Assalamualaikum..... pak Ardan
yang saya hormati
Terima kasih telah mengijinkan saya untuk bekerja dirumah pak Ardan. pak Ardan adalah sosok yang sangat saya hormati , seorang majikan yang baik bagi saya.
Semoga pak Ardan sehat , selalu dalam lindungan Allah SWT dan sebelumnya saya juga ingin pak Ardan untuk bahagia. mengingat masa lalu boleh saja, tapi pak Ardan juga harus bisa Move on dan melanjutkan hidup.
Maaf bila saya menyampaikan ini hanya melalui surat yang ku kirimkan kepada pak Ardan.
Pak, sebenarnya Inas ingin memberitahukan sesuatu kepada pak Ardan, Inas tahu mungkin ini kurang sopan bila saya membicarakan hanya melalui surat. tapi mengingat hal lain, dan pertimbangannya, Inas memberanikan diri untuk mengatakan ini kepada pak Ardan.
Tentang sebuah kecelakaan 7 tahun lalu.
Waktu itu usia Inas masih 15 tahun ketika terjadi kecelakaan. ketakutan, sedih serta jeritan tak mampu mengungkapkan perasaan Inas waktu itu. Ibu, keluarga satu-satunya yang Inas punya meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Dan yang lebih membuat Inas merasakan semakin sedih dan terpukul, ketika Inas mengetahui bahwa mobil yang tertabrak keadaannya juga sama parahnya.
Seorang perempuan dan bayi usia balita telah meninggal.
Dan itu semua karena Inas.
Andaikan saja waktu itu, Inas tidak merengek menangis ketakutan, mungkin Ibu Inas tak akan hilang kendali mengemudikan mobilnya.
Menyesal sekarangpun tak berarti, ibu Inas dan perempuan serta balita tersebut tak akan pernah bisa kembali.
Inas ingin sebisa mungkin akan melakukan apapun yang Mampu Inas lakukan untuk menebus kesalahan Inas kepada keluarga pemilik mobil yang tertabrak. Inas akan menjaga keluarga yang ditinggalkan oleh perempuan itu. Dan Inas mengetahuinya, pak Ardanlah Suami dan Ayah dari perempuan serta balita tersebut.
Takut
Dan Terkejut.
Terlebih setelah mengetahui keadaan pak Ardan, Inas kembali merasa sangat bersalah.
Pak Ardan, Inaslah anak perempuan yang ada didalam mobil itu. Mungkin ini sangatlah terlambat untuk mengucapkannya, tapi dalam lubuk hati Inas yang terdalam, Inas sangat-sangat menyesal dan mohon maaf atas kejadian 7 tahun lalu.
Inas akan selalu menjaga pak Ardan, mengembalikan senyuman dan kebahagian pak Ardan yang sempat menghilang. Inas akan berusaha semampu dan sebaik-bainya.
Jadi, Inas mohon, terimalah Inas. menikahlah dengan saya.
Ayo kita menikah.
Raut muka Ardan tak tertebak, entah marah atau terkejut. yang jelas setelah mengetahuinya Ardan langsung beranjak mengambil kunci mobilnya dan segera melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata.
Pikirannya bercabang, kilasan-kilasan kejadian kecelakaan serta interaksinya bersama Inas seolah berputar secara bergantian memenuhi otaknya.
Sebenarnya Ardan telah memaafkan keluarga penabrak. tapi setelah mengetahui bahwa Inas adalah keluarga penabrak, hati Ardan mulai gamang lagi.
Ia ingin menemui Inas dan mendengar langsung dari mulut Inas, bahwa isi dalam surat tersebut adalah benar. tapi lagi-lagi Ardan hanya terdiam kembali, ditepikan mobilnya untuk berhenti sejenak. menenangkan segala kekacauan perasaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Heart
Kısa HikayeI pray to God, with my heart, soul and body. every single day of my life With every breath I solemnly promise #CerBung