Perlahan perubahan itu telah muncul dan perlahan juga kau telah menerimaku, terima kasih karena perubahanmu membuat hidupku jauh lebih berwarna. Prilly Ltc
~~~~~~~~~~~~~~
"Gak usah li..." ucapnya membentakku
"Gak usah? Kenapa? Gue tau pasti lo malukan dinonton sama orang buta, oke fine gue gak bakal dateng dan ngerusak penampilan lo" ucapku memotong ucapannya
"Ihh apaan sih maksud gue tuh gak usah minta izin lagi pula itukan juga kampus lo, jadi gak usah sok minta izin deh" ucapnya yang tak kurespon
"Ciee ngambek, li jangan marah dong. Gue minta maaf yah pliss jangan marah" ucapnya membujukku sambil noel pipi gue.
"Siapa yang ngambek, udah ah gue mau kekamar" ucapku kemudian berlalu
Prilly pov
"Yah li, temenin gue dong gue males sendiri nih" ucapku yang tak mendapat respon sama sekali.
Dia udah banyak berubah, sekarang dia lebih tegar ngejalanin hidup dia. Dia sangat bahagia waktu dia akhirnya berhasil naik turun tangga sendiri, sesuai dengan metode gue. Tapi setiap dia turun ataupun naik tangga masih selalu ngikutin dia dari belakang karena gue masih takut kalau misalnya dia jatuh
~~~~~
Sore ini sesuai dengan janji, gue sama ali ketaman kota yang jaraknya juga tak jauh dari rumah. Waktu kita sampai gue ngebantu dia buat duduk di bangku panjang, kali ini gue kesini gak berdua tapi bertiga, yaitu gue, ali , dan biola hehehe
"Prill seger banget yah, gue kayaknya jarang kesini deh" ucapnya sambil menhirup udara segar
"Yaiyalah lo jrang kesini, orang lo sibuk ngumpul sama temen lo di kafe" ucpku yang tak mendapat respon
Ketika gue mulai bosan hingga akhirnya gue ngeliat banyak sekali anak kecil di taman bagian sana. 'Jadi pengen ke situ' batinku
"Halo prill, halo li" ucap seorang laki² yang sepertinya gue tau.
"Eh kak rafli, ngapain kesini kak" ucapku antusias, entahlah setiap gue ketemu sama di gue selalu bahagia
"Eh li waktu itu belum sempat aku kenalin yah sama kak rafli?" tanyaku ketika kusadari kalau ekspresinya berubah
"Udah kok, dia rafli kan temen kamu" ucapnya datar
"Eh jangan salah, kak rafli itu sebenarnya punya gelar yaitu dr. Rafli " ucapku menekan namanya beserta gelarnya.
"Serah deh" jawabnya jutek. Sebenarnya kenapa sih
"Eh prill lo liat anak² disana? Itu tuh pasien gue, sana gih ajak main" ucapnya nyuruhku ke anak² yang kulihat tadi
"Wahh gue emang mau banget kesana tapi disini siapa yang nemenin kak ali" ucapku yang awalnya antusias tapi kalau gue liat kak ali kok jadi gak tega ninggalin deh
"Udah biar gue yang nemenin ali" balas kak rafli
"Hmm gimana li, aku boleh kan kesana. Sebentar doang kok" ucapku minta izin
"Iya, jangan lama" ucapnya datar
'Hufft dasar manusia flat' batinku mengoceh kemudian gue bergegas kesana gak lupa gue bawa biola gue
Ali pov
Dia lagi, dia lagi kenapa harus ada dia kalau gue lagi berdua sama prilly sih
'Dasar dokter menyebalkan' batinku menggerutu
"Li aku boleh tanya?" ucapnya yang cuma gue bales dengan anggukan
"Menurut lo prilly itu orangnya gimana sih" tanyanya yang ngebuat gue bingung
"Biasa aja, kayak manusia pada umumnya" ucapku datar
"Mungkin menurut lo dia cuma cewe biasa tapi lo belum tau kalau sebenarnya dia itu adalah cewe yang paling hebat yang pernah gue kenal setelah mama gue. Dia baik, berbakat, dan juga dia suka ngebantu orang yang kesusahan" ucapnya yang mungkin telah memperhatikan prilly dari jauh
'Apa benar prilly seperti itu, kenapa gue gak tau sih. Dasar ali bego, kenapa orang lain jauh lebih tau prilly dari pada gue' batinku merutuki kebodohan gue.
"Sekarang gue yang mau nanya sama lo, boleh?" ucapku tiba-tiba entahlah
"Boleh" ucapnya
"Sebenarnya apasih hubungan lo sama prilly, sampai lo tau semua tentang dia" tanyaku yang sepertinya gue kepo dengan kehidupan prilly di luar rumah
"Gue cuman temennya doang kok, gue tau banyak sama dia karena gue sering banget liat dia yang care sama anak kecil di panti asuhan" ucapnya yang makin buat gur kepo
"Panti asuhan?"
"Iya, prilly itu tiap dua kali seminggu ke panti asuhan buat nengokin semua anak² yang ada di sana. Dan di panti asuhan juga gue pertama kali kenal prilly" ucapnya yang ngebuat gue mengerti semua tentang dia
"Loh kok pada diam sih, perasaan tadi illy liat kalian ngobrol deh" ucap prilly yang ternyata sudah datang
"Loh kenapa mainnya bentar banget, apa mereka bandel" ucap si rafli, kenapa dia yang harus duluan nanya sih
"Enggak kok kak, itu cuman tadi mama nelfon katanya penting kita di suruh pulang. Li kita pulang yah" Ucapnya
"Yaudah yok" ucapku
"Kak kita pulang yah" pamitnya lagi sama dokter itu
Kita akhirnya sampai di rumah dan prilly langsung membantuku duduk di sofa
"Ma, sebenarnya ada apa sih?" tanya prilly ke mama
"Jadi gini mama papa akhirnya dapat pendonor yang pas buat ali" ucap mama gue dengan semangat
"Yang bener ma, jadi ali bisa liat lagi" balasku yang tak kalah senangnya
"Iya sayang, sekarang papa lagi ke singapore untuk mengurus itu semua" balas mamaku
"Kak, akhirnya kakak bakalan ngeliat lagi, illy seneng kak" ucapnya memelukku erat kayaknya dia refleks
"Iya gue seneng banget prill" balasku
'Akhirnya gue bakalan kembali melihat dan lihatlah prill gue bakalan buat kejutan spesial buat lo kalau gue selesai operasi' batinku tersenyum bahagia
Vote dan komennya