Part 1

1K 34 4
                                    

                  “Ah seharusnya aku memang tidak usah ikut menonton MotoGP! Ini membosan kan dan sangat berisik. Kalau bukan karena Karen, sepupuku aku tidak akan mau menonton pertandingan MotoGP!”

           “Sam! Ayo cepat kita turun ke sana, aku ingin berfoto bersama Lorenzo! Oh gosh, he’s perfect”, teriak Karen.

                 “Oh Karen, kau sajalah. Kau kan tahu aku tidak suka MotoGP”, tolak ku.

                 “Ah sudah, ayo!”

            Karen menarik tangan ku untuk ikut bersama nya. Ya memang, sepupuku yang satu ini memang tergila-gila pada olahraga MotoGP. Dia ngefans berat dengan Lorenzo. Hhh aku tidak mengerti dan aku memang tidak pernah tertarik.

            “Sam! Ayoooo! Nanti kita tidak kebagian foto sama Lorenzo”, kata Karen sambil dia terus menarik tanganku.

            “Karen, kau sajalah yang ikut baris untuk berfoto. Aku tunggu sini saja”, sahutku malas.

            “Ih yasudah, awas nyesel ya”, balas Karen sambil menjulurkan lidahnya.

            Akupun menunggu Karen tak jauh dari tempat Karen. Tiba-tiba saja seorang menabrak ku.

            “Eh sorry...maaf enggak sengaja. Kamu enggak kenapa-kenapa?”

            “Eh iya...sorry juga ya. Gak kenapa-kenapa kok”

            “Marc!!! Cepat kesini”, teriak seseorang dari kejauhan

            “Aku duluan ya”, kata dia padaku. “Iya sebentar!” dan diapun pergi meninggalkan ku

            Akupun bertanya-tanya, siapa dia? Apakah pembalap baru? Tapi aku tidak pernah melihatnya sepertinya. Ah sudahlah lebih baik aku tanya kan saja nanti pada Karen. Eh tapi, tadi siapa nama nya? Marc? Ah sudahlah lebih baik aku lupakan.

            “Karen! Kau sudah dapat foto dengan Lorenzo? Sebaiknya kita cepat pulang sebelum aku mati terlalu bosan nya disini”

            “Sudah! Liat! Dia sangat menggemaskan”, sahutnya sambil memperlihatkan fotonya padaku.

            “Ya ya terserah kau sajalah”, jawabku malas

***

            “Finally, homey!”, kataku bahagia

            “Hai honey, kau sudah pulang? Bagaimana pertandingannya? Apakah seru?”, tanya Mom padaku.

            “Apa yang seru? Aku tidak suka MotoGP. Kalau bukan untuk menemani Karen aku juga tidak akan mau”

            “Ih seru tau! Kau saja yang tidak mengerti, dan akhirnya aku dapat foto bersama Lorenzo. Oh gosh, He’s cute”, cerocos Karen heboh

            “Haha, yasudah. Pasti kalian lapar, aku membuat fettucini extra cheese. Lebih baik kalian makan dulu”, sahut Mom

            Akupun langsung menyerbu fettucini yang Mom buat, kalau tidak Karen akan memakan semuanya. Dasar menyebalkan,huh. Aku langsung duduk di sofa dan segera menyalakan tv, yup! Acara favorit ku sudah mulai.

            “Hei Karen, apakah kau tau pembalap baru bernama Marc?”, tanyaku

            “Ya, dia pembalap baru dari Spanyol. Dia juga tidak kalah cute, dia masih muda”, jawab karen

Ever EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang