Part 2

469 27 0
                                    

Oh tidak! Bagaimana mungkin, Ashley berteman dengan Marc. Nafas ku tertahan saat Ashley mencoba mengenalkan ku kepada Marc.

            “Marc, ini Sam dan Sam, ini Marc”

            “Oh hei! Kita bertemu lagi, jadi selama ini kau teman nya Ashley? Dunia ini sangat sempit”

            “Jadi, kalian sudah saling kenal?”, tanya Ashley bingung dan mengedarkan pandangannya pada ku dan Marc

            “Yeah. Kita bertemu di sirkuit saat aku sedang menemani Karen menonton MotoGP. Marc tidak sengaja menabrak ku”

            “Oh gosh, dunia benar-benar sangat sempit. Hei, tidak apakah kalian aku tinggal berdua disini? Aku harus kesana, ada seseorang yang harus aku temui”

            “Oh tidak apa-apa kok. Pergilah, jangan membuat orang menunggu”, sahut Marc santai

            Oh Tuhan tolong aku, bagaimana bisa Ashley begitu kejam meninggalkan ku berdua dengan Marc. Aku takut dan gugup harus berdua dengan nya seperti ini. Aku terus berdoa seseorang datang dan menemani kami, tapi seperti nya tidak ada. Hopeless.

            “So, sudah berapa lama kau kenal Ashley?”, tanya Marc membuka pembicaraan

            “Kita bersahabat sejak kecil, rumah nya tak jauh dari rumah ku. Hanya berjarak 2 rumah dari rumahku”

            “Menurutmu dia bagaimana?”

            “Ya dia cantik, sangat baik hati, dia sangat ramah pada semua orang dan dia mudah bersosialisasi makanya tidak heran dia mempunyai banyak teman”

            “Ya memang. Dia hampir sempurna. By the way, kapan-kapan aku boleh main ke rumah mu?

            “O..o..oh tentu saja, dengan senang hati”

            Bagaimana ini? aku baru saja kenalnya dan dia sudah ingin ke rumahku. Apa yang ku katakan pada Mom? Dan bahagimana kalau disana ada Karen? Dia pasti histeris melihat Marc.

            “Hmm, boleh aku meminta nomor ponsel mu?”, tanya Marc

            “Oh..tentu”. Akupun memberikan nomor ponsel ku padanya. Di waktu yang sama juga, Ashley memanggilku untuk pulang. Karena memang sudah terlalu malam, aku khawatir Mom.

***

            Akupun membuka handphone ku karena aku serasa getar saat dikantung ku. Marc? Dia menelpon ku? Dia benar-benar menghubungiku? Karena merasa tidak enak akupun menelpon balik dirinya.

            “Halo? Marc? Ada apa menelponku?”

            “Ah tidak, hanya ingin bertanya bagaimana kabarmu?”

            “Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan mu?”

            “Baik juga kok. Oh iya, apakah nanti malam kau ada acara?”

            “Tidak, memang kenapa?”

            “Aku mau mengajak mu makan malam, bagaimana?”

            HOAAAAAAA bagaimana bisa seorang Marc mengajak ku kencan? Okey lebih tepatnya makan malam. Tapi tetap saja ini membuatku bahagia. By the way, sejak kapan aku menyukai Marc? Ah tidak tidak, apasih lupakan. Jangan sampai Ashley tahu tentang ini.

            “Okey baiklah”

            “Jam 7 aku jemput ya, berpakaian lah yang cantik”

Ever EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang