Mata Misterius. (Berdasarkan Kisah nyata)

64 2 0
                                    


Suatu malam disekolah SMP-ku. Aku dan teman-temanku sedang latihan Karate. Suasananya memang bisa dibilang seram nan gelap. Tapi mau bagaimana lagi. Tak ada tempat lagi selain dilapangan sekolah ini.

Saat kami diperbolehkan istirahat, aku, Panca dan Dina sedang bersenderan di tembok dan bersantai.
"Din, pinjem hape lu dong" Pinta Panca kepada Dina.

"Nih" Dina memberikan handphonenya kepada Panca dengan santai. Ya sudah menjadi suatu hal yang biasa karna mereka masih memiliki ikatan darah.

Entah apa yang dilakukan Panca, Aku tidak terlalu memerhatikannya karna Aku merasa sangat begitu lelah setelah latihan karate tadi.

Saat Aku mulai penasaran dengan Panca, ternyata Panca hanya sedang iseng merekam sekeliling lapangan.
Tidak ada yang aneh dengannya, sampai akhirnya dia terpaku seperti patung, merekan kantor yang bersebrangan dengan kami.

"Kenapa Ca?" Tanya Dina khawatir, dia ternyata memerhatikan Saudarinya sedari tadi.

"Liat deh. Kok ada mata si?" Unjuk Panca sembari menunjukkan handphone digenggamannya yang masih merekam kepada kita semua.

"Mana?" Tanya Dina yang sangat penasaran dengan apa yang dikatakan Panca, "Eh.. iyaa! Kok matanya jadi semakin besar sih? Astaga, Makin dekat! Ti, sini deh Ti, liat Ti!" Suruh Dina kepadaku.

"Ha? Gak mau ah gamau-gamau! Gua takut!" Jawabku kepada Dina.

"Eh ilang!" Ujar Panca terkejut.

"Eh iya!"

"Dah, di save aja deh. Lu mau liat ga Siti?" Tanya Panca kepadaku.

"Hmm, liat ga ya! Liat deh! Mana?" Jawabku, memberanikan diri.

"Gue juga mau liat lagi dong!" Tambah Dina.

"Nih lu aja yang liat. Gue jadi takut!" Panca memberikan handphone itu kepada Dina.

"Sini Ti, liat ti" ajak Dina kepadaku.

Aku akhirnya langsung duduk disamping Dina dan melihat hasil rekaman Panca tadi. Dan tiba-tiba sosok mata yang mendekat itu tidak muncul di rekamannya tersebut. Kita semua menjadi panik. Terutama Dina dan Panca yang jelas-jelas tadi melihat sosok Mata yang mendekat tersebut. Mereka berdua meyakinkanku bahwa tadi benar-benar ada sosok Mata itu. Kita bertiga makin panik. Malam semakin gelap. Akhirnya kita bertiga pergi ke gerombolan anak-anak Karate yang lain.

[HORROR] SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang