamu disampingku." Ucap Glory, jantung bisma berdebar kencang.

Ya untuk saat ini aku memang masih bisa menemani Glory. Batin bisma.

Star In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang