5

27.6K 1K 7
                                    

Gelap, hanya itu yang bisa gue tau sekarang dan mungkin sampai seterusnya. Sekarang gue sendiri dalam kegelapan yang seram, benar benar sendiri. Ali syarief

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gak salah lagi pasti dia itu adalah si cewe pembawa sial. 'Hmm ngapain lagi dia kesini'

"Udah yah kak, gue kira lo bakal lebih tenang sekarang" ucapnya sedikit ngebentak

"Emang lo budek yah? Hee kemarin gue nyuruh lo pergi dan ingat gue juga bilang kalau gue gak pengen denger lo ada di sini" bentakku

"Oke illy akan pergi dari kehidupan kakak sama mama papa, tapi..."

"Tapi apa, haa?" ucapku

"Illy mau jadi mata kakak selama kakak buta, setelah kakak melihat lagi illy bakal gak ada di hidup kakak lagi" ucapnya yang mungkin sudah nangis, sayangnya gue gak bisa liat kalau dia bener nangis atau ngak

"Gak yah, mending sekarang lo pergi aja, gak sudi lagi gue denger suara orang yang udah ngebuat gue kayak gini" bentakku

"Sorry yah gue bukan cewe lemah kayak yang lo pikir selama ini" ucapnya dengan nada sombongnya

'Kenapa dia berubah drastis? apa ini sifat asli dia? Jadi selama ini dia cuma pura-pura baik' batinku bertanya-tanya

"Kenapa diam? Heran sebenarnya ini sifat asli gue" ucapnya lagi

"Jadi ternyata lo itu cuman pura-pura baik sama keluarga gue" ucapku yang udah gue pastiin mukanya senyum sinis walaupun gue gak liat

"Bener banget, gue cuman mau ambil kasih sayang orang tua lo" ucapnya songong

"Kalau lo gak mau nurutin permintaan gue tadi, jangan harap gue bakal pergi dari hidup lo dan gue bakal munculin sifat asli gue" ucapnya lagi

"Oke, oke permintaan lo gue turutin. Gue pegang janji lo kalau gue ngeliat lagi, lo gak boleh ada dihadapan gue lagi. Dan jangan sok jahat deh, gue tau kalau lo itu gak bisa jahat" ucapku meremehkannya, dasar dia fikir gue gak tau apa kalau dia itu gak bisa jahat

"Hehehe jadi kak ali tau kalau aku gak bisa jahat. Oh iya oke illy janji" ucapnya mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking gue

"Udah sekarang lo minggir, gue pengen ke toilet" ucapku menyuruhnya geser

"Aku bantuin yah" ucapnya

"Gak usah, sana minggir ini udah kebelet banget tau" ucapku menyuruhnya minggir tapi dia gak gerak juga, ahh keburu pipis di sini nanti

"Gak, illy gak mau pindah sampai kakak mau di bantu sama illy" ucapnya lagi

'Ahh illy minggir. Ehhh yah kan udah keluar, oke dalam hitungan ke tiga pasti dia ketawa, 1..2..3..' batinku kesal karena udah ngompol

"Hahahahah.... Kak lo ngompol hahha..." tawanya. Kan gue bilang juga apa pasti dia ketawa

"Ini semua gara-gara lo dodol, sekarang lo minggir kalau gak..."
Ucapku menggantung

"Kalau gak kenapa? Ehh tunggu dulu gue mau foto" ucapnya kemudian ngefoto gue

"Eh jangan macam-macam lo, hapus gak" ucapku berusaha ingin meraih hp nya tapi sayang gue gak tau hpnya sebelah mana

"Gak bakal, ini bakalan jadi ancaman kalau kata-kata illy gak mau kakak denget. Kalau kakak ngebantah kata-kata illy, berarti foto kakak akan tersebar di kampus dengan caption aliando syarief pujaan para wanita ngompol diatas bangsal" ucapnya ngeremehin gue. Oke kalau itu mau lo, bakal gue ikutin permainan lo

"Oke sekarang bantu gue buat ke toilet" ucapku

"Oke siap bos" ucapnya dengan semangat

Prilly pov

Gue dengan semangat ngebantuim dia ke toilet.

"Udah lo nganter gue sampe sini aja, gak mungkin kan lo juga masuk?" ucapnya dengan ekspresi jailnya

"Ihh gak lah, udah sana masuk. Jangan lama" ucapku membatunya menutup pintu toilet

Entah kenapa ketika dia masuk, samar-samar gue denger suara isakan, awalnya gue takut tapi setelah ku perjelas ternyata suara itu dari dalam toilet, itu artinya dia nangis?

Gue coba mendekat ke depan pintu, dan benar dia memang nangis

"Kenapa harus gue, kenapa... Argh.. Kenapa cobaan selalu ada di gue. Gue kemarin udah kehilangan oma dan sekarang gue kehilangan penglihatan gue, apa gue begitu keji di mata allah sampai allah harus mengambil satu persatu dari gue. Arghh....." teriaknya dari dalam toilet

Gue nangis, gue nyesel, gue bersalah. Gara-gara gue dia jadi kehilangan penglihatannya.

'Maaf kak, maafin illy. Sekarang gue cuman bisa bilang maaf buat kakak, karena gue udah gak bisa ngembaliin mata kakak' batinku menangis.

"Argh... Gue sendiri, gue sendiri dalam gelap. Ma, pa ali gak suka hidup kayak gini" teriaknya dari dalam tapi tak begitu jelas karena dia nyalaiin keran air

"Apa kakak semenderita itu? Apa kakak sesepi itu?" gumamku sambil nangis memeluk lututku

Tanpa gue sadari dia keluar dari toilet dengan meraba-raba

"Sini aku bantu" ucapku membatunya untuk duduk di sofa karena bangsalnya baru mau diganti sama suster

Gue liat matanya sembam, dia benar-benar nangis dan itu makin ngebuat gue merasa bersalah

'Maaf kak' batinku




Vote dan komennya





My Brother LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang