"Kita beneran balik?" Tanya Alin yang tengah loncat-loncatan di kasur.
"Iya gara-gara si Karin kamvret itu!" Ucap Risya.
"Padahal gua masih mau di sini, Argh! Karin kamvret!" Teriak Angel.
"Yaudahlah ya sabar ya, kan dia udah di titipin sama ortunya." Ucap syifa.
"Lu pada kebanyakan ngeluh, harusnya gua ! Gua harus pindah sekolah juga kan, terus ngurusin kepindahan dia." Rasya tampak jengkel.
"Dia dititipin udah kayak apaan? Bayi kali ya? Oh iya bayi gorila!" Alina turun dari kasur dan langsung duduk diantara Rasya dan Risya.
*pletak*
"Gua salah apa si?" Tanya Alin.
"Gak,oh iya Lin ada yang mau aku omongin." Ucap Rasya.
"Apa?"
"Nanti satu jam lagi ketemuan di taman ya."
"Taman? Oke nanti Alin ke sana.""Ciyeee." Ucap keempat temannya.
Rasya langsung menjitak mereka semua, karna semuanya bisa gagal, memang mulut teman-temannya itu terlalu ember.
~Taman~
Alina duduk di kursi taman dan ada seorang anak kecil menghampirinya.
"Kakak ikut aku."
"Oke."
Alina mengikutinya, ia sampai ke suatu tempat di penuh dengan mawar yang membuat gambar hati ditengah-tengahnya ada seorang lelaki ia duduk dan ia tengah memegang gitar di depannya ada sebuah kursi.
Bilakah dia tahu
Apa yang t'lah terjadi
Semenjak hari itu
Hati ini miliknyaRasya menyanyikannya dan ia memberi isyarat kepada Alina untuk ikut bernyanyi bersamanya.
Mungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang ku rasa
Mungkinkah dia jatuh cinta
Seperti apa yang ku dambaBilakah dia mengerti
Apa yang t'lah terjadi
Hasratku tak tertahan
Tuk dapatkan dirinyaMungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang ku rasa
Mungkinkah dia jatuh cinta
Seperti apa yang ku dambaOh Tuhan yakinkan dia
Tuk jatuh cinta hanya untukku
Andai dia tahuMereka menyanyikannya dengan hati tulus terlihat dari kedua matanya, Rasya bangun dari duduk nya ia melangkah maju ke arah Alina.
"Lien, Aku tahu aku banyak kekuarangan tapi mungkin dengan adanya kamu kekurangan itu bisa tertutupi maukah kamu jadi pacarku?" Ia mengeluarkan mawar yang ia sembunyikan di balik punggungnya.
Alina sangat senang ia tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun ia tersenyum dan mengangguk, ia mengambil bunga tersebut, Rasya lalu memeluknya.
"Jadi sekarang aku pacaran sama keturunan Alien nih?"
"Rasya!!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
First & Last [✔]
Dla nastolatkówPerasaan yang tidak pernah bisa di tebak oleh manusia manapun, dari awalnya membenci bahkan mengganggap seseorang itu sebagai musuh bisa jadi berubah menjadi sebaliknya, Alina dan Rasya yang awalnya selalu bertengkar namun berakhir bersama menjadi...