7

75 10 2
                                    

Alin merasa sesak saat itu juga ia seperti obat nyamuk di sana, namun setiap ia ingin pergi slalu di tahan oleh Rasya.

*Bandung ~Taman
03.00 P.M

Sudah hampir 2 jam Alina dicueki oleh 2 orang yang sedang kasmaran itu,

"Sampe kapan gua jadi obat nyamuk di sini?!" Teriak Alin dengan raut wajah kesal.

Karin nampak tersenyum penuh kemenangan sementara Rasya merasa tidak enak dengan Alin.

"Pulang aja sana kalau gak suka! Jangan ganggu kita pacaran!" Karin menampilkan wajah amat menyebalkan.

"Ohh jadi kalian pacaran? Yaudah maaf kalau gua ganggu, tanpa lu suruh gua juga bakal pulang!" Alin berdiri lalu meninggalkan mereka berdua dengan menahan amarah sekaligus air mata yang mendesak keluar tanpa hal yang jelas.

"Lin! Tunggu! Nanti nyasar." Rasya menahan tangan Alin.

"Lepas! Urusin aja pacar lu! Gua gak mau ganggu orang pacaran!" Alin menghentakkan tangan Rasya kasar dan berlalu tanpa menengok sedikitpun.

"Karin keterlaluan! Dan sejak kapan kita pacaran? Rasya gak pernah anggap Karin sebagai seorang pacar"

"Ras, kamu nganggap aku apa? Aku slalu nunggu kamu Ras! tapi Kenapa dia?"

"Karna gua gak mau termakan omongan manis lu! Diabetes gua sama lu"

"Hiks.. Rasya jahat! Aku sayang sama kamu! Cuma kamu!" Karin menangis sejadi-jadinya.

Sementara Rasya pergi mencari Alin yang sudah tak terlihat.

*Bandung ~Place?
09.00 P.M

"Uh? Alin dimana? Ini udah malam, mana gak ada taksi lewat kalau ada begal gimana?" Alin menggenggam kedua lengannya erat-erat tubuh nya sudah menggigil.

*bruk*

"Ya gusti! Apa tadi? Lindungi Alin ya gusti--," Alin melihat ke arah belakang, benar saja banyak gerombolan pereman yang sedang membututinya.

"Noh kan! Aduh duh gimana nih?" Alin mempercepat langkahnya. Namun preman tersebut malah berlari.

"Eh? Gimana ini? Ya gusti lindungi Alin!" Ia pun melihat sebuah supermarket ia segera memasuki nya.

Alin mengambil ponselnya dan bergegas menghubungi Teman-temannya "Sial! Gak aktif semua"

"Uhm? Rasya? Gak mungkin kan gua ngehubungi dia! Ihh gengsi deh gua, tapi nasib gua gimana?"

Setelah menimbang cukup lama akhirnya Alin pun menghubungi Rasya.

*Bandung~ villa Rasya
09.30 P.M

Angel dan Risya sedang mundar mandir sekitar ruang keluarga sedangkan syifa sibuk berkutik dengan ponselnya mereka tengah cemas menanti kabar teman-temannya yang sedang mencari Alin, ia belum kebali sejak mereka tinggalkan bersama Rasya dan Risya tak habis pikir Alin senekat itu hanya karna Karin.

"Duh Alin, semoga dia gak apa-apa padahal aku baru mau ajak kalian keliling tapi malah begini." Ucap syifa sambil memantau poselnya.

"Iya, aku gak nyangka dia bakal gini diatuh gak pernah Hilang gini." Ucap Angel.

"Bener tuh paling kesasar dikit, dan Alin itu gak pernah senekat ini kan dia penakut." Jelas Risya.

Dari Arah pintu datang Rasya dengan muka lelahnya dan nanfas tak teratur, "A-Alin u-u-dah ketemu?" Tanyanya terbata-bata.

"Belum." Jawab ketiganya.

*Drrt Drrt*

"Panggilan dari siapa si? Gak tau orang lagi panbol." umpat Rasya.

"Jawab aja si, siapa tau penting." jawab yoga yang baru saja datang bersama Eri.

Rasya mengambil ponselnya dan ia tercengang karna Alina yang sedang menghubunginya.

*Alina's call*

"Rasyaa---! Help me! Tadinya aku gak mau minta tolong ke Rasya, ta--pi premannya seremnya nauzubillah." Alina berteriak sehingga menyebabkan semua mata memandangnya.

"Upss! Gua bikin keributan".

Rasya mendelikkan matanya, gendang telinganya hampir pecah karna teriakan Alina, "Gak usah teriak gitu! Emang lu dimana? Terus preman apa gua gak ngerti."

"Alin di supermarket gitu, depannya apotek sampingnya ada bank, udah Rasya kesini aja kalau Alin jelasin gak bakal selesai sampai besok, oh iya bawa motor kalau bisa." Alin mendengus kesal.

"Motor? Buat apaan? Bilang aja lu mau gua boncengin."Ucap Rasya dengan nada menggoda.

"Idih!, pokoknya bawa motor aja nanti kalau udah sampe bilang, udah Alin tunggu di sini gak ada season tanya-menanya."

Rasya mendengus kesal karna panggilannya diakhiri oleh Alin.

"Eh gua jemput Alin dulu ya." Rasya mengambil jaket nya lalu memacu motornya ke tempat Alin berada.

First & Last [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang