*Bandung ~Taman
01.00 P.M"hay guys kita lagi di bandung loh nikmatin liburan, udara di sini sejuk loh beda sama di bekasi."
Risya dan Angel sibuk dengan periscope nya sedangkan Alin masih tetap duduk termenung di bangku taman.
"Eh di sana Ada Alin yang lagi melamun ria" Angel megarahkan kamera handphonenya ke arah Alin,
"Uhm? Ha--ha--i, saya Alina biasa di panggil Alin." Alin tersenyum kikuk ke arah kamera sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"A--aku ke toilet du--,"
*bruk* Alin menabrak seseorang perempuan,"Aduh duh sakit! Sorry ya aku gak liat." Alin sedikit membungkukkan badannya.
"It's oke, saya juga gak apa-apa, kalian lagi liburan bareng ya? Saya boleh ikut? Soalnya saya gak ada temen" ia tersenyum. Aw manis.
"Uhm? Er? Si--silahkan saya mau kesana dulu ya, sama temen saya dulu ya."
Alina berlari ke arah Toilet.
"Tidak punya sopan santun!"
"jangan gitu Rasya! Alin itu temen Risya yang unik tau!, oh iya perkenalkan aku Risya, di sebelahku Ajeng, Eri, Yogi, Rasya kalau yang tadi lari itu Alin."
"Perkenalkan nama saya syifa senang berkenalan dengan kalian." Ia kembali tersenyum.
"Syifa tinggal dimana?" Tanya Angel
"Aku tinggal di bekasi mulai bulan depan." Jawabnya.
"Sama dong! Oh iya kamu mau ikut main di villa kami?" Tanya Rasya.
"Boleh."
"Hosh..hosh, maaf Alin lama, tadi penuh semua, jadi terpaksa ngantri"ucap Alin terbata karna masih mengatur nafasnya.
"Huh! Alesan." Sindir Rasya.
Alina hanya diam dan langsung fokus dengan handphone nya.
"Uhm? Alin? Kau sakit?" Tanya Rasya.
"Hm? Nggak kok?"
"Serius?--," Rasya menaruh telapak tangannya ke dahi Alin dan langsung menempelkan dahinya juga di tangannya sehingga jarak antara wajah mereka sangat tipis,
"Gak panas kok lin?".
Alin tersentak kaget dan langsung mematung karnanya.
"Lin-- alin?"
"Uhm? Gua gak sakit kok!" Alin berdiri dan berjalan menjauh menuju sebuah kolam ikan.
"Rasya bodoh!" umpat Alin dalam hati, ia melemparkan kerikil ke arah kolam tersebut.
"Jangan di lemparin batu, nanti ikannya pada mati!" Suaranya terdengar familiar.
"uh? Biarin aja mati! Toh gak ada yang marah nantinya!"
"Tapi mereka makhluk hidup Lin, mereka berhak Hidup."
"Udah ah! Sana Rasya sama yang lain aja kalau gak chatan aja sama Karin, Alin mau sendiri."
"Jadi Alina Angelin Putri cemburu dengan Rasya nih?" Suaranya terdengar menggoda.
"Ih! Amit-amit ya gusti cemburu sama Rasya Rafael Putra!" Alina kembali melempari kerikil ke kolam tersebut.Rasya menangkap tangan Alin yang siap melempar kerikil tersebut lalu menggenggamnya,
"Udah di bilang jangan di lemparin!,"
"Lah hak Alin ya! Tangan-tangan siapa?"
"Yaudah gak Gua lepas tangannya"
"Lepas ih!"Alin mencoba melepaskannya namun sia-sia.
"Gak!"
"Lepas!"
"Gak!"
"Lepas Rasya!" Bibir Alin mengerucut dan ia menggembungkan pipinya.
"Yaampun imut banget! Makin suka gua inimah." Ucap Rasya dalam hati.
"Rasya!! Kenapa gak bilang kalau ke sini? Akukan juga liburan di sini." Ucap karin yang tiba-tiba melepaskan tangan Alin dengan Rasya.
"Uhm? Lah kamunya gak bilang rin."
"Kamu?! Kamu?! Udah gitu manggil nama?" Umpat Alin dalam hati,
Alin merasa sesak saat itu juga ia seperti obat nyamuk di sana, namun setiap ia ingin pergi slalu di tahan oleh Rasya.

KAMU SEDANG MEMBACA
First & Last [✔]
Teen FictionPerasaan yang tidak pernah bisa di tebak oleh manusia manapun, dari awalnya membenci bahkan mengganggap seseorang itu sebagai musuh bisa jadi berubah menjadi sebaliknya, Alina dan Rasya yang awalnya selalu bertengkar namun berakhir bersama menjadi...