Part #8

41 12 0
                                    

Felice POV

Aku goblok. Aku goblok. Aku goblok. Aku goblok. Aku goblok. Aku goblok!

Bisa-bisanya aku meminta orang yang tak kukenal untuk membawaku kerumahnya. Bisa jadi dia berniat jahat kepadaku!

Tapi, ump, dia tidak seperti orang jahat. Wajahnya bahkan terlihat tampan dari samping! Astaga! Ngomong apaan sih aku! Tapi aku percaya dia tidak akan menyakitiku. Tidak seperti Niall. Ah, menyebutkan namanya saja membuatku muak!

"Kita sudah sampai dirumahku, Felice." katanya tersenyum. Aku bisa melihat dimplesnya yang sangat menawan. Dia mengajakku masuk kedalam rumahnya.

Seorang perempuan cantik duduk diatas sofa sambil menonton television. Benar-benar cantik.

"Dia Gemma, kakakku." ujar pria itu menjelaskan. Aku mengangguk, lalu dia memperkenalkanku kepada kakaknya. Kak Gemma ternyata ramah sekali.

Kak Gemma tersenyum jahil kearah pria disampingku ini,"pacar barumu ya, Harry?"

H-a-r-r-y ?? Nerd itu? Aku menatap pria disampingku ini yang tengah beradu mulut dengan kakaknya.

"Dia temanku, Gemma. Dia akan menginap disini."

Kak Gemma tersenyum lalu berjalan kearahku,"mau mandi disini? Aku akan siapkan baju ganti untukmu." yaampun! Kak Gemma baik sekali. Apa yang bisa kuucapkan selain kata terimakasih?

"Kemana si carrot?" tanya Kak Gemma pada Harry saat aku sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Hanya sebuah dress putih selutut yang sangat simple.

Harry mengangkat kedua bahunya. Sementara dia masih berutang penjelasan padaku!

"Ah Felice, kau tampak imut sekali dengan dress itu! Kau tahu? Aku selalu ingin memakainya, tetapi dress itu terlalu sempit untukku!" kak Gemma membuatku tersenyum kembali.

"Trimakas...."

"Itu karena kau memang mudah gendut, Gemma kakakku tersayang!" harry memotong ucapanku. Kak Gemma memberengut. Ah, mereka ini adalah kakak adik yang lucu.

Handphone Harry bergetar. Lalu dia mengecek handphone-nya," hai Gemma, carrot tidak pulang malam ini. Dia menginap bersama temannya." jelas Harry lalu memasukkan kembali handphonenya.

"Oke baiklah, kalian mengobrollah dulu. Harry, jika Felice sudah mengantuk, antarkan saja dia kekamarku. Tak dikunci." harry mengangguk.
Setelah kak Gemma sudah pergi, aku memberanikan diri untuk duduk disamping Harry. "Harry?" panggilku. Dia menoleh.

"Bisa kau jelaskan semua ini? Bagaimana kau bisa mengenalku dan berpura-pura menjadi nerd?"

Harry tersenyum,"hanya ingin saja. Kenapa? Aku bosan menjadi orang yang mencolok, Lice."

Aku mengerti. Dalam kenyataan yang sebenarnya Harry bukanlah seorang culun. Dia cukup oke dengan lesung pipi, rambut keriting serta bola mata yang bewarna hijau.

Hijau?

Pria tampan bermata hijau? Tidak! Pria tampan itu hanya Louis Tomlinson!

"Harry, bisa antar aku kekamar kak Gemma? Aku sudah mengantuk." bohongku. Harry mengantarku, meninggalkan film yang tengah ditontonnya, big hero 6.

Louis POV

Sophia Smith..

Aku memeluknya, berusaha menenangkannya serta meredakan tangisannya. Sophia adalah temanku, lebih tepatnya teman dekat Eleanor. Aku sudah lama mengenalnya, termasuk pacarnya, Liam Payne.

Dan kini aku menemukan Sophia seorang diri, menangis ditengah kegelapan.

"Ada apa denganmu?"

Sophia masih menangis,"ak..aku.... Liam...g..gadis itu. Selena."

Blind HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang