10

23.9K 956 1
                                    

Mungkin rasa ini mulai muncul, tapi aku takut dengan perasaan ini. Aku takut kalau pada akhirnya kita akan berpisah. Prilly Ltc

~~~~~~~

Prilly pov

Waktu terus berjalan, gak kerasa sudah satu minggu setelah gue tampil. Sekarang tiap gue deket sama ali, ada perasaan yang aneh yang masih takut kupastikan kalau itu cinta.

Gue takut kalau gue beneran cinta sama dia tapi dia sama sekali gak ada rasa sama gue. Gue takut ngerasain yang namanya sakit hati, gue takut sama apapun yang menyangkut dalam kegagalan dalam hubungan.

Hari ini gue udah janjian sama kak ali buat ketaman. Sejak dia buta, pilihan paling tepat gue datengin berdua yaitu taman.

"Prill udah siap belum"

"Udah kok li, oh iya mama papa lagi ke singapore buat ngurus pendonor"

"Oh pantes aja rumah sepi banget"

"Yudah berangkat yuk li"

Kita berangkat ketaman naik mobil diantar sama supir pribadi. Waktu kita sampai di sana, suasananya sedang sepi mungkin karena hari ini hari kerja.

"Prill gak ada si dokter PHO kan" tanyanya seketika

"Apaan sih li, maksudnya dokter rafli?"

"Ya iyalah siapa lagi. Kan setiap kita ketaman pasti ada dia, nyebelin tau gak" ucapnya yang ngebuat gue ketawa terbahak bahak

"Udah ah li perut aku sakit nih ketawa liat ekspresi muka kamu"
"Apaan sih aku serius tau. Eh prill aku haus nih, bisa minta tolong beliin minuman"

"Oke deh aku kesana dulu yah kak deket kok"

"Jangan lama, nanti aku kangen"

"Apaan sih, kangen-kangen"

"Emang gak boleh kangen sama adik sendiri" balasnya terdengar kikuk

Ali pov

Gue gugup waktu tanpa sengaja gue keceplosan bilang kayak gitu. Untung otak gue pinter buat ngeles.

Waktu gue nunggu dia balik dari beli minum, entah kenapa perasaan gue gak enak

"Dek, tadi adek kesini sama saudara adek?" tanya bapak²

"Iya pak, ada apa yah?" balasku

"Gini saudara adek tadi kecelakaan di tabrak mobil, dan sekarang lagi di bawa ke rumah sakit"

Astaga apa lagi ini, kenapa harus prilly yang kecelakaan. Kenapa musibah selalu datang bertubi-tubi di keluarga gue

"Bapak bisa antar saya kerumah sakit itu, saya mohon pak saya gak bisa ngeliat" ucapku memohon bantuan

"Mari saya antar"

Selama perjalanan perasaan gue gak tenang, gue selalu saja memikirkan yang tidak²

'Ya allah kumohon selamatkan prilly, semoga dia baik² aja' walaupun batinku terus befikir positif tapi hati gue tetep aja masih berpikiran negatif.

Setelah menempuh perjalanan yang tak begitu jauh akhirnya gue sampe juga di rumah sakit. Dan baiknya bapak² ini nganter gue sampe di depan ruangan prilly.

"Pak makasih banyak yah pa, oh iya kalau boleh tau ini rumah sakit apa yah?" tanya ku sebelum bapak itu berlalu pergi

"City hospital, masih ada lagi yang bisa saya bantu dek?"

"Gak ada pak, makasih banyak"

Kemudian bapak itupun berlalu. Tak berapa lama

"Loh ali kamu ngapain disini, siapa yang sakit?" tanya orang itu

"Prilly, dia ditabrak mobil"

"Apa? Kok bisa"

"Ceritanya panjang, sekarang gue mau minta tolong telfon mama papa gue. Bilang kalau prilly masuk rumah sakit"

"Oke, kamu tunggu disini yah, gue masih ada pasien soalnya"
.

'Ini semua gara² gue, seandainya gue gak minta dibeliin minum pasti prilly gak akan seperti ini. Maafin gue prill, mungkin ini yang lo rasain waktu gue nolongin lo' batinku menangis

"Prill gue minta maaf, gue minta maaf" kini bukan cuma batinku gue menangis tapi pertahanan gue akhirnya runtuh dan gue udah gak bisa nahan tangis gue

Kenapa harus orang yang sayang yankena musibah. Disaat gue sa prilly sudah akan bersatu, musibah itu datang lagi. Apa ini pertanda kalau gue sama prilly emang gak bisa bersatu

~~~~~~

Berjam-jam gue nungguin dokter keluar dan selama itu juga gue selalu berharap dokter keluar dengan kabar bahagia. Disini gue merasa gak berguna, gue menjadi orang yang gak berguna tanpa prilly sekarang.

Setelah menunggu, akhirnya gue denger pintu ruangan di depan gue ini kebuka dan refleks gue langsung berdiri dan mulai berjalan menuju ke depan dokter itu

"Anda keuarga dari nona prilly?"
" iya dok, bagaimana keadaan prilly"

"Prilly masih dalam keadaan koma, itu semua di sebabkan karena terjadi benturan kuat pada dadanya, sehingga terjadi penghimpitan paru² yang mengakibatkan dia sulit untuk bernafas"

"Dok apa pasien boleh di jenguk?"

"Boleh tapi anda harus berhati-hati"

Kemudian kuberanikan diriku untuk masuk kedalam ruangan yang menurut orang ruangan paling penyeramkan yaitu ICU. Ketika gue masuk mungkin tanggapan bnyak orang benar kalau disini menyeramkan karena disini yang terdengar hanya bunyi dari para alat yang dipasangkan pada tubuh prilly

Kucoba meraba raba sampai akhirnya gue sampai pada bangsal prilly dan gue coba buat cari tempat duduk di dekatnya.
Setelah gue bener² duduk gue coba ngecari tangannya, dan kugenggam erat ketika sudah kutemukan.

"Prill sadar prill, asal kamu tau aku gak bisa ngapa-ngapain tanpa kamu. Aku kesulitan jalan prill karena gak ada lagi mata yang nunjukin gue jalan. Prill mana janji kamu yang pengen jadi mata aku sampai aku melihat, mana prill" kini gue nangis sejadi-jadinya gue emang gak bisa liat keadaannya sekarang tapi gue maih bisa ngerasain pendetitaan yang dia alami

"Prill, gue gak bisa hidup tanpa lo, prill sekarang gue gak berharap buat ngeliat lagi tapi harapan gue, gue pengen lo sadar sekarang"




Vote dan komennya

My Brother LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang