#1 Call me V

560 54 1
                                    

Kedatangannya di tempat ini di sambut dengan cuaca yang sangat gelap dan angin yang berhembus kencang tak karuan. Dengan hoddie abu-abu yang dikenakan membuat tampilannya sedikit berantakan. Earphone yang masih setia menancap di kedua telinga membuat V mengabaikan tatapan heran orang-orang disekitarnya dan segera bergegas untuk meraih kelasnya.

"Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya".

"Tampan sekali pria itu, tapi kelihatannya sombong".

"Aku kira sepertinya dia anak pindahan dari luar kota itu".

Beberapa bisikan gadis-gadis disekitarnya membuat V merasa risih dan ingin segera menerjunkan bokongnya diatas bangku kelas.

***

Sampailah V di kelas barunya, kelas 12 art A. Saat V hendak memasuki kelas, langkahnya terhenti di ambang pintu. Semua tatapan heran orang-orang dalam kelas tertuju padanya. Sesekali V melempar tatapan elang pada mereka lalu tidak menghiraukan calon teman-teman sekelasnya. V mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk kosong, setelah mendapatkannya dia kembali sibuk berkutat dengan ponsel dan earphone miliknya.

"Anak baru ceritanya, Bro?" seorang pria duduk di hadapan V membelakangi papan tulis. "Park Jimin" pria itu menyodorkan tangan kanan hendak menjabat.

V menatap Jimin dengan tajam beberapa detik. "V" jawabnya singkat dan kembali memainkan ponsel mengabaikan tangan Jimin yang sedang terulur.

Jimin hanya mengangkat kedua alis dan bahunya kemudian beranjak dari tempat V. Jimin menghampiri beberapa teman sekelasnya yang lain.

"Gimana? Siapa namanya?" ujar Namjoon penasaran.

"Namanya V. Dia sombong sekali" jawab Jimin berbisik hati-hati.

Teman-teman di kelasnya memang suka mengandalkan Jimin untuk berbicara dengan orang baru maupun bernegosiasi dengan guru galak karena Jimin adalah pria yang sedikit slengean dan tidak mempunyai urat malu. Namun selain itu, Jimin terkenal anak yang sangat peduli dengan keadaan sekitar, maka dari itu dia tidak pernah keberatan untuk dimintai bantuan oleh teman-temannya.

Teng teng!!!

Bel berbunyi dan semua murid memasuki kelasnya masing-masing termasuk murid kelas 12 art A. Guru mata pelajaran fisika juga memasuki kelas yang V tempati. Guru itu pria berperawakan pendek gumpal dan berkumis. Hmm.. Pasti guru killer.

V duduk sendiri di bangku paling belakang. Di depannya adalah Hoseok dan Jimin. Di samping Jimin ada Namjoon dan Hani, 2 murid terpintar di kelas ini dan di samping bangkunya adalah Irene, gadis cerdas banyak akal.

"Hei, kau yang duduk paling belakang. Kenapa beraninya menggunakan jaket di jam pelajaran fisika?!" tegur guru itu murka. "Cepat lepas dan kedepan!".

V membuka hoddie nya tanpa mengucapkan apapun dan berjalan ke depan kelas dengan riuh sorakan meledek dari teman-teman sekelasnya kecuali Jimin, Namjoon, Hoseok, Hani, dan Irene. Mereka hanya diam dan memperhatikan gerak gerik V.

"Kau. Aku belum pernah melihatmu. Kau murid pindahan itu?".

V hanya membalas dengan tatapan malas pada guru itu dan sedikit mengangguk meng-iya-kan pertanyaannya.

"Murid baru sudah berani melanggar peraturan. Siapa namamu?".

"V".

"Nama sungguhanmu, bocah!".

"Taehyung-" selang beberapa detik dia melanjutkan "Kim Taehyung".

"Baiklah Kim Taehyung, kau-".

V-ssiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang