part #3

42 17 0
                                    

Felice POV

"I'm so exciting, i'm so exciting, i'm so exciting." seruku saat melihat bayangan diriku didepan kaca besar didalam kamarku. Waw, seragam ini sungguh fantastic.

Well. Ini adalah hari pertamaku masuk SMA. Dan hari ini sudah lama aku impikan. Bertemu dengan senior dan merasakan yang namanya jatuh cinta. Bukankah itu yang selalu ada di film-film? Ah, aku tak sabar akan menceritakan seluruh kegiatanku nanti pada Niall. Aku yakin dia juga akan turut senang.

"Darling, ayo turun! Niall sudah menunggumu." mom-ku berteriak dari bawah.

Aku segera mengambil tas selempangku dan memasang kaus kakiku. Berhenti sejenak dihadapan kaca untuk memastikan dandananku. Sip. Tidak, aku tidak seperti tante-tante, kok. Aku hanya menggunakan lipgloss, bedak dan maskara. Hanya itu...

"Morning mom, morning Niall." sapaku begitu turun dari tangga. Niall juga sudah siap dengan seragam barunya. Dia juga sudah tampak sangat oke.

Niall tersenyum, "morning too, uh, kau sudah pandai berdandan rupanya." goda Niall yang membuat mom-ku menatapku.

Uh oh. Matilah aku. Selepas ini dia akan menyuruhku menghapus riasanku.

Mom menatapku lekat, membuatku menahan nafas selama beberapa detik, "kau sudah pandai rupanya. Sangat cantik." puji mom yang membuatku melongo.

"Tidak cantik lagi kalau wajahnya seperti itu mom. Dia tampak kebalikannya." ujar Niall sambil melirikku sekilas.

Mom tertawa,"kau benar Niall." aku melirik mom,"eeh, tidak, bagaimana bisa kau mengatakan seperti itu, Niall? Dia cantik, dia kan putriku." aku puas dengan jawaban mom. Niall memutar bola matanya. Kesal.

Aku menghampiri mereka dan mengambil rotiku, lalu mendekati Niall,"ayo kita berangkat! Aku ingin cepat sampai disekolah."

Niall mengangguk. "Mom, sepertinya aku dan Felice harus berangkat. Felice ingin lebih awal tiba disekolah."

Mom mengangguk. Lalu kami bergegas pergi.

"Niall, wait!" teriakku begitu Niall mendahuluiku dan telah sampai diluar.

"Ada apa?" tanyanya sambil memutar bola matanya.

Aku membuka pintu lemari sepatu, "ayo bantu aku memilih sepatu, Niall. Aku bingung mau memakai apa."

Niall POV

Felice memang sangat-sangat-sangat menyebalkan sekali. Lebih menyebalkan ketimbang Greg, kakakku.

"Kita sudah sampai, Felice." ujarku. Felice masih duduk sambil berkaca, memperhatikan kaca, hampir mempelototinya, bahkan.

"Aku takut, Niall." katanya tiba-tiba.

"Takut apa sih?" tanyaku masih sibuk dengan rambut blondeku. Perfect.

Felice mendesah pelan,"aku takut riasanku terlalu berlebihan, seragamku terlalu kekecilan, lalu rambutku....bmmm....bhmmm." aku menutup mulutnya. Dia begitu cerewet.

"Kau sudah oke, nona. Sangat oke." ujarku geram masih membekap mulutnya.

"Hmmmm......hmmmmm...."

"Awwwww!!"

Sial! Dia mengigit tanganku. Kini tanganku nyut-nyutan banget. Felice!

"Tanganku jadi bau, Felice."

"Tanganmu memang bau, Nialler! Aku jadi tidak bisa bernafasssss." sahutnya sambil menghirup udara dengan rakus.

Aku tertawa melihat kelakuannya. Tapi dia hanya melirikku. Yosh, sangat mengerikan.

Kami keluar dari mobil. Felice dengan gembiranya mengandeng leganku sambil terus mengatakan,

"I'm so exciting! I'm so exciting! I'm so exciting! I'm so...."

