8

61 9 0
                                    

"Eh gua jemput Alin dulu ya." Rasya mengambil jaket nya lalu memacu motornya ke tempat Alin berada.

*Bandung ~Place?
10.00 P.M

"Rasya lama banget si? Dia kemana dulu si? Kan Alin gak enak dari tadi sini gak beli apa-apa." Alin menghentakan kakinya.

Alin memandang ke jendela dan melihat Rasya telah sampai ia terlihat mengeluarkan ponselnya, Alinpun mengambil snack dan langsung berlari ke antrian untuk membayar nya dan kembali berlari keluar supermarket, para preman tersebut melihat Alin langsung mengejarnya, namun Alin lebih gesit sampai ke motor Rasya.

"Jalan! Cepetan!"

Rasya tersentak melihat Alin yang sudah duduk di belakang jok motornya, banyak pertanyaan berputar di otaknya namun ia melihat preman menuju ke arahnya, iapun segera melajukan motornya.

Mereka menelusuri jalanan dengan hening.

*Bandung~ Villa Rasya
10.30 P.M

"Lama banget mereka, mudah-mudahan gak ada apa-apa." raut muka Risya sangat khawatir.

Ketiganya juga menampilkan raut muka yang sama namun mereka tak dapat berkata-kata.

"Ris--," Terdengar suara berat dari luar.

Risya pun segera berlari ke arah pintu masuk betul saja di sana berdiri 2 orang yang mereka tunggu-tunggu.

"Lin! Kamu gak apa-apa kan? Yaampun mukamu pucat banget" Risya langsung memeluk Alin.

"Ciee khawatir, Alin rapopo kok." Terlihat cengiran dari mulutnya.

Namun semua mulai kabur, pandangan Alin menghitam.

"Alin! Eh gak lucu lin, lu kenapa lin?" Rasya menepuk-nepuk pipi Alin.

"Yaampun! Alina Angelin Putri ini gak lucu!" Ucap Risya.

Namun tak ada jawaban dari mulut Alin mukanya pucat sepucat kapas, Rasya pun menggendong Alin ke Kamarnya tanpa menghiraukan pertanyaan dari Angel, Syifa, Yoga, Dan Eri.

*Bandung~ villa
06.00 A.M

"Uh?" Alin mengerjapkan matanya berkali-kali karna pandangannya masih buram, saat pandangannya sudah normal ia melihat teman-temannya berkumpul mengelilinginya dengan tatapan menyeramkan menurutnya.

"Eh? Kenapa pada kum--," Alin mencoba mengangkat tubuhnya namun sangat lemas dan kepalanya di landa sakit yang benar-benar menyakitkan.

"Kenapa lin? Kamu kenapa? Ceritain semuanya secara detail mulai dari kita tinggal." Ucap Risya di barengi anggukan teman-temannya.

"Nih ya! Kepala Alin pusing udah kayak di tusuk paku--," Alin membuat cengiran di bibirnya,

"Terus badan Alin lemes banget, paling kecapean."

"Terus yang bikin kamu pulang duluan apa?" Tanya Risya lagi.

"Kan Rasya ketemu Karin! Disitu Alin di bilang ganggu mereka pacaran yaudah Alin pulang, Alin disitu udah kayak obat nyamuk tauu!!! Dicuekin." Alin mengerucutkan bibirnya.

"Maaf lin." Ucap Rasya lirih.

"Woh! Santai aja sama Alin gak di masukin ke Hati kok cuma Alin catet di death note." Balas Alin cengengesan sambil menepuk pundak Rasya.

"Terus kenapa kemarin Rasya jemput Alin pakai motor?" Tanya syifa.

Rasya menggelengkan kepalanya sementara Alin mendelik ngeri.

"Uh--er-anu, itu Alin kan ke sasar terus di tengah jalan ketemu preman mana mukanya ganas gitu kayak mau nerkam Alin-," Alin menjeda ceritanya dan melanjutkan nya lagi,

"Di situ kebetulan ada supermarket yaudah Alin mengamankan diri di sana, yaudah Alin minta tolong Rasya, nahh masalah pake motor itu mencegah perkelahian aja." Jelas Alin panjang lebar.

"Yaampun ku hajar aja kemarin sekalian preman itu" Rasya angkat bicara.

"Ihh mereka bawa senjata, kalau Rasya kenapa-napa nanti Alin dimakan Karin lagi." Alin menekankan kata Karin.

"Dia bukan siapa-siapa." Ucap Rasya datar.

"Ekhem! Kita masih di sini." Ucap Eri.

"Orang lagi kasmaran mah beda." Yoga ikut mengejek.

"Uhh bentar lagi gak jones kek nya ya gak?" Tanya Angel.

Risya dan Syifa menganggukkan kepalanya sembari tersenyum jahil.

"Hah?!" Alin memutar matanya.

"Udah eh udah! Rese emang lu pada." Ucap Rasya membela diri.

"Tau, mana mungkin Rasya yang over pede ini mau sama Alin, lagi pula Karin mau di kemanain?" Ucap Alin.

"Bisa gak bahas Karin? Dia bukan siapa-siapa dasar Alien!"

"Uhm? Yakin?-," Alin menaikkan sebelah alisnya, "Tunggu! Alien? Nama bagus-bagus jadi Alien -,-" Alin sekarang benar-benar naik darah.

"Ya Aline sama dengan Alien!" Ucap Rasya yang membuat gelak tawa semua orang di ruangan itu.

First & Last [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang