Mungkin dalam kegelapan kamu merasa takut dan sendiri, tapi ingatlah aku akan membawa setitik cahaya dalam kegelapan yang kau rasakan dan perlahan-lahan kau tidak akan merasa sendiri lagi karena aku akan selalu menemanimu dalam kegelapan itu. Prilly Ltc
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah kubantu dia duduk di sofa, kuberanikan diriku untuk bertanya
"Kak, kakak abis nangis?" ucapku takut
"Gak, udah jangan kepoin hidup gue. Tugas lo kan cuma bantu gue buat jalan kemana mana" ucapnya membentak
"Maaf kak, oh iya sebagai maaf kita ke taman yuk sambil nunggu suster ngeganti bangsal kakak" ucapku mengajaknya
"Nyindir lo? Tapi oke juga sih kalau ketaman daripada disini sumpek gue" ucapnya
"Yaudah yuk, aku bantu jalan" ucapku memegang tangannya menunjukkan jalan ketaman rumah sakit
"Jangan lepasin tangan lo yah, gue takut sendiri. Apa lagi sekarang gue buta" ucapnya mengeratkan genggamannya
Rasanya hati gue perih waktu dia bilang buta, gue ngerasa bersalah banget, seandainya bisa gue aja yang buta
"Iya kak, dasar bawel. Gitu aja takut" ucapku mengecilkan suaraku
"Gue denger" ucapnya ternyata dia dengar
"Huhh akhirnya sampai juga, duduk yuk kak" ucapku membantunya duduk di bangku panjang
"Thanks lycil" ucapnya ketika dia telah duduk
"Lycil? Apaan tuh" tanyaku
"Prilly kecil. Hahahaha" ucapnya diiringi tawa lepasnya
"Ihhh apaan sih gue kan udah gede cuman badannya aja yang kecil" ucapku dengan nada ngambek
"Hahah itu lo tau kalau badan lo kecil" tawanya lagi
'Terus seperti ini kak, gue seneng akhirnya lo ketawa selepas ini juga' batinku bahagia
"Kenapa diam? Beneran ngambek?" tanyanya
"Gak kok kak, cuman heran aja ternyata kakak bisa ketawa" ucapku
"Yah bisalah. Eh jangan panggil kakak deh, kayaknya gue tua banget, panggil nama aja" ucapnya yang ngebuat gue seneng
"Oke kak, upss maksudnya oke li" ucapku yang hampir salah sebut
Kita lalui waktu ditaman dengan banyak cerita walaupun kadang dia masih jutek sama gue.
"Li masuk yuk, kita udah lama banget disini" ucapku mengajaknya masuk
"Entar deh, gue masih mau disini" ucapnya menolak ajakanku
Ali pov
Entahlah kenapa mungkin ini saatnya gue baik kedia walaupun gue belum bisa sepenuhnya karena kalau gue inget kejadiaan itu ... Arghh....
"Hai prill.." panggil seseorang yang entah itu siapa
"Eh kak rafli, apa kabar kak?" ucap prilly. Oh jadi dia cowo
"Baik kok. Oh iya kamu ngapain disini" tanyanya lagi,
'Terus aja ngobrol, nyamuk nyamuk. Woiii gue disini' batinku jengkel mendengar percakapannya
"Lagi duduk aja kak" balasnya dan sampai sekarang dia masih ngelupain gue
"Ekhhmmm....." karena gue rasa cukup untuk jadi obat nyamuk akhirnya gue buka suara
"Oh iya kak, kenalin ini kakak aku, namanya ali" ucapnya yang akhirnya ngenalin gue
"Hai ali. Eh prill gue kira dia itu pacar lo" ucapnya yang ngebuat gue kaget
'Apaan pacar, ihhh amit-amit gue pacaran sama pembawa sial' batinku jijik
"Apaan sih kak, kan kakak tau kalau aku jones hahaha" ucapnya diiringi tawanya
"Hahaha apaan sih kamu" ucap si rafli itu
"Prill gue bosen disini, masuk aja yuk" ucapku. Gue bosen denger mereka bicara
"Yudah. Kak rafli, aku masuk dulu yah" ucapnya kemudian kita berlalu untuk masuk kedalam
"Kalian dari mana" ucap mama gue ketika kita masuk kamar
"Kita dari taman ma. Tadi kita bosen di kamar terus" jawabnya setelah membantuku duduk diatas bangsalku
"Sayang banget ma, ali cuman bisa ngerasain udara di taman. Ali gak bisa liat kerennya taman tadi" ucapku yang ngebuat semua diam seketika
"Loh ma, pa, illy kok diam kalian masih disinikan. Gue takut nih sendiri" ucapku sambil meraba-raba sekitarku
"Iya kak kita masih disini kok" ucapnya yang akhirnya takut gue hilang.
Entahlah semenjak gue buta, gue jadi laki-laki penakut, gue takut gelap, gue takut sendiri. Semuanya serba takut
"Illy sayang lebih baik kamu pulang istirahat dulu, kan kamu disini dari pagi" ucap mama gue
"Yah illy kan masih mau disini" ucap nya dengan nada manja, ciihh dasar anak kecil
"Udah lo pulang aja dulu, entar malam lo kesini lagi" ucapku membuka suara
"Yaudah illy pulang dulu yah" ucapnya yang akhirnya dia mengalah
"Li, mama papa seneng banget liat kamu sama prilly akhirnya akur" ucap mama gue, ihh apanya yang akur coba
"Akur? Dari mana?" tanyaku
"Udahlah ma, kita malah harus bersyukur liat mereka akur" ucap papaku
"Papa, apaan sih. Ali sama illy belum akur yah apalagi dia itu yang udah buat ali kayak gini" Ucapku mengingat semua yang dia lakuin ke gue
"Ali pliss coba kamu lupakan yang udah terjadi, kamu harus mencoba lihat prilly dari sisi baiknya" ucap mama gue
'Apa bener selama ini gue gak pernah liat sisi baik dari prilly' batinku
Vote dan komennya