Hanya orang sabar lah yang selalu mendapat cobaan dari Allah. Jadi kalau kamu menganggap kalau perbuatan baikmu di balas cobaan, itu tandanya kau termasuk orang yang sabar. Prilly Ltc
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Kenapa gelap sih ma, pa? Ini juga lagi dimana?" tanyanya terus menerus yang ngebuat gue makin takut
"Kak ini terang banget loh kak, kenapa kakak bilang gelap" ucapku sambil memegang tangannya
"Illy jangan bercanda deh, nyalain lampunya" ucapnya lagi yang mengeratkan genggamannya
"Kamu beneran gak bisa liat tangan illy yang megang kamu?" tanya mama gue dengan nada tangisnya mungkin yang ada di difikiranku sama dengan di fikiran mama
"Enggak ma. Pliss dong nyalain lampunya gue kan gak suka kalau gelap kayak gini" ucapnya lagi yang sudah meneteskan air matanya
Emang yang gue tau, kak ali emang takut sama yang namanya gelap. Dia juga takut sendiri
"Yaudah aku panggil dokternya dulu yah kak" ucapku ingin melepas tangannya tapi tak bisa
"Jangan lepasin tangan gue, gue takut sendiri dalam gelap. Biar papa aja yang panggil dokter" ucapnya masih ngegenggam tangan gue
"Yaudah papa panggil dokter dulu" ucap papaku kemudian berlalu
Gue liat mama yang begitu nangis melihat kak ali yang seperti ini. Sepertinya perasaan mama gak salah
Tak lama setelah itu dokter datang dengan papa gue, kemudian dokter ngeperiksa kak ali. Dan kak ali gak ngelepas tangannya dari tangan gue
"Apa anda tak bisa melihat apa-apa?" tanya dokter itu
"Iya dok aku gak bisa liat apa-apa. Emang mata aku kenapa yah dok?" tanyanya pada dokter itu
"Maaf yah, anda mengalami kebutaan. Dan kebutaan yang anda alami termasuk kebutaan yang permanen, jadi hanya bisa sembuh dengan mata dari orang lain" ucap dokter itu yang ngebuat gue makin nangis
"Gak mungkin dok, gue gak mungkin buta. Ma, pa bilang kalau ali gak buta pliss" ucapnya histeris
"Dok, tolong periksa ulang. Kak ali gaj buta kan?" tanyaku pada dokter
"Maaf tapi itu memang benar, dia hanya bisa sembuh kalau ada pendonor" ucap dokter itu kemudian berlalu
"Ma, pa ali gak mau buta, ali gak mau. Ini semua gara-gara lo" teriaknya sambil melepas tangan gue kencang
"Maafin illy kak, illy gak tau kalau akhirnya bakalan kayak gini" ucapku sambil menangis
"Gak, gue gak mau buta.., arghh.. Dasar cewe pembawa sial." teriaknya sambil mengamuk di atas bangsalnya
"Udah nak, kamu yang sabar. Mama yakin kamu pasti kuat buat jalanin cobaan ini sayang" ucap mamaku sambil memeluknya agar dia tenang
"Maaf kak, maaf. Maaf" cuma itu yang bisa gue bilang.
'Gue gak kuat lagi, gue sakit liat kak ali kayak gini. Kenapa waktu itu kak ali harus nolongin gue sih. Gue nyesel di tolongin, kenapa bukan gue aja yang buta atau sekali mati kalau perlu. Arghhh...' batinku menangis histeris ngelihat penderitaan orang yang gue sayang banget
"Ma, pa ali gak suka gelap, ali takut, ali sendiri. Kenapa semuanya harus ali yang alami, kenpa ma" tangisnya sambil memukul mukul bangsalnya
"Stop li, stop. Kamu harus sabar mungkin kamu sudah ditakdirkan untuk buta sayang" ucap papa gue
"Pa, ali sendiri pa, ali sendiri" ucapnya lagi yang masih menangis
Sekarang gue udah gak bisa nahan badan gue lagi, gue lemah. Gue cuman bisa berlutut sambil nangis
"Maaf kak, maaf" ucapku melemah
"Arghh... Kenapa gue yang harus buta. Lo ini semua gara-gara lo prill, arghh... Sekarang lo pergi, pergi dari hidup gue" teriaknya sambik menunjuk kearah yang lain
"Gak illy gak mau pergi, illy mau rawat kakak" ucapku yabg masih diiringi tangis
"Ma, pa tolong kali ini aja, suruh dia pergi. Ali gak mau denger lagi dia disini" ucapnya memohon sambil nangis
"Prill lebih baik kamu pulang istirahat saja dulu, kamu juga sudah sangat lemah" ucap papa membujukku
"Baik pa, tapi besok illy mau kesini lagi" ucapku yang di balas anggukan
Pagi
Ali pov
Gue buta, gak ada yang gue liat. Entah sekarang sudah pagi atau masih malam. Tapi ketika gue bilang buta kejadian itu terputar kembali di memori gue
Flashback on
Setelah gue liat dia di culik gue tetep acuh, gue ngelanjutin kegiatan gue.
Entah kenapa gue gak tenang, gue resah. Tapi tetap gue langsung tiba-tiba gak peduli lagu
'Gue nyusul gak yah, ahh gak. Gue gak boleh nolongin dia' batinku bimbang
"Gue harus nyusul" ucapku kemudian berlalu.
Untuk kali ini ego gue dikalahin sama hati kecil gue. Gue harus nolongin dia, bagaimana pun dia adik tiri gue, walaupun gak pernah gue anggep
Ketika gue mau ikutin mobil itu, gue sempat kehilangan jejak. Gue terus telusuri jalan yang mungkin dia lewati, sampai akhirnya gue ngeliat mobil itu di depan gubuk dan gue yakin kalau itu adalah mobil si penculik
Gue langsung dobrak pintu gubuk itu dan yang gue liat adalah prilly hampir saja di lukai. Gue seketika langsung bertarung sampai akhirnya gue udah gak sadar lagi
Flashback off
"Argh... Gue nyesel, gue nyesel" teriakku sendiri
"Stop kak, stop" teriak seseorang
Vote dan komennya