Bisakah dia berhenti? Dia selalu mengucapkan itu sepanjang hari ini. Uh, bahkan saat ini baru jam 7 pagi.

Kami sampai dikoridor yang penuh dengan murid-murid lainnya. Aku tak bisa harus berdesak-desakan dengan membawa Felice bersamaku. Bisa-bisa dia heboh.

"Kau tunggulah disini. Aku akan pergi mencari nama kita." felice mengangguk. Dengan patuh dia langsung merapat pada dinding. Aku mengangguk lalu meninggalkannya.

Felice POV

Aku menunggunya disini. Melihat kerumunan orang di koridor sana. Yang aku tahu pasti adalah senior kelas sebelas menggunakan seragam bewarna biru muda. San senior kelas dua belas menggunakan seragam berwarna merah bata. Sekolah ini juga sangat luar biasa. Aku senang karena fasilitasnya sangat lengkap, namun berbeda dengan Niall. Dia pasti senang disini karena banyak terdapat kantin. Dasar Nialler!

Ah, sial. Kenapa senior disini tampan-tampan semua!

"Hei you!"

"Heiii youuuu!"

Aku tersadar dari lamunanku saat ada seorang senior yang tengah menguncang tubuhku. Astaga, bolamatanya bewarna hijau? Ah, indahnya! Niall juga memiliki bola mata bewarna biru, tetapi aku sudah terbiasa melihat mata indahnya. Jadi yah, biasa saja. Lalu penampilannya juga sangat oke. Dia menggunakan sepatu vans dan jaket. Gila! Seperti boyband saja!

Aku menggaruk kepalaku yang tiba-tiba saja terasa gatal,"uh, oh, ya?"

Pria tampan bermata hijau itu tertawa. He has amazing laugh, Oh My God! Aku hanya bisa tersenyum kaku.

"Siapa namamu?" tanyanya.

"Felicia Autumn Ashley."

"Nama yang sangat bagus," ujarnya. Eh, benarkah? "Sayang aku tak dapat memperkenalkan diriku kepadamu. Lain kali saja ya." lalu dia pergi begitu saja. Hanya dengan mengetahui namaku.

Dan aku akan memanggilnya pria tampan bermata hijau. Kalau Niall tahu, dia pasti akan berlaga muntah. Karna dia jijik dengan nama-nama yang aku ciptakan.

"Kita dikelas sepuluh tiga." Niall datang dengan tergopoh-gopoh.

Ki....ta? Bukannya aku atau kau? "Maksudmu kitaaa...." tanyaku.

"Kita sekelas." ujarnya memotong pertanyaanku. Aku tersenyum lega. Setidaknya Niall akan menjadi orang yang satu-satunya ku kenal.

"Ayo, tunggu apa lagi?" ajakku menarik tangannya.

Niall POV

Ruang kelas yang cukup oke juga. Aku duduk bersama Felice. Dan ngomong-ngomong kelas ini sudah banyak penghuninya. Felice terus mengenggam erat tanganku. Dia gugup.

Aku membantunya membereskan tumpukan kertas diatas mejanya. "Aku akan membuangnya keluar."

Felice mengangguk lalu duduk dibangku dan melepaskan tas selempangnya.

Aku bergegas keluar kelas untuk membuang sampah ini. Diluar ternyata ramai. Banyak anak yang saling berbincang. Ngomong-ngomong aku dan Felice seperti anak hilang saja ya. Kami berdua sama sekali tidak memiliki teman. Bahkan teman semasa SMP kami tidak ada yang masuk di SMA ini. Menyedihkan.

Setelah membuang sampah, aku berbalik. Terlalu lama Felice menungguku.

Brukkkk.....

(Tbc)

Vomment. Vomment. Vomment. Vomment. Vomment. Vomment. Guysssss!!!!!!!!

*nb: vc history udah keluar lho tadi pagi. Duh, ada ayang Zayn. Jadi sedih ngingetnya.

Wohooooooo, next chapter.

Salam hangat dari Zaynmalik's wifeXX❤❤

Blind HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang