Tanpa disadari tetesan demi tetesan air keluar dari kelopak mata V. Tetapi anehnya meskipun menangis wajah V masih terlihat tenang dan datar. Air hujan ikut turun dari langit. Cuaca jaman sekarang memang susah ditebak. Padahal, tadi pagi sangat cerah namun sekarang berubah jadi hujan. Apa langit berpihak pada V? Apa langit melindungi V dari air matanya yang terus menetes agar tidak ada seorangpun yang dapat melihat kesedihannya? Seperti pada umumnya, V memang selalu ingin terlihat tangguh dihadapan semua orang yang dia temui, kecuali di pemakaman ibunya.
Tiba-tiba sesuatu melindungi kepalanya yang terguyur hujan. Terasa kering padahal jelas-jelas didepannya masih turun hujan, sangat deras. V mengadahkan kepalanya. Payung? Kenapa ada payung? Kemudian, V menolehkan kepalanya ke samping.
Irene? Gumamnya dalam hati.
Darimana Irene datang? V rasa, sedari tadi dia sendirian disini. Irene hanya menatap V dengan senyuman yang mengembang dari bibir merah mudanya.
"Untuk apa hujan-hujanan?" tanya Irene sedikit berteriak karena berisiknya gemuruh air yang turun.
V hanya membalasnya dengan senyuman simpul dan kembali menatap rumah lamanya dengan tatapan sendu. Mau tidak mau, Irene otomatis ikut menatap rumah itu.
"Rumah hantu?".
V mengangguk.
Wajah Irene seketika panik. Apalagi ini hujan deras. Hantu selalu muncul di keadaan seperti ini!
"Yak! Ayo ikut aku masuk kedalam mobil. Kau sudah basah kuyup, nanti sakit!".
Tanpa pikir panjang Irene langsung menarik V kedalam mobilnya.
-IRENE POV-
Aku habis pulang berjalan-jalan dengan Yoon oppa karena entah kenapa dia tiba-tiba mengajakku berjalan-jalan ke mall dan mentraktir makan sushi. Ketika kami perjalanan pulang, tiba-tiba hujan turun sangat deras membuat Yoon oppa mau tidak mau memelankan pedal gasnya karena cemas jalanan akan berubah menjadi licin.
"Oppa?" panggilku di kesunyian dalam mobil.
"Hmm?" dia hanya berdehem.
"Tumben sekali kau baik mengajakku makan sushi".
Tidak ada jawaban apapun darinya. Menyebalkan!
"Oppa?!" panggilku sekali lagi sambil mendekat dan menggoyangkan pundaknya. Masih tidak ada jawaban.
Aku nekat mengoyak pundaknya lebih keras "Oppa!".
Seketika Yoon oppa berbalik dan tanpa sengaja mencium ujung bibirku! Yoon oppa terlihat gugup dan kembali fokus berkemudi. Aku masih mematung tak percaya, ini benar-benar diluar dugaan!
"Kau-" pekiknya ragu. "Kau sebaiknya jangan banyak bicara".
Aku hanya terdiam masih shock dengan kejadian tadi hingga aku mendapati seseorang yang aku kenal sedang berada di tepi jalan beberapa saat kemudian.
V? Gumamku pelan membuat Yoon oppa melirikku.
"V?" dia mengulanginya.
"Oppa, tolong tepikan mobilnya sebentar! Dia teman kelasku" pintaku buru-buru sambil menunjuk pria yang ada di sebrang sana.
Setelah Yoon oppa menepikan mobil, aku segera mengambil payung yang ada di bangku belakang dan bergegas keluar mobil.
Aku berdiri cukup lama di belakangnya namun dia tidak sadar juga dengan keberadaanku. Aku hanya memperhatikannya hingga tiba-tiba dia terisak pelan. Apa dia menangis? Mana mungkin? Aku maju satu langkah lebih dekat dengannya untuk memastikan dan ternyata, benar! Dia sepertinya menangis! Aku segera memayunginya dan melangkah kesamping kirinya. Dia terlihat kebingungan dan ekspresinya sangat lucu! Sesaat dia melirik keatas, kemudian kedepan, keatas lagi, hingga akhirnya melirik kepadaku. Aku terkekeh dan tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
V-ssi
FanfictionSeorang siswa baru yang aneh dan tidak disukai siswa lainnya di sekolah baru yang ia tempati Cukup panggil ia V dan jangan panggil dengan nama aslinya karena itu akan membuatnya tidak suka Namun perubahan mulai terjadi setelah lima teman sekelasnya...