Maaf sekali lagi karena dimulmed ada gambar abstrak. Masih ingat randa? Itu lho, di 'bukan part #1'. Dia directioner laki-laki yang heboh banget. Terus berkoar-koar kalau dimasa depan dia bakalan ngeggantiin Zayn di One direction. Hmph, yasudahlah.
Hay readers, ini bakalan jadi part yang menarik karna pembukaannya dimulai dari Zayn Malik❤ so?
Zayn POV
Dunia memang sempit. Kupikir aku akan memulai dan mengenal orang-orang baru disini. Kenyataannya? Aku malah bertemu dengan Liam Payne, Louis Tomlinson beserta adiknya yang tengil, Harry Styles. Entah siapa lagi yang akan kutemukan disini. Niall, mungkin? Hahaha. Aku rindu sekali pada sepupuku yang imut itu.
Ah ya, Felice! Gadis yang bertubrukan denganku tadi! Astaga! Dia manis sekali! Aku ingin bertemu lagi dengannya.
"Hay buddy!" Louis menepuk bahuku. Yeah! Aku satu kelas dengannya. Yang berarti aku satu tingkat diatas Liam dan Harry. "Hay hay buddy!"
Louis ini seperti orang idiot saja,"i heard you the first time, Lowe!" gerutuku kesal.
"Hahaha, kau sedang memikirkan apa?"
"Nothing." sahutku kalem. Louis mengambil bangku dan duduk disampingku.
"Hay buddy, listen, aku tau ini berat bagimu, but, Ariana bersekolah disini."
Mataku langsung melotot begitu nama mantanku disebut Louis. So, perempuan itu bersekolah ditempat ini? Apa selingkuhannya juga berada disekolah yang sama?
"By the way, Nathan juga bersekolah disini. Dia ada dikelas sebelah." Lelucon macam apa ini?
Aku tertawa sambil menyembunyikan rasa geramku,"you're kidding me, right?"
Sayangnya Louis menggeleng lemah. Oh God, apa perlu aku pindah sekolah lagi? Bisa-bisa aku digantung oleh ayahku. Masuk kesekolah ini saja butuh biaya yang sangat besar.
"So? Tenanglah Louis, aku bisa atasi semuanya." ujarku kemudian. Crab! Aku pasti bisa mengatasinya.
"Kau akan menghajar Nathan karna merebut Ariana darimu?"
"Untuk apa? Bukankah urusan itu sudah lama selesai? Aku bisa cari pengganti tukang selingkuh itu."
Louis mengangguk setuju.
"By the way, ceritakan kepadaku bagaimana bisa kau menjadi ketua OSIS yang terhormat?"
Liam POV
Ini salahku! Seandainya saja aku tidak membawa Felice ketaman itu! Gadis itu tidak menangis, tidak pula tertawa, hanya diam. Sejak pagi tadi. Bahkan dia tidak memperhatikan Mrs. Anna menerangkan!
"Ayo pulang, Felice." kataku ramah. Aku sudah merapikan mejaku. Tetapi dia belum. Harry membantuku merapikan barang-barangnya. Felice masih diam.
"Felice, kau dengar kami?" giliran Harry.
Felice menatap kosong,"ya."
Hanya itu? Astaga! Aku semakin bersalah saja rasanya!
Tidak! Tidak sepenuhnya juga aku yang bersalah! Ini semua karna sibajingan Niall! Semua salahnya! Dia menelantarkan sahabatnya demi mendapatkan wanita gila seperti Selena! Wanita yang tidak segan-segan bermain kotor!
Aku mengambil tasnya,"ayo Felice, pulang. Kau harus istirahat."
Dari ekor mataku aku bisa melihat sepasang kekasih yang baru saja 'jadian' itu keluar bersamaan dari kelas. Kurasa tidak cuma aku yang melirik, Felice juga begitu!
"Kau harus kuat, kau harus kuat, kau harus kuat.." aku dapat mendengarnya. Ya, Felice adalah gadis terkuat yang pernah kukenal.
"Wohooooo....." pintu kelas terbuka lagi. Memperlihatkan sosok wajah yang sangat kukenali. Sahabat lamaku, Zayn Malik. "Hay curlz..." sapanya pada Harry sementara si keriting itu hanya mengangguk, "hay daddy." ah, panggilan itu membuatku semakin tua saja kedengarannya. "Wo..... Felice?!"
Zayn mendekat, melihat Felice,"dia kenapa?" tanyanya. Aku menghela nafas panjang.
"I'm okay, Zayn. C'mon Liam, kau bilang mau mengantarku, right?" Felice langsung berdiri dan mengambil tasnya dariku.
Mata Zayn membulat,"seriously?"
"Yeah. I'm okay, don't worry!"
"Okay, okay, take care!"
"Of course, Zayn. So, Harry, kau tidak pulang?" kataku. Harry mengangguk,"ya, aku akan pulang sebentar lagi. Aku masih ada urusan." urusan seperti apa?
Felice berjalan didepaku, langkahnya gontai. Aku kasihan padanya.
"Liam?"
"Hm." jawabku singkat. Felice berbalik.
Dia menghela nafas panjang lalu tersenyum,"i want to die."
Ini lagi males banget, guys. Jadi yah, chapter ini sesingkat-singkatnya. Hahaha...
Vomment?
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Heart
FanfictionDan kau harus menerima saat dimana waktu itu akan tiba. Disaat orang yang selalu kau tunggu tak pernah datang, dan disaat orang yang selalu kau perjuangkan tak akan pernah mengetahuinya. Here's the third One Direction fanfiction by @IsnainiHermiaa...