Tapi yang aku inginkan sekarang hanyalah melihat wajah bisma, dan berharap apa yang terjadi hanyalah mimpi. Aku mencintai bisma, aku membutuhkan bisma, aku tidak ingin bisma pergi. Bisakah aku hidup tanpa bisma?
*
-Author-
Flashback
"Aku akan pergi."
Bug!
Kevin geram, kevin tidak dapat menahan emosinya. Akhirnya kevin pun memukul bisma habis-habisaan.
"Dasar brengsek!" Umpat Kevin.
Bisma diam saja, pikirnya dia memang pantas mendapatkan pukulan-pukulan itu. Bisma bangun dan menatap kevin.
"Apa lo sadar hah? Lo udah ngelukain glory." Seru kevin, bisma tetap diam.
"Kenapa diam? Kenapa?"
"Gue nggak bisa ngomong ke Glory jauh-jauh hari. Dia harus ujian untuk masuk perguruan tinggi, gue nggak bisa mengacau masa depannya." Jelas bisma dengan tenang sambil mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Gue mau lo kasih ini ke dia. Gue nggak bisa kasih sendiri, gue sadar gue pengecut tapi gue bakal goyah lagi kalau liat Glory."
"Gue harap lo mau ngebantu gue kali ini aja, setelah ini terserah lo." Kevin menerima barang dari bisma, dan menatap bisma penuh dengan kebencian. Kevin benar-benar kesal dengan bisma karena dia telah melukai gadis yang kevin cintai.
"Thanks." Bisma pun pergi meninggalkan kevin, entah apa yang dihati Kevin, semua terasa campur menjadi satu, marah, senang atau khawatir. Kevin marah dengan bisma, dia senang karena akhirnya bisma menyingkir namun kevin juga khawatir dengan Glory, Kevin tidak dapat mengerti perasaannya sendiri, dia pun mengacak-acak rambutnya frustasi.
Flashback end.
"Hallo Glory..
Ya ini bisma, apa kamu sudah melakukan yang terbaik untuk ujianmu? Aku yakin kamu pasti telah melakukannya.
Glory.. Aku benar-benar minta maaf harus mengatakan ini melalui surat, aku memang pencundang, pengecut yang hanya berani mengatakannya lewat surat.
Mamaku memintaku untuk ikut dengannya, aku ingin mengatakan kepadamu jauh-jauh hari saat hari dimana kelulusan kita diumumkan, tapi keadaan ternyata berkata lain, aku tidak sanggup jika harus meruntuhkan pertahananmu lagi, Glory. Aku hanya ingin kamu sukses dengan ujianmu tanpa memikirkan beban lain.
Aku tidak tahu kapan aku akan kembali, aku tidak mungkin memaksamu untuk menunungguku. Lebih baik memang hubungan kita harus berakhir sampai disini, Ry. Tapi percayalah, jika disini ada 1000 gadis yang lebih cantik dan baik daripada kamu, aku akan tetap memlihmu. Kamu adalah yang terbaik untukku.
Baik-baik ya Glory dengan hidupmu, tetaplah menjadi Glory yang selalu semangat dan selalu tersenyum di keadaan apapun, aku belajar banyak karenamu selama aku mengenalmu.
-Bintangku, tetaplah bersinar dimanapun kamu berada, bagaimanapun kondisimu, supaya aku tetap bisa melihat sinarmu ketika aku sedang merasa gelap dengan duniaku.-
Glory meremas dan membuang kertas itu ketempat sampah, dia marah dengan bisma namun Glory tidak mampu membenci bisma.
"Aku bisa bersinar tanpamu, Bisma!"
**
4 Tahun kemudian..
"Wah gue nggak setuju dong, seharusnya dia emang harus dijatuhi hukuman mati, dia udah ngebunuh orang loh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Star In My Life
Teen Fiction"Hidupku selalu gelap, entah itu siang ataupun malam akan selalu gelap. Aku membutuhkan sebuah bintang agar aku bisa melihat dan mengetahui apa yang akan aku lalui. Apakah kamu, bintang itu?" -Glory. "Aku tidak membutuhkan siapapun didunia ini, aku...