#12 Mom, I love her

239 24 0
                                    

FLASHBACK ON

"Ibu, aku ingin mengatakan sesuatu padamu" Yoon Gi duduk di sebelah ibunya yang sedang menonton tv.

Ibunya kini memalingkan pandangannya pada anak laki-lakinya itu "katakanlah".

"Tetapi, apa eomma tidak akan marah? Maksudku ini sesuatu yang sangat aneh" ujarnya takut-takut.

"Tidak apa-apa, coba ceritakan" ibunya mencoba meyakinkan dengan senyuman yang hangat.

"Aku- ada apa sebenarnya denganku? Aku seperti orang bodoh yang mencintai adiknya sendiri" Yoon Gi mengepalkan telapak tangannya dan menunduk. "Aku sering merasa cemburu saat dia bersama pria lain, aku marah. Aku- aku sangat frustasi dengan perasaan ini" lanjutnya.

Ibunya tersentak dan diam untuk beberapa detik. Sedetik kemudian senyuman tergurat di wajahnya yang tak muda lagi. Mengusap kepala Yoon Gi dengan perasaan sayang "tidak apa-apa" ujarnya terus mengusap-usap kepala Yoon Gi.

Yoon Gi mendongak kaget. Dia pikir dia akan dimarahi atau dihukum cambuk oleh ibunya tetapi ternyata tidak.

"Mungkin sekarang saatnya aku bercerita" kata ibunya. "Kau masih ingat dengan bibi yang mengatakan bahwa kau di titipkan di panti asuhan olehku karena aku sedang dalam bahaya?".

Yoon Gi mengangguk dan menunggu kelanjutan cerita ibunya dengan seksama.

"Kami berbohong. Kau dan adikmu sebenarnya bukan anak kandungku. Saat itu aku benar-benar ingin mempunyai anak dengan semangat hidup baru setelah beberapa tahun sebelumnya aku nyaris terbunuh dan berpisah dengan orang yang sangat aku sayang" ibunya mulai terisak. "Dan apakah kau masih ingat setelah setahun kemudian kau aku adopsi, lalu kau bertemu dengan Irene karena aku bilang Irene adalah adikmu yang tinggal bersama nenekmu?" Yoon Gi mengangguk lagi. "Aku berbohong. Irene sama sepertimu. Aku mengadopsinya dari panti asuhan yang berbeda" kini air mata ibunya tidak dapat terbendung lagi dan menangis dengan deras begitu juga dengan Yoon Gi yang berkaca-kaca.

Rasanya seperti ditembak ribuan tentara. Tubuh Yoon Gi melemas dan tak bisa mengatakan apapun.

"Jadi pada intinya, kau bisa mencintai adikmu karena kalian tidak memiliki hubungan darah. Dan tolong maafkan aku karena telah menyimpan banyak rahasia dari kalian, anak-anakku" telapak tangannya menangkup wajah yang sudah di banjiri air mata.

"Tidak. Tidak. Jangan menangis, bu. Tidak apa-apa, terimakasih telah merawat kami dengan baik" cegah Yoon Gi dengan cemas dan mulai memeluk ibunya ikut menangis.

"Kejarlah cintamu. Kalian sudah sangat cocok karena kalian sudah dibesarkan bersama-sama selama sepuluh tahun" ibunya mulai meyakinkan Yoon Gi.

FLASHBACK OFF

"Oppa? Halo??! Oppa?!" kata Irene masih melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Yoon Gi yang masih melamun. "Oppa!".

"Ahh, iya? Ada apa? Kau sudah selesai makan?" katanya dengan pikiran yang dipaksa kembali ke dalam jiwanya.

Irene mencebikkan bibir bawahnya. Yoon Gi masih berkutik dengan pikirannya.

'Bagaimana perasaannya nanti setelah dia tahu bahwa dia bukan anak kandung ibu sekaligus bukan adik kandungku?'

'Kapan aku harus mengatakan rahasia ini padanya?'

'Aku harus segera memilikinya tapi entah bagaimana dan dimulai darimana'

"Sudah" jawab Irene kembali memaksa pikirannya terfokus pada posisi raganya saat ini.

"Kalau begitu, ayo pulang" ajak Yoon Gi.

"Kau ini bagaimana sih? Kau bilang ibu tidak memasak, sedangkan kau belum menyentuh sedikitpun makananmu" Irene melipat tangannya di dada.

Plak!

V-ssiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang