Part 1

207 14 6
                                    

Pagi hari merupakan hal yang paling Alina benci di dunia ini, ia harus dengan terpaksa melakukan aktifitas atau berpikir dikarena jadwal yang harus dimulainya di pagi hari itu.

Jam nya terus berbunyi membuat pendengarannya sakit, namun rasa sakit itu tidak mengalahkan rasa malasnya sama sekali. Alina tidak berniat sedikitpun bergerak dari kasurnya untuk bersiap menjalani rutinitas wajib nya, yaitu bersekolah.

Alice, ibu Alina tidak kunjung melihat anaknya turun untuk sarapan itu kehilangan kesabaran menunggu, hingga akhirnya dia menuju kamar Alina dan berniat untuk membangunkannya,

"Sayang bangun sudah hampir pukul setengah 7."

Alina mendengar suara itu, namun kemalasannya menolak untuk merespon yang seharusnya ia lakukan,

"Jangan salahkan bunda kalau kamu di hukum di tengah lapangan karena telat."
Ucap Alice sembari keluar dari kamar Alina.

***

*Alina pov*

"Hoam-"

Aku melihat ke arah jam yang berada tepat di sampingku,

"Hah! Bunda-- kenapa gak bangunin Alina?"

aku langsung bersiap untuk sekolah, dan langsung menuju ke bawah.

"Bunda sudah bangunin kamu Ta--"

"Bunda-- aku gak mau denger penjelasan apapun! Nanti bunda harus bikinin makanan yang enak karna tidak membangunkan Alina."

Aku langsung berlari menuju garasi dan mengambil sepeda tercinta.(maklum efek jones xD)

"Bun jalan ya,"

"Ya hati-hati."

***

Sesampainya aku melihat gerbang sudah Hampir di tutup oleh satpam sekolahku.
Sepedaku langsung ku pacu dengan cepat saat sampai di depan pintu gerbang aku menabrak seseorang.

Seorang laki-laki seumuran ku terjatuh dengan sempurna di depanku, "Hey! Gak punya mata ya?"

"Sorry gw buru-buru, kalau mau marah nanti aja ntar gw kena omel Neker," ucapku sambil mengambil langkah seribu.

"Hei--, jangan kabur! Gw lagi butuh bantuan kalau lu bantuin Gw nanti gak Gw ungkit lagi deh masalah lu nabrak Gw sampe luka gini," ia Menangkap tangan ku dan menggenggam nya dengan erat.

"Sial!" Umpatku,

"Emang lu butuh apa? Cepet gw ngejar waktu!" Aku mencoba melepaskan tangannya namun sulit.

"Ini,kasih bekel ke adek gw Risya." Ia menyerahkan sebuah kotak bekal dengan warna pink.

"Oh bilang dong dari tadi-" aku mengambil kotak bekalnya, "Abis deh gw sama neker,Lu lama sih!" Aku langsung berlari menuju kelasku.

***

Sesampainya di depan kelas,aku mematung di depan pintu kelas yang tertutup

"Ya tuhan kali ini selamatkan hamba mu dari guru yang angker itu ya tuhan, semoga dia gak masuk."

Dewi fortuna sedang berpihak padaku, Neker gak masuk karna sedang sakit tifus yang ku rasakan saat itu antara senang dan sedih karna tak bisa melihat wajah super judesnya.

Aku berjalan ke arah mejaku yang terdapat Risya, dia teman sebangku ku.

"Eh beb, kamu dapet bekel nih dari someone," Kotak bekal tersebut ku serahkan ke Risya.

"Dari siapa? tumben amat ada yang peduli ama gw?" Suaranya terdegar parau seperti habis menangis dan matanya sembab.

"Ntahlah yang jelas dia manusia, gw gak kenal ama tuh orang, oh iya ngapa muka lu melas gitu?" Aku menyandarkan diriku ke bangku.

"Gw lagi galau nih Lin Gw di cuekin sama kakak Gw dan sodara Gw cuma gara-gara si budi manggil gw bebeb, di sangka gw selingkuh dari si yoga," matanya sudah kembali berlinang air mata.

"Yailah gitu doang? Gw aja sering manggil lu bebeb gak ngaruh, yaudah lu jelasin aja semuanya dan masalah clear," ucapku.

"Masalahnya dia susah percaya Lin Gw udah seminggu di giniin, Gw bisa-bisa depresi." Ucap risya.

"Emang nama kakak lu siapa sih? Sini gw bantuin, tapi gw gak janji bakal bisa berhasil." Aku menatap pasti Risya.

"Namanya Rasya Rafael Putra, tapi Lu jangan lebay kalau nge chat dia, kan lu kalau di chat lebaynya minta ampun," Risya menahan tawanya.

"Bangke! Tenang gw gak lebay cuman ngalay dikit." Ucapku dengan nada sedikit kesal. Risya yang melihatku hanya tertawa dan hatiku lega melihat tawanya itu.

***

*Rasya pov*


"Kira-kira tuh bekel bakal nyampe nggak ya?" Batinnya.

*Kring*

"Hah Messenger dari siapa? Gak biasanya ada yang nge chat gw-" Akupun membuka nya di situ tertera sebuah nama perempuan, "Alina angelin putri? Siapa si?"

Alina : Ini rasya kakaknya Risya bukan?

Rasya : Iya,

Alina : minta maaf gih ke Risya.

"Ini cewe siapa si? Udah sksd nyuruh-nyuruh gw lagi." Batin Rasya.

Pasti gaje ya ceritanya :v ,maafkan Author ya , tapi sebagian ini autoh alamin loh*gak ada yang nanya* :v

First & Last [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang